Malam kembali tiba dan lagi - lagi para anggota organisasi mengadakan pertemuan seluruh member di markas mereka. Alson pun berada di sana untuk menghadiri pertemuan. Tampaknya, kali ini Big Bos tidak ikut bergabung di lapangan pada saat operasinya berjalan nanti. Kemungkinan dia hanya akan meminta Stout dan Raki untuk mengkoordinator semuanya. Pria paruhbaya yang hingga saat ini tidak diketahui identitas aslinya itu sepertinya nenyadari bahwa dirinya sedang menjadi buronan utama badan inteligent Inggris, MI6 atau SIS.
Setelah hampir 1 jam berbincang mengenai jalannya misi The Vastator, akhirnya semuanya sepakat dengan strategi baru yang diusulkan oleh ketua mereka, Big Bos.
"Aku harap kalian bisa menyelesaikan tugasnya dengan sempurna. Beberapa minggu lalu, kita sudah mengalami kerugian yang begitu besar karena insiden itu." Big Bos memberikan peringatan kepada seluruh anak buahnya yang kini masih berada di area pertemuan mereka.
"MI6 juga tidak akan menyerah begitu saja. Aku mengirim anggota lebih untuk ini. Jika misi ini kembali gagal, aku tidak akan segan - segan untuk memberikan hukuman yang setimpal," lanjut Big Bos dengan sangat tegas. "KALIAN PAHAM ?"
"YA, KAMI SEMUA PAHAM BOS."
Pertemuan selesai. Semua anggota diminta untuk keluar. Akan tetapi tidak untuk Alson yang masih di tahan di gudang itu. Firasat Alson mengatakan bahwa ketiga orang dengan jabatan tertinggi di organisasi yang kini masih mengawasinya disana hendak mengatakan sesuatu.
Stella tak tinggal diam saja melihat Alson yang masih ditahan disana. "Ada apa kalian menahannya ?" Tanyanya tegas.
"Aku perintahkan kau untuk keluar Stella," tegas Big Bos.
"Tapi kenapa ? Aku rekannya–"
"Sejak kapan kau berani membantah perintah ku ?" Tanya Big Bos. "Raki, bawa dia keluar !"
Stella berdecak kesal. "Tidak perlu. Aku akan keluar sendiri."
Matanya masih menatap ketika dia hendak meninggalkannya sendirian bersama ketiga orang itu. Sebelum Stella benar - benar keluar, Alson melempar senyuman tipis dan anggukan ringan menandakan bahwa dirinya akan baik - baik saja. Melihatnya, Stella hanya bisa menghela napas untuk membuang kesesakan di dalam dadanya.
Setelah memastikan keberadaan Stella tidak ada disekitar sana lagi, mereka memulai perbincangan dengan Alson. Alson sendiri hanya menyikapi keadaan ini dengan tenang karena menurutnya itulah bagian dari kunci kemenangan. Pria itu intens menatap mata - mata ketiga anggota organisasi yang tak jauh di depannya secara bergantian.
"Ethan Rowlet atau Rye, kau masih betah di sini ?" Pertanyaan tersebut dilontarkan dari mulut Big Bos sendiri.
"Tentu," jawab Alson begitu singkat.
"Kalau begitu, aku memberi mu tugas khusus. Kalau kau berhasil melakukannya, maka kau juga berhasil meyakinkan kami."
"Berhasil meyakinkan kalian ? Kalian mencurigai ku ?" Semuanya hanya diam. Stout tersenyum sinis kearah Alson tanpa mengatakan sepatah kata pun. Walau begitu, Alson yang melihatnya–tau kalau Stout tengah meragukan keberhasilannya mengenai misi barunya.
"Lenyapkan seseorang untuk ku," ujar Big Bos.
"Baiklah, siapa orang itu ?"
"Alson Howard. Agen muda terbaik yang dimiliki oleh MI6. Agen yang terkenal dengan nama julukan Genius In 113. Lenyapkan dia untuk ku."
Tentu saja pria itu terkejut mendengarnya. Dia menaikkan kedua alisnya disertai senyuman kecut di wajahnya. "Alson Howard...oK, I don't mind. You just wait," jawab Alson dengan aura arogannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSON : Genius In 113
AcciónMenjadi agen badan inteligen negara bukanlah pekerjaan yang bisa disepelehkan. Begitulah Alson, agen MI6 yang tinggal di rumah dengan nomor 113 itu dikatakan sebagai lelaki jenius sehingga di juluki dengan Genius In113. Suatu ketika, dia diharuskan...