Jam menunjukan pukul 9 malam, Acha dan Zegas tengah duduk dinatas karpet dengan punggung bersandar pada lemari besar di kamar rawat Karez, keduanya asik menonton film di laptop milik Zegas yang dibawakan oleh Acha untuk mengerjakan tugas, sementara Karez sudah terlelap sejak pukul 7 karena pengaruh obat.
"Habis ini aku antar pulang."
"Aku mau di sini aja, kak. Kak Zegas bisa pulang, biar aku yang urus Karez."
"Enggak, kamu lebih aman di rumah."
"Tapi aku pengen nemenin Karez."
"Kamu udah ngomong sama Shian?" Tanya Zegas yang mengalihkan pembicaraan.
"Belum, Shian di kamar terus, pintunya dikunci," sahut Acha, padahal ia sudah berbicara dengan Shian, namun Shian benci padanya.
"Aku serius mau laporin Drian, Cha.."
"Drian tuh gak deket sama orang tuanya, dia bener-bener jarang pulang, aku gak tau ada masalah apa antara dia dan keluarga besarnya, tapi setauku setiap hari libur Drian cuma sama aku aja," ujae Acha yang membuat Zegas terdiam, menunggu kalimat selanjutnya yang akan Acha ucapkan.
"Kalau Drian mau penjara, gak akan ada yang peduliin dia di sana, mungkin orang tuanya cuma jenguk sesekali setelahnya gak akan lakuin itu lagi."
"Jadi biarin aja Drian kayak gitu, seenggaknya dia bisa lakuin aktivitas kayak biasanya, aku cuma perlu menghindar dari Drian."
"Kamu masih sayang sama Drian tapi kamu takut sama semua sikap Drian atau perlakuan Drian sama kamu," gumam Zegas yang membuat Acha terdiam.
Acha pikir dirinya memang masih menyayangi Drian, bagaimana pun Drian sudah menemaninya sejak lama, namun ia tidak akan pernah kembali pada Drian, ia juga berusaha menghindari Drian.
"Terserah kamu, kalau butuh apa-apa bilang aku aja, aku bakal bantuin kamu, Cha."
Acha menganggukan kepalanya, keduanya pun terdiam untuk melanjutkan film yang mereka tonton.
Terdengar erangan lirih dari Karez, sontak Acha beranjak dari duduknya dan menghampiri brankar Karez yang tertutup tirai sejak tadi.
"Tidur lagi aja, udah malem," ujar Acha, nampaknya Karez terbangun.
Tak lama Acha kembali duduk di samping Zegas, Acha begitu menjaga Karez melebihi Zegas.
"Minggu depan aku ke Bali sama temen-temen SMA, boleh ajak siapa pun, kamu ikut aku ya, Cha?"
Acha ingin menolak, namun tidak enak.
"Cha? Mau kan?" Tanya Zegas lagi yang membuat Acha menoleh.
"Kerjaan aku gimana kak?" Acha berusaha untuk mencari alasan.
"Nemenin aku juga termasuk kerja, kamu gak mau?"
"Bukannya gak mau, cuma..."
"Nanti aku kabarin lagi," ucap Zegas menyela ucapan Acha, dan Acha menganggukan kepalanya.
Acha tahu Zegas memaksanya untuk ikut.
"Cha.."
Acha kembali beranjak dari duduknya ketika Karez memanggil.
"Apa?"
"Mual, Cha.."
"Eh mau muntah?"
"Hm.."
"Bentar-bentar, gue ambil kantongnya."
"Buruan Cha.."
"Iya.."
Zegas menghela napasnya, mungkin ia dan Acha akan menginap di sini untuk menemani Karez.
**
![](https://img.wattpad.com/cover/320444387-288-k554249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days With The Boss ✔️
Romansa🔞 Tentang Acha dan ketiga majikannya! - Sleep With The Devil - Sleep With The Boss