029: Gone

1.6K 111 0
                                    

So, tenang, tenang, tenang. Ini bukan konflik, tapi ini adalah proses bintang kita untuk mencapai kebahagiaan yang mereka bahkan semua pasangan idam idamkan.

Selamat membaca~~

-••-

Sudah seminggu Haechan sembuh dari masa pemulihan. Mulai dari kemarin juga dia sudah melakukan kegiatan yang sebagaimana ia lakukan sebelumnya. Banyak teman-teman kampusnya yang menjenguknya. Bahkan Jaemin sampai menginap di rumah Seo selama 4 hari. Katanya ingin menemani Haechan yang sedang terlihat tidak semangat.

Bagaimana tidak. Setelah dua hari dia ditemani oleh sang Alpha, ketiga harinya dia ditinggal pergi oleh Alphanya itu. Mark memang meminta izin terlebih dahulu kepada Haechan untuk misinya kini. Walaupun hanya pergi untuk waktu dua bulan. Tetapi tetap saja rasanya berat.

Memang dua bulan bukanlah waktu yang lama. Tapi jika ditinggalkan oleh pasangan, itu pasti akan terasa lama dan akan terasa menyebalkan. Dimulai dengan sang sahabat yang mengolok-oloki, bahkan sang Daddy pun membuatnya kesal akhir-akhir ini.

Ini baru hari ke 5 Mark pergi. Tapi entah mengapa rasanya seperti satu tahun saja. Sebelum pergi juga Mark sempat memberikan satu tanda pada tekuknya, mengantisipasi jika tidak akan ada Alpha yang akan mendekati Omega manisnya.

Lagi pula siapa juga yang berani dengan Haechan selaku Mate sang Elder. Omega-Omega yang awalnya selalu membuat onar di kampus pun sekarang sudah tidak terlihat lagi. Bahkan Yoshi, Hyunsuk, dan Junkyu pun tidak terlihat batang hidungnya selama seminggu ini. Entah kemana ketiga Omega itu pergi. Haechan tidak terlalu peduli.

"Makanannya tidak enak kah? Ingin ku ganti?" Haechan mengerjap, menoleh ke arah Taehyun yang menatapnya tanya, menggeleng kemudian.

Sedari kemarin Alpha manis itu selalu mengikuti langkahnya kemanapun. Selain memang dia ditunjuk oleh pemimpin Jung untuk menjaga sang Queen Omega, Taehyun juga memiliki inisiatifnya sendiri. Untung saja Alpha itu memilih jurusan yang sama dengan Haechan.

"Hah? Tidak. Aku hanya merasa tidak enak badan saja." Haechan mengusap dahi, menunduk dalam dengan tangan yang mengaduk makan siangnya minat tak minat.

"Ingin pulang?"

"Iya, aku ingin pulang."

"Tunggu sebentar, aku ingin menghabiskan ini terlebih dahulu."

"Hng."

-••-

"Donghyuck cucuku~ Astaga, nenekmu ini sangat merindukanmu." Nyonya Seo memeluk tubuh gempal sang cucu erat, mengecup pipi gembil sang cucu hingga membuat Haechan kesal sendiri.

"Nenek, sesak~"

"Ah ya, maafkan aku~" Nyonya Seo mengecup kembali pipi sang cucu, mengiyakan saat Haechan menyuruhnya masuk ke dalam.

Setelah Haechan tidak sadar selama kurang lebih 3 minggu waktu itu, Nyonya Seo memang jarang mengunjungi cucunya itu ke rumahnya. Hanya saja Nyonya Seoselalu menemani Hyuck yang memang sedang tidak memungkinkan untuk bangkit waktu itu. Maka kali inilah ia kembali dan menjenguk sang cucu yang sangat teramat ia sayangi itu.

"Kenapa dengan wajahmu itu? Tertekuk seperti kertas lama. Apa karena Alphamu, hm?"

"Sudah tahu kenapa bertanya." Jawab Haechan ketus, membuat Nyonya Seo terkekeh pelan.

"Hei, Hyuck, kau tahu tidak?" Haechan menggeleng pelan, opsi mana yang neneknya itu tanyakan, sekarang pikirannya bercabang, memikirkan apapun yang sekiranya mampir dalam otaknya.

Mate[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang