13 || Rumah sakit

44.5K 1.8K 473
                                    



Tangan kanan Shian bertumpu pada dinding, tangan kirinya mencengkram ujung bajunya sendiri agar tidak turun, sementara Dean terus melakukannya dari belakang membuat tubuh Shian terhentak-hentak kuat.

"Kak Dean udah, sakit," rintih Shian yang terus meringis.

Dean tak mau mendengar, ia malah mencengkram pinggang ramping Shian dan bergerak semakin cepat, membuat ketiga temannya berseru heboh.

Shian luar biasa malu, ia sedih karena Dean memaksanya untuk melakukan Sex di private room sebuah club.

"Sakit, kak. Sakit," rintih Shian lagi seraya memejamkan matanya, bahkan hingga air matanya menetes begitu saja.

"Gak apa-apa, cuma sebentar," sahut Dean dengan napas terengah.

Dean pun sampai di puncaknya, ia berhenti bergerak untuk menikmati masa klimaksnya di dalam pengaman yang ia pakai.

Dean memeluk Shian dari belakang, mengecupi pipi Shian dengan lembut.

"Jangan bilang kakak kamu ya?" Bisik Dean, dan Shian menganggukan kepalanya.

"Jangan nangis, kalau awal-awal emang sakit," bisik Dean lagi.

"Udah kak, kaki aku lemes banget," lirih Shian.

"Bentar, temen aku kan belum."

"Tapi aku cape, aku juga harus pulang."

"Sebentar lagi, kasian temen aku udah nunggu, nanti mereka marah."

"Yaudah, bilangin pelan-pelan, sakit."

"Iya."

**

Karena demamnya yang tinggi, Karez harus dirawat di rumah sakit, dan Acha yang mengurus semuanya sendirian, ia juga sudah menghubungi Zegas soal ini dan Zegas memintanya untuk menemani Karez di sana.

"Gak mau Cha, gue pengen nasi Padang."

"Ini masih pagi, gak ada yang jual nasi Padang."

"Mau nasi Padang, depan rumah sakit cari aja."

"Gak boleh, lo juga lagi radang, makan bubur aja."

"Gak mau, Acha."

Acha terdiam dengan tatapan kesal, sementara Karez masih terbaring di kasurnya berharap Acha mau membelikannya nasi Padang di depan rumah sakit.

"Cha, mau nasi Padang," ucap Karez lagi.

Acha mendengus sebal, "Yaudah gue titip Naka, dia di jalan mau ke sini," gumamnya, kemudian ia mengirim pesan pada Naka.

"Mau semangka gak?" Tanya Acha, Karez menggelengkan kepalanya.

Acha pun memakan semangka itu, dan hal itu tak lepas dari pandangan Karez.

"Lo kalau gak enak badan sekalian berobat aja," ujar Karez yang membuat Acha membalas tatapannya.

"Tumben peduli."

"Iya, takutnya lo bolos kerja lagi, makan gaji buta."

Acha mendelik sebal, "yang gaji kak Zegas kok, bukan lo, repot amat."

"Biar gue bilang kak Zegas kalau lo gak kerja dipotong gaji aja."

"Nyebelin banget," gumam Acha.

"Kan kalau kerja emang gitu."

"Terserah."

"Lo masih marah sama gue?"

"Kalau masih marah gak mungkin gue bawa lo ke rumah sakit, mending gue Biarin aja, siapa tau mati gak ketauan di kamar," sahut Acha dengan asal.

365 Days With The Boss ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang