Bab 30

2.2K 264 21
                                    


Setelah terkuaknya masa lalu Prilly dimalam itu pada Ali, wanita itu mengira jika Ali akan berubah padanya bahkan Prilly sudah menyiapkan dirinya jika setelah mengetahui masa lalunya Ali akan memandang rendah dirinya namun sayangnya yang terjadi justru sebaliknya.

Ali semakin terang-terangan memperlihatkan perhatiannya pada Prilly. Lihat saja pagi ini, pria itu dengan manisnya datang membawa sekotak donat dengan aneka toping untuk dirinya.

Prilly yang sudah terlebih dahulu tiba di kantor menatap aneh kotak yang Ali letakkan di atas mejanya itu. "Ini apa Pak?"

"Rengginang! Ya donat lah Prilly masak kamu tanya lagi ini apa sama saya." Ketus Ali dengan gaya bahasanya yang berubah formal seperti kesepakatan mereka jika dilingkungan kantor gaya bicara mereka tetap formal layaknya atasan dan bawahan.

Prilly menggerakkan bola matanya dengan malas. "Ya saya tahu ini donat tapi maksudnya kenapa Bapak kasih saya donat? Saya nggak lagi ulang tahun Pak."

"Jadi saya kasih kamu donat harus nunggu kamu ulang tahun dulu? Ngaco kamu!" Balas Ali dengan ekspresi lucunya. "Udah makan aja nih donat jangan banyak tanya dan banyak protes!" Perintah Ali sebelum melangkah menuju ke ruangannya.

Prilly masih menatap kotak donat didepannya sebelum suara Ali kembali terdengar hingga membuatnya menoleh kearah pria itu.

"Tolong bawakan proposal proyek kita ke ruangan saya ya? Saya mau memastikan beberapa hal." Prilly sontak menganggukkan kepalanya. "Baik Pak."

"Bawa donat kamu juga sekalian kamu makan didalam tiba-tiba saya jadi pengen makan donat." Ujar Ali lagi sebelum benar-benar menghilang ke dalam ruangannya.

Prilly sontak mencibir, ia bukannya tidak tahu maksud terselubung pria itu ketika menyuruhnya membawa donat ke dalam ruangannya. Sudah Prilly katakan sejak malam itu Ali sudah menunjukkan ketertarikannya secara terang-terangan pada Prilly namun sampai detik ini Prilly sama sekali tidak memberikan respon apapun atas tindakan Ali itu.

Menurut Prilly terlalu cepat menyimpulkan jika Ali benar-benar tertarik padanya, ia harus memastikan semuanya sebelum menyambut rasa pria itu. Prilly tidak ingin merasakan lagi yang namanya kecewa dan sakit hati. Cukup sekali ia merasakannya dulu.

Omong-omong mengenai waktu, Prilly merasa sejak bersama Ali rasanya waktu begitu cepat berlalu. Lihat saja, perasaan Prilly baru kemarin ia kembali dari desa untuk membereskan perihal lahan padahal hari ini genap satu bulan terhitung dari kepulangan mereka dari sana dan itu tandanya sudah satu bulan pula Ali tahu perihal masa lalu Prilly.

Prilly menyiapkan apa yang diminta oleh atasannya tadi dan ia bersiap berjalan menuju ruangan Ali. Mengenai Pak Andre beliau sudah lebih baik dan Prilly dengar, Ibu Santi akan membawa beliau berobat keluar negeri namun Prilly tidak tahu kapan pastinya orang tua Ali berangkat keluar negeri.

"Permisi Pak." Prilly memasuki ruangan Ali dengan membawa map serta kotak donat seperti perintah Ali tadi.

Ali yang sedang terlihat fokus pada berkas ditangannya tampak menoleh kearah Prilly. "Kita duduk di sofa aja ya?" Prilly mengangguk setuju.

Kini keduanya terlihat duduk bersebelahan di sofa yang ada diruangan Ali. "Ini berkas yang Bapak minta." Prilly menyerahkan map berisi proposal yang diminta oleh Ali tadi.

Ali menerimanya dan mulai membaca beberapa bagian yang menurutnya sedikit keliru. "Bagian ini kamu ubah ya." Prilly mencondongkan tubuhnya supaya bisa melihat bagian mana yang diinginkan Ali untuk ia ubah. "Buat lebih spesifik juga mengenai kerangka resort nanti aku sendiri yang desain dan aku kasih ke kamu." Lanjut Ali lagi yang tanpa sadar mengubah gaya bicaranya.

"Baik Pak." Jawab Prilly singkat yang membuat Ali menoleh menatap sebal kearahnya. "Mas dong masak Pak terus dari tadi."

Prilly tertawa pelan, ia gemas sekali melihat Ali yang berubah kekanakan seperti ini. "Baik Mas." Ubah Prilly yang membuat wajah Ali seketika berbinar.

My Boss🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang