Tring
Tring
Tring
TringKarez dengan malas meraih ponselnya, ia pun membuka pesan dari nomor tak dikenal, ia memutar video tersebut.
Sontak ia mengubah posisinya menjadi duduk, memandang wajah gadis yang tengah disetubuhi oleh dua laki-laki, gadis itu tak lain adalah adiknya sendiri.
Karez mempercepat video tersebut sampai habis, kemudian menonton semuanya dengan cepat, ia pun keluar dari kamarnya dan beralih membuka pintu kamar Shian.
Terlihat Shian yang tengah duduk di atas karpet dengan kepala tertunduk, ada ponsel di genggamannya.
"Jelasin ke gue sekarang, Shian," pinta Karez yang terdengar begitu marah.
"Udah, tadi sama kak Zegas," sahut Shian dengan suara gemetar dan purau, ada isakan lirih di sela-sela ucapannya.
"Ya lo pikir gue sama si Zegas setelinga? Kan enggak!"
"Maafin aku.."
"Gue bilang jelasin sekarang, Shian!" Bentak Karez.
Shian menangis tersedu-sedu, bahkan hingga bahunya gemetar kecil, Karez yang tengah dilanda emosi itu tak merasa iba sedikit pun.
"Lo tuli, Shian?" Bentak Karez lagi, hatinya sakit melihat sang adik yang selama ini ia jaga ternyata bermain gila dibelakangnya, ia benar-benar tak menyangka.
"Aku diperkosa kak Dean, kak Dean temenan sama kak Drian, jadi mereka perkosa aku bareng-bareng," ujar Shian di sela tangisannya, membuat Karez luar biasa terkejut.
"Tadi kak Drian nyuruh aku bawa kak Acha ke taman komplek, tapi aku gak bisa karena kak Acha pasti gak akan mau, jadi kak Drian sebarin video aku," lanjut Shian yang terdengar menyedihkan.
"Kapan Dean perkosa lo?"
"Lupa, mungkin sebulan yang lalu."
"Kenapa gak bilang?"
"Mereka ngancam aku, aku takut, kak."
"Lo lebih takut mereka ketimbang marahnya gue?" Tanya Karez seraya menarik kerah pajama Shian dengan kasar, hingga Shian menoleh dan menatapnya.
"Bukan gitu, k-kak.. aku gak tau harus apa selain nurutin ucapan mereka, maafin aku.."
Karez terdiam, ia memandang pipi kiri Shian yang terlihat merah padam, bahkan kantung matanya sedikit bengkak.
"Aku gak nyerahin diri gitu aja, aku bukan jalang, aku dipaksa dan diancam, aku takut. Jangan marahin aku, jangan pukul aku, sakit," ujar Shian lagi di sela tangisan pilunya, ia bahkan kesulitan bernapas karena tangisannya itu.
"Dipukul siapa?"
"Kak Zegas, hks. Sakit.. maafin aku, kak. Aku gak tau harus apa, jangan buang aku, aku masih pengen jadi adiknya kakak.."
Karez mengerang kesal, "makanya jadi cewek tuh jangan bego! Berulang kali dinasehatin gak ngerti-ngerti! Giliran udah begini cuma bisa nangis tanpa bisa nyelesaiin masalah!"
Shian kira Karez akan iba padanya, namun nyatanya Karez tetap marah bahkan memakinya, hal tersebut membuatnya kembali menundukan kepala dan menangis pilu.
"Seandainya lo bilang dari awal, mungkin video lo gak akan kesebar, Shian!"
"Maaf, hks maaf.."
Karez pun keluar dari kamar Shian, ia beralih membuka kamar Zegas tanpa permisi, hingga bertemu tatap dengan Zegas yang baru saja keluar dari toilet.
"Laporin Drian sama Dean ke polisi, kak. Besok langsung aja."
"Iya, tau."
"Tapi bukan berarti lo bisa pukul Shian sampe bengkak kayak gitu."
![](https://img.wattpad.com/cover/320444387-288-k554249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days With The Boss ✔️
Romantizm🔞 Tentang Acha dan ketiga majikannya! - Sleep With The Devil - Sleep With The Boss