06 || Rahasia

68.3K 2.6K 873
                                    

🔞🔞🔞🔞🔞

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 😍

**

"Karez tolong gue!"

Karez mengerang lirih, ia memegang dahinya sendiri karena kepalanya terasa begitu pusing, ia benar-benar mabuk saat ini.

Karez melihat teman-temannya yang terlelap di ruang tengah dalam keadaan mabuk juga.

"Karez! Karez! Ka-."

Karez beranjak dari posisinya, ia berjalan gontai menuju kamarnya dan Acha, kemudian membuka pintu tersebut dan melihat Raga yang tengah mencumbu Acha secara paksa.

Raga yang melihat itu menjauhkan tubuhnya dari Acha.

Karez menatap Raga dengan tajam, "keluar."

Tanpa mengatakan apa pun Raga keluar dari kamar itu, sementara Acha sudah mengubah posisinya menjadi duduk, nafasnya terengah seraya meremat kerah bajunya sendirian.

Karez menutup pintunya, "kepala gue sakit banget," ucapnya seraya mendudukan tubuhnya di tepi ranjang.

Acha geram, ia pun menampar wajar Karez dengan keras, menbuat Karez terdiam dan menatapnya.

"Lo jadiin gue bahan taruhan?" Tanya Acha yang terluhat begitu marah.

"Gak, gak ada taruhan."

"Raga bilang dia menang taruhan dari kalian, jadi bisa tidur sama gue!"

Karez menggeleng kecil, "gak ada taruhan, gue gak jadiin lo bahan taruhan, tidur lagi."

Karez pun merebahkan tubuhnya di atas kasur, sementara Acha terdiam di sana masih dengan tatapan kesal.

Acha tidak tahu harus percaya atau tidak pada ucapan Karez, atau memang Raga saja yang licik dan menagatakan hal itu padanya.

Acha benar-benar takut, bahkan jantungnya terus berdebar dengan sangat keras.

Karez yang melihat itu menarik tangan Acha hingga Acha kembali terbaring di sana, lalu memeluk Acha dari belakang.

"Lepas," pinta Acha seraya berusaha menjauhkan tangan Karez dari perutnya, namun Karez malah mengeratkan pelukannya.

"Tidur," gumam Karez.

Acha pun terdiam seraya memandang tirai yang menutupi jendela, untung Karez datang walau dalam keadaan mabuk, Raga terlihat takut pada Karez padahal Karez hanga memintanya untuk keluar.

Acha merasakan tangan kiri Karez memeluk dada atasnya, hingga hangat menyelimuti tubuhnya.

"Ada gue, lo aman," bisik Karez dengan suara seraknya, kemudian nafas Karez berhembus dengan teratur di sekitar telinga Acha.

**

Pagi-pagi Karez dan Acha sudah jalan-jalan bersama Acha ke kebun teh, Acha berjalan di belakang Karez sambil memandangi kebun teh di sekitarnya.

Acha berpikir, sepertinya akan menyenangkan jika pergi kemari dengan Naka atau Zegas.

Tanpa Acha sadari, Karez memelankan langkahnya hingga Acha bisa berjalan sejajar dengan Karez.

"Kenapa lo keliatan gak deket sama Naka?" Tanya Acha tanpa menoleh pada Karez.

"Emang keliatannya gitu?" Balas Karez, dan Acha menganggukan kepalanya.

Karez berdecak kecil, "gue sama Naka deket, mungkin keliatannya aja kita gak deket di mata lo."

"Boong, lo kayak benci sama Naka."

365 Days With The Boss ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang