32 || Happy birthday

28.4K 2K 382
                                    



"Siapa yang ambil telor beruang gue buatan Acha?"

"Aku gak liat telur beruang, liatnya telur bentuk love gitu, dimakan aku."

"Coba muntahin, lo salah makan kali!"

"Udah ancur di perut, gimana caranya liat salah atau enggaknya? Lagian aku inget kok bentuknya love!"

"Tadi gue tinggal ke toilet sebentar, siapa yang ambil?"

"Aku gak tau, kak Karez! Bolot ih, dibilang gak tau, nanya-nanya mulu!"

"Tadi siapa yang ke sini?"

"Gak tauuuuuuu!!! Aku baru sampe sini, kak Karez baru keluar dari toilet dapur!"

"Aaarghhhh! Siapa yang makan telor beruang gue sih?" Karez mengerang kesal, wajahnya terlihat merah dengan urat-urat tercetak di pelipis dan lehernya, ia sungguhan kesal karena telur berbentuk kepala beruang buatan Acha itu sudah lenyap dari atas meja.

"Cariin, Shian—."

"GAK TAU!" Teriak Shian menyela ucapan Karez, membuat Karez menatapnya dengan tajam.

"Lo berani neriakin gue?"

"Orang aku gak tau! Gak mau nyariin! Males!"

"Gue yang makan, kenapa lo semarah itu?"

Karez menoleh, ia menatap Naka yang berjalan dengan piring kecil di tangannya.

"Kenapa lo makan, anjing?!" Bentak Karez.

"Gak tau, gue kira punya siapa aja, yaudah gue makan," sahut Naka dengan tatapan bingung, ia benar-benar tidak tahu bahwa telur yang ia ambil milik Karez, mengingat sebelumnya tak ada siapa-siapa di ruang makan.

"Aarghhh! Naka anjing!" Maki Karez sambil menonjok bahu Naka dengan keras, membuat Naka terkejut.

"Ini cuma telor, lo masak lagi aja."

"Itu buatan Acha!"

"Yaudah suruh Acha bikin lagi."

"Acha lagi sibuk di belakang!"

"Gak usah teriak-teriak depan muka gue!" Balas Naka dengan bentakan juga.

"Ya lo goblok! Makanan orang main ambil aja! Buta mata lo? Itu piring juga piring khusus gue!"

"Lah mana gue tau ada piring khusus? Gue kira piring Shian waktu kecil, kayak piring bayi."

"Argh goblok! Gue kesel banget, Naka anj!" Karez terus mengerang kesal sambil memaki Naka dengan mulut sampahnya.

"Kayak anak kecil ih kak Karez!" Tegur Shian dengan tatapan kesal.

"Gue mau makan, makanan gue gak ada ya wajar gue marah!" Sahut Karez.

"Gue bikinin lagi—."

"Gue cuma mau bikinan Acha!" Karez menyela ucapan Naka, membuat Naka terdiam dengan tatapan heran.

"Udahlah kak Naka, itu orang belum minum obat kali, jadi eror lagi otaknya," Shian menarik tangan Naka untuk menjauh dari Karez, pasalnya tatapan Karez begitu mengerikan dengan kepalan tangan yang kuat seolah siap untuk memukul Naka.

"Telor yang gue buat sama Acha sama, sama-sama telor ayam, mau gue bikinin gak?" Tanya Naka yang masih mau berbaik hati menawarkan diri untuk memasakan Karez telur, tak dipungkiri ia sedikit merasa bersalah karwna memakan telur orang sembarangan.

"Kalian kenapa? Kenapa teriak-teriak?" Tanya Acha yang berlari kecil dari arah belakang, ia habis membantu Maria di belakang sana.

"Telor beruangnya kak Karez di makan kak Naka, kak Naka gak tau itu punya Kak Karez, terus kak Karez ngamuk sambil mukul kak Naka," sahut Shian sambil menunjuk Karez dan Naka secara bergantian.

365 Days With The Boss ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang