34 || Bau ikan

29.4K 1.8K 513
                                    

**

ACHA 🌻🤟🏻

Karez
Masih aja gatel.

Karez
Mau sampe kapan lo kyk gitu?

Karez
Pantes aja Drian kesel terus
sama lo, gatelan bnget jdi cewek.

Karez
Udah tau punya cowok, malah
tidur di kamar cowok lain.

Karez
Bego, gak mau dibilang murahan
tapi kelakuan lo kayak gitu.

Karez
Sakit bngt hati gue, Cha.

Karez mengantungi ponselnya, ia mengambil minuman kaleng dari lemari pendingin dan berjalan dengan raut wajah kesal menuju kamarnya, namun ia menghentikan langkahnya saat melihat Naka yang baru saja tiba di rumah, mengingat tadi malam Naka pergi dan kini pulang dini hari.

"Apa?" Tanya Naka dengan tatapan bingung karena Karez terus menatapnya dengan tatapan tajam.

"Makanan coklat di toples."

"Di kamar gue."

Naka memasuki kamarnya, mengambil satu toples makanan coklat yang dipesan Karez kemarin malam, namun Karez lupa menagihnya.

"Inget-inget merknya, lain kali beli sendiri," gumam Naka, kemudian ia hendak menutup pintu kamarnya, namun Karez menahan pintunya.

"Lo kecelakaan?" Tanya Karez sambil melirik celana jeans Naka yang terdapat bercak darah dan robekan.

"Hm, body motor gue ancur sebelah."

"Ke rumah sakit, tolol! Tangan lo sobek!" Maki Karez saat melihat ada luka yang lebih besar di lengan kanan Naka.

"Kagak," setelah mengatakan itu Naka menutup pintunya dan menguncinya dari dalam.

Karez menghela napas lirih, perasaannya benar-benar tidak enak malam ini hingga kesulitan untuk terlelap, terlebih Acha tidur di kamar Zegas, entah apa yang sedang mereka lakukan.

Menurutnya Acha salah besar telah memasuki kamar Zegas disaat Acha sudah menjadi kekasihnya, namun ia tidak bisa menjemput Acha begitu saja, ia takut Zegas marah, terlebih ia sudah memaki Zegas tadi.

**

"Kak Zegas! Kak Karez belum pulang!"

Zegas keluar dari kamarnya, ia menghampiri Shian di ruang makanya yang sejak berteriak memanggilnya, padahal mereka memiliki ponsel untuk saling berkabar.

"Karez ke mana? Kan masih pagi?" Tanya Zegas dengan tatapan bingung.

"Lari pagi, tapi belum pulang juga."

"Kenapa dibiarin pergi?"

"Kakak pikir kak Karez mau dengerin omongan aku? Yang ada aku dicaci maki, aku udah cape sakit hati jadi terserah dia lah mau ngapain."

"Yaudah terserah dia—."

"Ish! Cariin, nanti kak Karez kenapa-kenapa, dia kan masih rada eror," Shian menyela ucapan Zegas, memandang Zegas yang duduk di hadapannya.

365 Days With The Boss ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang