Karez menuruni tangga saat melihat siluet tubuh seseorang berjalan dibawah sana menuju ke kamar belakang.
Sampai akhirnya ia menghentikan langkah di dekat kamar Acha, ia memandang seorang laki-laki yang berdiri di depan kamar Acha sambil memegang handel pintu kamar Acha.
"Lo berdua ngapain di sini, Naka, Kak Zegas?" Tanya Karez sambil menoleh ke sisi kanan setelah menyadari ada Zegas juga yang berdiri tak jauh dari sana, hal tersebut membuat Naka menoleh untuk menatap Karez dan Zegas secara bergantian.
Cklek
Bersamaan dengan itu Acha membuka pintu kamar, ia berusaha menyembunyikan raut wajah terkejutnya saat melihat ketiga majikannya berada di depan kamarnya.
"Lo ngapain mau buka pintu kamar Acha? Bukannya lo bisa ngetuk pintunya dulu?" Tanya Karez lagi seraya menatap Naka.
"Acha nitip takoyaki, dia bilang suruh taro di handel pintu," sahut Naka sambil menunjukan satu plastik takoyaki di tangannya yang sempat tak terlihat oleh Karez.
"Terus lo?" Tanya Karez beralih menatap Zegas yang berdiri tak jauh darinya, namun Zegas hanya diam dengan raut wajah dinginnya.
"Lo ngapain di sini? Nganterin Naka? Gak mungkin kan?" Tanya Karez lagi, ia membutuhkan jawaban saat ini, ia tidak rela kedua saudaranya itu hendak menemui Acha di kamar seperti ini.
Namun tanpa mengatakan apa pun Zegas pergi menuju kamarnya, Karez baru menyadari pakaian Zegas masih rapi, nampaknya Zegas baru saja tiba di rumah, namun kenapa ia masuk melalui pintu belakang?
"Lo sendiri ngapain ke sini?" Tanya Naka dengan tatapan bingung sambil menatap Karez.
"Gue liat lo keluar kamar dan nyamperin kamar Acha, logikanya kalau Acha nitip makanan ke lo, harusnya setelah tiba di rumah lo langsung kasih ke Acha, ngapain lo bawa ke kamar lo dulu?" balas Karez.
"Acha gak ada di kamar, dia di kamar lo, makanya gue nunggu Acha balik ke kamarnya," balas Naka.
"Kan lo bisa samperin Acha di kamar gue."
"Nanti lo ngamuk kalau diganggu sama gue."
"Lo sering buka pintu kamar gue sembarangan, kenapa tiba-tiba takut buat ganggu gue?"
Naka mendengus kecil, "kenapa lo permasalahin hal yang gak perlu lo permasalahin?"
"Aneh aja."
"Gue udah di rumah dari tadi, gue ke kamar Acha tapi kata Maria Acha masuk ke kamar lo, jadi pas tau Acha keluar dari—," ucapan Naka terhenti ketika napas Acha mulai memburu dengan mata memerah, dan hal itu tak luput dari tatapan Karez.
"Kayaknya gak perlu gue jelasin lagi, gue yakin lo paham, Karez," gumam Naka, kemudian ia beralih menatap Acha, "ini pesenan lo," ia memberikan satu plastik isi takoyaki itu pada Acha, dan Acha menerimnya.
Setelah itu Naka pergi meninggalkan keduanya di sana.
"Lo kenapa?" Tanya Karez seraya lebih mendekat pada Acha, ia bahkan menangkup kedua pipi Acha yang terasa dingin namun berkeringat.
"G-gak apa-apa, makasih udah dateng," sahut Acha dengan suara gemetar dan lirih.
"Lo kenapa? Kak Zegas sama Naka gangguin lo?"
![](https://img.wattpad.com/cover/320444387-288-k554249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days With The Boss ✔️
Romance🔞 Tentang Acha dan ketiga majikannya! - Sleep With The Devil - Sleep With The Boss