Stella terkekeh, "Sampai seprofesional apapun orang tersebut, jika bersama dengan orang yang dia cintai, dia tidak akan sampai menyakiti fisik maupun hatinya. Apakah yang kau lakukan ini pantas jika kau mencintai ku ?" Tanyanya.
Stout tak menjawab namun dia mengeluarkan pistol dan menodongkannya pada Stella.
"Berikan handpone mu, cepat !" Perintah Stout.
Stella lalu merogoh saku sepannya dan meraih handponenya. "Apa yang akan kau lakukan ?" Tanyanya sebelum memberikan handpone tersebut pada Stout.
"Aku hanya akan menyimpannya agar kau tidak bisa menghubungi bedebah itu," sahut Stout kemudian mengambil paksa handpone yang tadinya masih dipegang oleh Stella.
Setelah itu, Stout lantas pergi dari ruangan tersebut dengan membawa sebuah senapan bernama Shotgun, lalu mengunci Stella di dalam sana.
"Hei Stout, kau gila...buka pintunya ! Stout !" Ucap Stella memohon. Tentu saja Stout acuh tak acuh terhadap permintaan Stella. "AKU BENCI PADA MU STOUT !!" Teriaknya kesal.
***
Setelah sengaja mengurung Stella agar tidak mengacau misinya, Stout saat ini sedang berjalan menuju area dimana Alson berjaga bersama Raki. Langkah kakinya kini semakin dekat dengan tempat dimana target yang akan dia buru. Alson sendiri tampaknya sedang berjaga - jaga terkait sesuatu yang dia sembunyikan.
Owain lah yang dia maksud. Pasalnya, saat Raki datang menghampiri Alson, pada saat itu juga dirinya sedang bersama Owain yang tengah berbincang mengenai misi MI6. Karena tidak punya cara lain, Alson terpaksa menyembunyikan Owain di dalam ruangan yang ia jaga.
Entah kenapa dan kebetulan sekali, Alson tiba - tiba merasakan sesuatu yang tak biasa. Jantunganya tiba - tiba berdetak lebih kencang seakan akan seperti orang yang sedang nervous ketika menghadapi lawannya yang mengerikan. Alson merasa aneh dengan perasaan yang sedang dia rasakan. Apa ini ?
Perasaan tidak nyaman, gelisah, mendadak saja muncul dalam dirinya. Alson hanya berpikir mungkin hal itu dikarenakan dia sedang menghawatirkan Stella. Dia juga penasaran, apakah ada hal buruk terjadi pada Stella. Tidak ingin membuat rasa yang tidak jelas itu terus mendiami dirinya, Alson memilih untuk pergi ke toilet untuk mencuci wajahnya. DIa juga tak lupa meminta izin terlebih dulu dengan Raki dan tentunya berhasil mendapatkan izin.
Akan tetapi, karena hal itu Alson sampai melupakan bahwa Owain tengah berada dia ruangan tadi dan dia meninggalkannya. Tepat ketika wujud Alson tak lagi terlihat, Stout dengan sebuah senjata bernama Shotgun ditangannya datang ke temoat dimana sebelumnya Alson berada disana.
"Apa yang ingin kau lakukan Bos ?" tanya Raki spontan ketika melihat shotgun itu ada di tangan Stout.
"Dimana bedebah itu ?" Stout berbalik tanya dengan raut dinginnya.
"Dia di toilet Bos," jawab Raki.
Stout tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat itu, ia lalu begerak ke arah toilet dengan mengokang shotgun di tangannya. Raki merasa heran melihatnya. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Sementara itu, Owain yang masih berada di dalam ruangan tak sengaja mendengar percakapan Stout dan Raki barusan. Hal itu membuatnya sadar kalau saat ini Alson tidak ada disana dan terdengar kalau orang tadi, Stout, sedang mencari Alson yang ternyata tidak ada ditempat yang seharusnya.
Dia tentu saja tidak ingin temannya sampai terluka apalagi dalam keadaan yang fatal. Owain dengan cepat bergegas menghubungi Alson dengan handponenya. Tidak sampai 1 menit, panggilan itu tersambung ke handpone milik Alson dan dia langsung mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSON : Genius In 113
ActionMenjadi agen badan inteligen negara bukanlah pekerjaan yang bisa disepelehkan. Begitulah Alson, agen MI6 yang tinggal di rumah dengan nomor 113 itu dikatakan sebagai lelaki jenius sehingga di juluki dengan Genius In113. Suatu ketika, dia diharuskan...