HAECHAN baru ingat kalau sahabatnya itu sedang heat dan tidak masuk kuliah. Jadi, sekarang omega itu sedang berada di kantin fakultasnya dengan Soobin, omega tinggi manis, yang memang sudah berteman dengan Haechan dari awal masuk ospek. Juga Yoshi, Omega Jepang yang memang melanjutkan study nya disini. Ada Hyunsuk dan Junkyu juga, temannya Yoshi.
"Tidak enak. Aku rasa ini bukan seleraku." Haechan terkekeh pelan melihat Yoshi yang mendorong nampan makannya kearah Hyunsuk yang ada di hadapannya.
Para Omega itu bercengkrama sesekali tertawa saat ada candaan yang mereka lontarkan. Ah, tadi Mark sudah meminta izin dengan Omeganya, bahwa dia tidak bisa menemani Haechan makan siang. Ada matkul nyelip yang membuat Alpha itu stay di kelasnya.
"Aku yang sedang salah pernapasan atau memang aroma ini ada? Aku mencium aroma vanilla jasmine, Pheromone siapa ini?" Hyunsuk bertanya sambil menoleh kesana kemari, membuat Haechan menelan ludahnya pelan.
"Vanilla jasmine?" Junkyu ikut membaui, dan mengangguk kemudian.
"Soobin mungkin." Yang tertuduh menggelengkan kepalanya pelan, pheromone dia itu pheromone pasaran, yidak cocok dengan aroma manis yang elegan seperti itu.
"Haechan?" Haechan menegang, menoleh menatap Junkyu yang memanggilnya, dan Haechan menggeleng kaku.
"Pheromone omega lain sepertinya, aku Omega biasa. Yang memiliki pheromone vanilla itu bukan aku." Soobin mengangguk, dia emang belum pernah mencium pheromone Haechan sih, tapi-
Tunggu,
Soobin membaui leher Haechan yang ada di sebelahnya. Menyirit kemudian, menatap sang teman tak percaya.
"Kau-"
BRAK!
"Dimana omega yang bernama Haechan!" Seorang Omega dengan pasukan kecilnya menatap seisi kantin, menggebrak salah satu meja kantin Fakultas Bisnis. Membuat orang orang yang ada di sana menggeleng tidak tau.
"Ku tanyakan sekali lagi, siapa Omega yang bernama Haechan?! Jika tak ada yang menjawab, kan ku hancurkan kantin ini." Hyunsuk melirik Haechan yang menatap si Omega wanita, yang kayanya ketuanya, aneh.
"Chan, kau dicari orang banyak keliatannya." Yoshi menimpali, menatap Haechan yang menatap kumpulan itu malas. Apa yang dia katakan benar terjadi kini. Haechan menghela nafas pelan.
"Kenapa kau mencari Haechan? Masalah apa yang kau muliki dengan Omega manis itu?" Seorang Alpha di sana bertanya, membuat si wanita itu tersenyum sinis.
"Aku ingin memberinya perhitungan, bisa bisanya dia dekat dengan Mark disaat aku dengan giat mendekatinya, tapi tak pernah sedikitpun aku dipedulikan olehnya. Omega atau Beta sih orang murahan ini, menggoda dengan apa sampai-sampai Alpha itu mengantarnya kuliah, memang murahan. Tidak tau kah kalau aku ini adalah omega yang paling berkuasa di Farmasi." Maaf maaf saja, tapi Soobin, Hyunsuk, Yoshi, Junkyu, dan Haechan tak mengenal dan tidak mengetahui siapa Omega sombong ini. Berbeda jurusan juga sih, dan untuk apa mereka mencaritahu si Omega itu.
"Omega pasaran saja bangga." Hyunsuk menutup belah bibirnya dengan telapak tangannya. Dia tidak sengaja berkata demikian. Kata-kata itu otomatis keluar dari belah bibirnya.
"Kau mahasiswa baru kah?" Aduh bahaya, Haechan berdoa dalam hati supaya tidak ada perkelahian tidak berguna disini.
"Maaf, sunbae. Aku tak bermaksud." Hyunsuk menunduk, Omega biasa sepertinya tunduk ke si wanita Omega yang berbicara barusan. Bahkan Soobin, sama Junkyu juga nunduk. Aura yang dikeluarkan Omega itu memberitahu otoritas. Kekuasan. Dan aturan yang tidak bisa dibantah.
"Lihat aku!" Wanita itu mencengkram dagu Hyunsuk kasar, mengarahkan supaya Hyunsuk menatap kearah wajahnya.
"Aku, Kang Mina. Omega yang paling di senggani di universitas Neora! Kau berani beraninya berbicara seperti itu kepadaku! Ingin mati?!" Hyunsuk berkaca kaca, dia lemah kalau sudah ada seseorang yang membentaknya kasar. Entah siapapun itu, dia tidak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate[END]
Random[ABO] [Romance] Haechan tidak tahu jika heat nya datang secara tiba tiba, disaat dia sedang mendengarkan sunbaenya yang sedang menjelaskan sesuatu. Sialnya lagi, dia lupa membawa suppressant yang biasa dia bawa di dalam tasnya. Dan dari kejadian itu...