033: Planning

5.5K 427 15
                                    

Saling menautkan tangan mereka. Haechan menoleh ke sang Alpha yang juga menatapnya dengan senyuman tipisnya. Kedua tangan Haechan memeluk lengan Mark manja. Mengusakkan kepalanya di sana.

"Melt~"

"Hm?"

Mereka sedang di karnaval omong-omong. Setelah mendapatkan ceramahan panjang dari Ten dan juga Taeyong karena telah melakukan knotting sebelum menikah. Mark mengajak Haechan menikmati sisa sisa harinya untuk melajang, sebelum keduanya menikah secara hukum 2 minggu lagi.

Iya! Sang Elder dan sang Queen Omega akan segera menikah!

Ayo siapkan dress code kalian!

Berbeda dengan Ten dan Taeyong yang memarahi mereka berdua, Johnny dan Jaehyun malah memuji bagaimana kemandirian Mark dalam membangun rumah di hutan miliknya.

Karena jujur, tidak ada yang tau kapan Mark membangun rumahnya di sana. Mereka awalnya panik karena Mark dan Haechan menghilang begitu saja selama 3 hari tanpa kabar!

Dicari ke apart tidak ada, di kampus tidak ada, bahkan Jaehyun dan Johnny sempat mencari ke semua hotel yang ada di kota itu. Namun nihil! Mereka tidak menemukannya.

Dan tadi, tepatnya pada siang hari. Mark dan Haechan tiba tiba muncul di kediaman Johnny karena katanya, mereka akan membawa beberapa baju dan memutuskan untuk tinggal di rumah dalam hutannya.

Tentu saja keputusan itu ditolak keras oleh Ten dan Taeyong sebelum tahu mereka berdua telah melakukan anu anu. Mereka takut jika Haechan di anu-anu sebelum menikah.

Tetapi saat mengetahui kenyataannya. Mereka berdua meledak di tempat. Menceramahi mereka berdua habis habisan. Bukannya takut Haechan hamil atau apa-apa. Hanya saja, mengapa mereka tidak izin dahulu. Jika Mark atau Haechan izin kan mereka tidak akan khawatir.

Karena jujur, mengkhawatirkan sesuatu apalagi anak yang menghilang berhari-hari itu sangat tidak enak. Bayang-bayang tidak mengenakkan selalu muncul di kepala mereka.

"Aku ingin sesuatu." Mark mengelus kepala Haechan pelan. Mengecupnya kilat.

Ah ya ngomong-ngomong, sepertinya knottingan Mark kemarin itu tidak berhasil. Entah mungkin karena ada rasa ragu di hati keduanya, sehingga knot itu gagal, atau mungkin Mark harus berusaha lebih keras lagi. Atau malah posisinya yang salah? Mungkin Mark harus konsultasi mendalam kepada yang telah berpengalaman lain waktu.

"Ingin apa hm?"

"Aku ingin jeruk mandarin."

"Mari kita lihat, adakah jeruk itu disini." Mark menarik lengan Haechan untuk lebih memasuki area karnival itu.

Banyak spot spot bermain di sana. Tapi sepertinya Haechan tidak tertarik dengan itu, ia lebih tertarik dengan makanan makanan yang diperjual belikan di sana.

Mark sih biasa saja. Bahkan dia senang melihat Haechan dengan lahapnya memakan makanan yang ia belikan.

Semakin berisi nanti, semakin nikmat.

Ah, bukan bukan!

Maksudnya, semakin berisi semakin sehat.

Nah begitu.

"Mark sebentar, aku ingin itu~" Haechan menarik lengan Mark untuk berhenti di satu stand makanan manis. Dan mau tak mau Mark mengikuti tarikan sang Omega.

"Aku ingin tanghulu strawberry satu, dan jeruk keprok satu, tolong."

Yup! Pedagang tanghulu yang Haechan maksud. Entah kenapa, dari kejauhan, makanan manis mengkilap itu sangat mengundang mata. Membuat liur di mulutnya seakan menetes detik itu juga.

Mate[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang