CHAPTER 14 : Terungkapnya Rahasia Stella

68 23 48
                                    

Hari mulai berganti. Apa yang direncanakan organisasi lagi - lagi telah diketahui oleh para agen MI6. Namun untuk ini tampaknya mereka menggunakan strategi yang berbeda dari sebelumnya. Mereka akan membiarkan anggota organisasi pergi dengan kapal yang telah mereka siapkan.

Tapi tidak seperti yang kalian pikirkan, MI6 akan menyusupkan sebagian agen utama mereka ke dalam kapal dan ikut dalam perjalanan. Kemungkinan terbesarnya, mereka semua akan mengalami baku hantam di atas permukaan air. Ini tentunya bukan hal yang mudah untuk mereka. Tapi entahlah apa yang sebenarnya mereka rencanakan.

Hodgins selaku direktur MI6, juga tidak akan diam di singgasananya saja. Dia akan ikut bersama tim yang berangkat ke pelabuhan. Memantau pergerakan kapal dari pinggir dermaga sudah cukup baginya selama tidak ada hal yang fatal terjadi.

Pukul 11.05 malam telah tiba di waktu London. Sama seperti yang direncanakan, mereka semua telah stand by di atas kapal dan segera berlayar. Alson dan Stella juga telah berada disana sambil memantau keadaan sekitar. 

Tim Rocky yang terdiri dari Owain, Ben, Morre, Hugo dan Kenzo juga sudah berhasil menyelinap ke dalam kapal tanpa diketahui siapa pun termasuk Alson. Seperti yang sedang dipantau oleh tim Rocky, keadaan di dalam kapal sepertinya sedang renggang. Penjagaan yang dilakukan sepertinya tidak seketat pada saat misi yang di waktu itu. 

Jika melihat ke arah pintu ruangan dimana barang - barang yang mereka siap kirim disimpan di dalam sana, maka dapat terlihat jelas Alson dan Stella sedang berjaga disana. Keadaannya cukup sunyi. Tidak ada yang memulai perkataan seperti biasanya, mungkin karena keduanya sedang bertugas dan harus profesional. Walau begitu, Alson masih menyempatkan waktunya untuk melirik ke arah Stella sambil memikirkan bagaimana caranya memberitahu bahwa Stout ternyata pembunuh dibalik kasus ayahnya. Jujur, Alson sendiri juga masih ragu untuk menyampaikannya pada Stella dalam waktu dekat dikarenakan dia tidak mempunyai bukti yang kuat untuk mendukung hasil penyelidikannya dan untuk meyakinkan Stella.

Namun kesunyian yang ada di sana tampak memudar ketika Stout tiba - tiba datang menghampiri mereka dengan raut dingin dan datarnya. Keduanya sontak mengarahkan pandangan ke arah seseorang yang baru saja datang dan menghampiri mereka. Akan tetapi Stella kelihatannya tidak begitu nyaman karena kehadiran Stout. Wanita itu kemudian memalingkan pandangan matanya dari arah Stout. 

"Ikut aku," ucap Stout mendadak sembari menarik salah satu tangan Stella.

Stella tersentak menatap tangannya lalu beralih ke arah wajah pria yang menariknya. Alson yang juga berada di sana tidak diam begitu saja sambil menatap rekannya sedang berusaha melepaskan tangannya dari kepalan Stout. 

"Mau kau bawa kemana dia ?" tanya Alson tegas.

Stout perlahan menoleh kearah Alson. "Dasar bedebah...ini bukan urusan mu," ucapnya sinis.

"Tapi dia partner ku, lagipula orang itu memerintahkannya untuk menjaga area ini," timpal Alson.

Perkataan Alson tentu membuat Stout menjadi membangkitkan sifat tempramentalnya. Dia melepaskan genggamannya dari lengan Stella, namun usaha Alson masih terlihat sia - sia karena Stout justru beralih padanya. Stout mengarah pada Alson lalu mencekiknya hingga tubuhnya terdorong dan menghantam dinding kapal. Alson tak bisa berbuat apa - apa sementara Stella merasa bimbang untuk membantu Alson karena lawannya adalah Stout yang mana dia bukan lawan biasa.

"Berani - beraninya kau, bajingan seperti mu tidak pantas berkata seperti itu pada ku. Sekali lagi kau berulah, aku tak segan - segan untuk menghabisi mu pada saat itu juga...bahkan tanpa perintah dari orang itu sekali pun. CAMKAN ITU !" 

Setelah mengatakan hal tersebut, Stout kembali menarik Stella dan membawanya pergi dari sana. Sementara itu, Alson tengah memegang lehernya yang terasa nyeri sambil berharap yang terbaik untuk Stella. 

ALSON : Genius In 113Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang