"Jadi kenapa kamu coba kabur dari saya, hm?""Ng-ngga. Siapa yang kabur, saya memang berniat pulang. Toh kita sudah tidak ada urusan lagi bukan, jadi saya tidak merasa memiliki kewajiban untuk bertemu dengan anda." Jungkook sebisa mungkin menahan nada bicara nya yang gugup. Meski tubuhnya gemetar setengah mati, tak berani menatap mata Taehyung yang tajam mirip seperti macan yang tengah mengintai mangsanya.
"Hmm... Kalo begitu kenapa selama ini pesan yang saya kirim selalu kamu abaikan. Apa fee yang saya bayarkan terlalu kecil sampai kamu menolak untuk melayani saya lagi, hm?"
Jungkook meneguk saliva nya susah payah. Padahal ia sudah tau bahwa pertanyaan itu akan keluar tapi ia tetap saja bingung harus menjawab apa.
Selain karna ia yang tidak menerima client lagi selain tiga orang kemarin, Jungkook juga tak mau sampai terlena oleh kenikmatan hasil open bo, ia ingin bekerja seperti orang lain.
Ia juga takut, jika nanti timbul perasaan nyaman yang tidak seharusnya ia rasakan pada pelanggan nya. Oleh karena itu ia tidak membalas pesan mereka yang meminta untuk memakai jasa Jungkook lagi.
Namun sepertinya jika ia menjawab seperti itu, laki-laki ini akan menganggapnya berdusta saja. Jungkook jadi bingung harus menjawab apa.
"Kenapa diam? Bener tebakan saya?"
Jungkook menggeleng, lalu mengangguk.
"Jawab yang benar. Ya atau tidak?!" Ujar Taehyung setengah berteriak, kepalanya makin mendekat ke Jungkook hingga hidung keduanya hampir menempel satu sama lain.
"T-tidak. Saya tidak membalas pesan anda memang karna saya sudah tidak membuka layanan itu lagi. Saya sudah berhenti karna saya ingin mencari pekerjaan yang biasa-biasa saja. Saya tidak ingin melayani orang diatas ranjang lagi." Jungkook menundukkan kepalanya sejenak. Mengambil nafas dalam-dalam sebelum akhirnya mendongak dan menatap Taehyung dengan tatapan yakin miliknya.
"Maaf jika perilaku saya kemarin membuat anda tersinggung, tapi saya tidak bermaksud begitu. Dan bukan hanya bapak yang pesan nya tidak saya jawab, semua orang juga mendapat perlakuan sama. Saya tidak pernah membeda bedakan orang. Sekali lagi, saya minta maaf."
Untuk sesaat Taehyung tertegun, terlebih lagi ketika matanya menatap mata Jungkook yang terlihat begitu jujur. Ia yang semula marah dan kesal mendadak luluh dibuatnya.
Meski begitu, ia tetap tidak melepaskan Jungkook.
Ia harus menuntaskan apa yang menjadi tujuan awalnya kemari.
Tujuan juga alasan mengapa Jungkook sampai mau mengambil alih jabatan ayahnya, padahal sejak dulu ia selalu menolak tawaran ayahnya.
Tapi karna Jungkook, ia jadi menjilat ludahnya sendiri.
Ya, tujuan awalnya melakukan ini semua adalah tubuh Jungkook, tubuh yang mampu membuatnya menjadi kecanduan. Tubuh yang ia damba setelah sekian lama, jadi ia tetap harus mendapatkan itu lagi. Apapun caranya.
"Begitu?" Jungkook mengangguk mantap. Mencoba meyakinkan Taehyung dengan kesungguhan nya.
"Tapi saya tidak percaya." bisik Taehyung makin mendekatkan wajahnya ke arah Jungkook.
"Hanya ada satu cara yang bisa buat saya percaya, yaitu saya harus merasakan kembali tubuh kamu. Untuk membuktikan tidak ada sisa sperma lain di tubuh kamu ini."
"Apa?!? Tap--- mmhh!"
Kedua mata Jungkook kembali membola kala Taehyung dengan tanpa seizin darinya mencium dan melumat kasar bibirnya.
Menekan Jungkook lebih dalam agar tubuhnya tidak bisa kemana mana.
Lidah nya dengan mudah menerobos masuk pertahanan Jungkook, mengabsen semua bagian di rongga mulutnya.
Tak sampai disana. Gerakan kepala Taehyung yang tak berhenti bergerak dari kanan ke kiri, mencoba makin memperdalam ciuman mereka membuat Jungkook tak bisa bergerak sedikitpun.
Lalu saat dimana kejantanan Taehyung yang sudah menegang itu menekan memeknya dari balik celana, maka saat itu juga Jungkook mulai terlena.
"Eunghh aaah!"
Bayang-bayang saat mereka bergumul panas di ranjang hotel seketika melintas di benak Jungkook.
Apalagi saat Taehyung dengan mudahnya membuka semua pakaian Jungkook dan setelan jas nya malam ini.
Melempar kain perca itu sembarangan, sekarang kedua nya sudah sama-sama naked.
Hap!
"Kamu cantik" bisik Taehyung mengangkat tubuh Jungkook dan membawanya ke atas kasur.
Diletakkan nya tubuh polos Jungkook tepat di atas ranjang kasur hotel, sebelum kemudian ia membuka lebar kedua paha si bunny hingga memek pink nya nampak jelas dimata Taehyung.
"Cantik. Semua yang ada di diri kamu selalu cantik. Saya jadi tidak sabar untuk merasakan kecantikan ini lagi."
Pipi Jungkook memerah, malu di puji secara langsung begini.
Taehyung naik ke atas kasur, duduk tepat di antara kedua kaki Jungkook. Ia menghirup rakus aroma memek Jungkook yang begitu di dambanya.
Taehyung menjilat jari-jarinya yang kering, lalu mulai memasukkan kedua jarinya kedalam memek Jungkook.
"Aahh tuan!" Jungkook tersentak kaget, gerakan tangan Taehyung terlalu tiba-tiba. Ia belum sempat menyiapkan diri, tapi jari-jari panjang itu sudah mengobrak abrik dirinya. Mengocok terus lubang kawin nya sambil terus mengusak klitorisnya asal.
"Aahh tu-tuan euughhh aahh itil saya ahhhhh"
.
.
.
Full content 👇
Karya karsa dengan username @/thesinnerhyungDisana udah ada banyak cerita bpkoo lainnya
Yang mau baca full content nya bisa kesana ya
Untuk sekali pembelian, kalian bisa baca semua karya yang ada disana selama 30 hari kedepan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dives Into You 💫
FanfictionSekelumit cerita rahasia antar kita bpkoo‼ minor dni🔞