017: Traineer

5.8K 499 9
                                    

Kangen ga dengan akoh??

-••-

MENYANDARKAN tubuh lelahnya, Haechan dan Jaemin meminum isotonik pemberian Jeno dengan handuk kecil yanh tersampir di kedua pundak mereka.

Kaos oblong yang Jeno berikan tadi pun sudah lengket oleh keringat bercampur dengan darah. Mereka baru saja menyelesaikan sesi kekuatan gigitan omong-omong.

Ada beberapa rogue yang menjadi lawan mereka. Bahkan beberapa anggota Klan Jung juga menjadi monyet percobaan dalam sesi kali ini.

Luka goresan di wajah Haechan menjadi gambaran bahwa, tidak semua teman akan menjadi teman. Ngerti kan?

Di pertengahan penyerangan tadi, ada insiden tidak terduga saat akan berganti sesi. Hyuck yang memang sedang duduk-duduk santai malah terkena serangan temannya sendiri. Karena tidak ada kesiapan matang, Hyuck malah terkena serangan dari wolf itu. Hyuck tidak melawan karena dia sedikit pusing oleh aroma darah dan pheromone yang bercampur padu di. Ia hanya bisa memasrahkan diri, awalnya.

Luka yang Hyuck dapat memang tidak begitu parah, hanya terkena di paha dan juga perut. Tetapi tetap saja, yang namanya luka terbuka akan terasa sakit bila didiamkan lebih lama.

Hyuck yang memang Omeganya terlalu dan sangat teramat santai, dia membiarkan saja si wolf ini melawannya. Tapi karena semakin lama semakin menjadi, Hyuck melawannya. Tangan dan kakinya menginjak tubuh sang lawan setelah ia balikan badannya terlebih dahulu. Mencambik-cambik tubuh sang lawan telak. Hingga, dipenghujung sesi, Hyuck tidak sengaja menggigit leher si lawan sampai menghilang.

Iya, dia, mati.

Hyuck yang memang tidak menyangka jika dia telah membuat sang lawan mati, langsung beralih sift dengan Haechan yang tidak mengetahui apa yang telah terjadi. Ia kebingungan. Menatap wolf yang ada di hadapannya sudah terkapar lemah begitu saja.

Tak berselang lama, ada beberapa beta mendekat kearahnya, menanyakan apa yang telah terjadi. Haechan yang tidak tahu apa apa merasa bingung sendiri, dan yang dia lakukan setelahnya hanya menggeleng tak tau. Setelah itu ada salah satu beta yang menanyakan pipinya kenapa, ya haechan sentuh saja. Saat dia menyadarinya, jika muka manisnya itu dipenuhi oleh darah.

Di sana, para beta berteriak untuk manggil Jaehyun, mengatakan jika terjadi kecelakaan pada Haechan. Taeyong dan Ten yang mendengar itu langsung mengikuti dengan panik tentu saja. Membelalakkan matanya saat melihat Haechan yang sudah terlihat menyedihkan seperti itu.

Dan saat ia tau dari Hyuck alasan dia mendapatkan lukanya itu karena serangan dari salah satu temannya, Haechan berdecak malas. Ini yang dia takutkan, oke lah kalau memang dia dapat itu dari serangan lawan. Tapi jika dengan teman sendiri atau keluarga serta kepada sahabat dekatnya kan bahaya. Kadang Haechan tidak bisa mengontrol sesuatu itu.

Kadang dia juga merasa kesal sendiri kalau memang Hyuck yang terlanjur santai dan tiba tiba bertindak. Takutnya, si lawan itu bukan tandingannya. Seperti tadi misalnya, lawan Haechan tadi adalah seorang Omega biasa. Dan dengan sekali gigitan, Hyuck bisa membuatnya meregang nyawa dengan tidak elitnya. Hyuck memang sebuah sesuatu terkadang.

"Betul 'kan, Chan?"

"Y-ya?"

"Kau tidak mendengarkan ku?" Haechan menggeleng sambil tertawa canggung, menatap Jaemin yang sedang menatapnya kesal.

"Sudah lah." Jaemin kembali ke rutinitas awalnya, menatap regu penyerang, umpan, dan regu pengecoh yang sedang berlatih.

"Ini milik kalian." Renjun yang memang dititipi untuk membawakan Haechan dan Jaemin baju untuk berganti, menyodorkan baju itu kearah Haechan dan Jaemin. Dia sudah berganti baju barusan, makannya dia sedikit lama membawa baju ganti untuk kedua Queen Omega itu.

Mate[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang