21 || Bali

53.2K 1.9K 762
                                    


🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞

Sudah 4 jam Acha bergabung dengan teman-temannya Zegas di vila sebelah, ia cukup nyaman karena teman Zegas cukup baik padanya, menganggap dirinya sebagai kekasih Zegas, padahal hanya seorang maid.

Acha agak terkejut saat ada sepasang kekasih di vila tersebut yang melakukan ciuman secara terang-terangan, bahkan saling meraba tanpa tahu malu.

"Mau Cha?" Tawar Zegas seraya memberikan segelas Wine pada Acha, Acha menerimanya.

"Kalau udah ngantuk bilang aja, aku masih pengen di sini," bisik Zegas, mengingat Zegas mulai asik mengobrol dengan teman lamanya, padahal sebelumnya ia ya nyaman berada di tempat ramai seperti ini.

Acha pun menganggukan kepalanya, "aku ke toilet dulu," bisiknya setelah meminum Wine itu dalam satu tegukan, kemudian ia beranjak dari duduknya dan memasuki vila sendirian:

Acha berbelok ke arah dapur, mengingat ia akan memakai toilet dekat dapur saat ini, namun ia terkejut saat melihat ada sepasang kekasih lain yang tengah bercinta si pojokan dapur.

"Sorry," ucap Acha, namun ia tetap memasuki toilet karena ia benar-benar tak bisa menahan urusannya.

Acha terdiam di dalam bilik, ia mendengar suara langkah kaki lain yang mendekat.

"Gabung dong."

Acha terkejut dalam diam, namun ia juga ingin tertawa karena dengan tidak sopannya laki-kaki lain ingin bergabung dengan kegiatan intim sepasang kekasih itu.

"Sama Acha aja, jalangnya Zegas, gue denger dia maidnya Zegas yang bisa dipake kapan aja," sahut laki-laki lain sambil tertawa pelan, membuat Acha merengut kesal.

Acha pun keluar dari toilet, kemudian pergi dengan langkah cepat, dari mana mereka mendengar kata-mata tersebut? Apa Zegas membicarakannya pada orang lain? Jika benar, itu cukup keterlaluan.

"Aku pulang duluan ya kak, ngantuk.." ucap Acha, kemudian ia pergi setelah tersenyum pada yang lain.

Zegas pun menyusul Acha, "arahnya ke sini," ucapnya seraya menarik tangan Acha ke arah lain, mengingat Acha salah jalan.

"Kamu kenapa?" Tanya Zegas saat melihat raut wajah sendu Acha, ia semakin menyamankan genggaman tangannya.

"Mereka tau aku maid?" Tanya Acha.

"Enggak, aku gak bilang apa-apa soal itu, kenapa?"

Acha tersenyum kecil, "gak apa-apa, kalau kak Zegas masih pengen ngobrol juga gak apa-apa, aku bisa pulang sendiri."

"Enggak, sekalian aja pulang bareng," sahut Zegas, ia mengusap sudut bibir Acha yang terdapat noda dari bumbu sate yang sempat Acha makan, membuat Acha hampir tersenyum salah tingkah.

Acha menarik napasnya saat tangan Zegas mengusap perpotongan lehernya juga, menyingkirkan bekas tisu yang menempel di sana.

"Harusnya kak Zegas bawa Shian ke sini, dia bilang pengen liburan."

"Sebelum jemput kamu di rumah Drian, aku, Shian, Karez, sama Naka udah piknik, itu cukup buat Shian, lagian ini bukan hari liburnya."

Acha menganggukan kepalanya.

"Lagian, bakal lebih seru kalau ajak kamu," ucap Zegas sambil tersenyum kecil, namun Acha merasa senyuma itu memiliki Aeri di baliknya.

"Ah begitu, aku juga seneng, sekalian liburan."

Zegas mengangguk kecil, kemudian tak ada percakapan lagi, keduanya terus bergandengan tangan sambil berjalan menuju vila, sesekali zegas mengusap punggung tangan Acha dengan ibu jarinya

365 Days With The Boss ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang