"Satu vote dari readers sangat berharga bagi author."
Hari sudah semakin gelap dan Stella masih menunggu kehadiran Alson di sebuah restorant di pinggir kota London. Ketika itu, Stella kembali terpikir tentang tugasnya yang baru saja diberikan oleh Big Bos. Entah kenapa, perasaannya terasa begitu bimbang.
Stella tidak begitu yakin kalau Alson merupakan mata - mata dari MI6 yang dikirim ke organisasi untuk melakukan spionase. Akan tetapi, disisi lain, Stella juga berpikir kalau Alson bisa jadi NOREM yang telah dikirim oleh MI6.
"Hi Stella, i'm sorry i kept you waiting," suara pria yang tak lain ialah Alson, berhasil membuat konsentrasi Stella akan rencananya menjadi buyar.
Saat dia telah tersadar kembali dari lamunannya, Stella mendapati Alson yang telah duduk berhadapan dengannya, "No problem. I also just came a few minutes ago," ujarnya.
Alson hanya tersenyum, lalu memanggil pelayan untuk memesan minuman. Tanpa disadari Alson, sejak dirinya datang, Stella selalu menatap tajam kearah matanya.
Sangat disayangkan jika dia ternyata NOREM di organisasi. Padahal setelah sekian lama, aku merasa menemukan orang yang tepat untuk menjadi rekan keseharian ku di organisasi dan orang itu adalah dia, begitu pikir Stella dalam benaknya.
"Aku tertarik dengan kasus ayah mu."
"Ke-kenapa begitu ?"
"Entah, tapi bolehkah aku membantu mu untuk menyelidikinya ?"
"Tentu, kurasa bukan masalah. Tapi apa kau yakin ?"
"Ya, aku orang yang suka hal - hal berbau misteri. Jadi kurasa, aku bisa menemukan siapa pelaku pembunuhan ayah mu yang sebenarnya. Kata mu agent MI6 kan ?"
"Ya, orang itu bilang begitu. Lalu bagaimana kau akan-"
"Tenang saja, soal bagaimana aku mendapatkan informasi, aku bisa tanya pada orang - orang dan aku juga bisa memperoleh petunjuk dari mu."
"Begitu ya. Jadi kau meminta ku datang kesini hanya untuk membicarakan hal ini ?"
"Iya, bukan masalah untuk mu kan ?"
"Iya, kurasa tidak." Mendengarnya, membuat Alson tersenyum.
Makan malam mereka akhirnya selesai ketika jarum jam telah menunjukkan pukul 08.45. Karena Alson masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan, dia lebih dahulu meninggalkan resto. Tak lupa juga mengenai tugas utamanya, Stella juga menyusul Alson. Dengan cara diam - diam, Stella harus mengikuti Alson untuk memperoleh informasi baru.
Saat itu, Alson mengendarai mobilnya dan hendak pulang menuju kediaman 113. Akan tetapi, seperti biasanya, pria yang satu ini memang sangat teliti. Dari spion mobilnya, Alson sudah melihat bahwa Stella ternyata mengikutinya.
Karena tahu hal tersebut, Alson terpaksa memilih jalur lain untuk mengecoh Stella dan menambah kecepatan mengemudinya. Bukan hanya mengecoh perjalanannya, Alson juga berpura - pura berhenti di suatu apartement yang membuatnya seakan terlihat tinggal disana.
Dugaan Alson tentu saja benar. Stella juga memarkirkan mobilnya di area parkir yang tak jauh dari keberadaan mobil Alson. Alson tak mau membuang waktunya hanya untuk mengamati pergerakan Stella. Dia lebih memilih untuk menyiduk langsung apa yang sedang di lakukan partnernya itu.
Dia kemudian mendapati Stella berada di belakang salah satu mobil yang terparkir disana. "Apa yang kau lakukan ?" Tanya Alson yang mendadak muncul di belakang Stella.
Jantungnya hampir saja berhenti berdetak akibat kejutan yang Alson buat. Karena hal tersebut juga, Stella secara spontan menyerang Alson dan berhasil mengunci pergerakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSON : Genius In 113
ActionMenjadi agen badan inteligen negara bukanlah pekerjaan yang bisa disepelehkan. Begitulah Alson, agen MI6 yang tinggal di rumah dengan nomor 113 itu dikatakan sebagai lelaki jenius sehingga di juluki dengan Genius In113. Suatu ketika, dia diharuskan...