Bonchap ONE AND ONLY

3.5K 178 9
                                    

Memelankan laju larinya, Hyung menghela nafas. Berusaha membaui sekitar agar bisa menghafal pheromone yang perlahan menghilang dari jangkauannya. Mata jamrud itu menajam seketika, menatap lurus dengan perasaan yang gundah gulana.

"Elder!"

Kepala menoleh. Menatap beberapa kawanannya berlari kearahnya. Terdiam saat kawanan itu berhenti di depannya dengan beberapa pertanyaan yang membuat emosinya naik kembali.

"Apakah dia tertangkap Elder?"

"Kita harus segera laporkan ini kepada tetua. Sudah cukup kaum kita diteror olehnya selama beberapa tahun ini. Kini telah saatnya untuk dia kembali ke kawanannya."

"Kawannya? Dia adalah salah satu anggota Klan Park kau tau?"

"Serigala apa dia. Mempunyai bulu sehitam jelaga, juga mata yang berbeda warna. Ukurannya kau lihat tadi? Besar sekali."

"Dia bukan sembarang warewolf biasa." Hyung bersuara, membuat kawanannya itu menatap sang pimpinan tanya. Sedangkan yang di tatap hanya menggerakkan telinganya pelan.

Seketika otaknya memutar memori masa lalu yang pernah membuatnya khawatir akan kehamilan sang Omega. Membuat keluarga besarnya memutar otak dan berdoa yang terbaik kepada kehamilan dan keluarganya kelak.

Rambut disisir pelan. Tangan saling menggenggam. Kedua mata mereka terpejam. Menikmati semilir angin yang menerpa tubuh lelah mereka. Sang Alpha menunduk dalam, menatap sang Omega yang masih terpejam erat.

"Haechan?"

"Hng?"

"Dulu aku pernah bermimpi jika anak kita kelak, adalah seorang Omega yang manis." Mark mengelus permukaan perut sang Omega yang mulai membesar dari luar baju kebesaran yang Omega itu pakai. Tersenyum tipis saat sang Omega membuka matanya dan menatapnya tak percaya.

"Benarkah?" Mark mengangguk pelan, membuat senyuman sang Omega semakin manis.

Di usia kehamilannya yang ke 22 minggu ini, Haechan semakin terlihat cantik dan manja sekali kepada Mark. Mark sendiri tidak mempermasalahkan. Haechan malah terlihat 3 kali lipat lebih manis kepadanya.

Setelah insiden tidak sengaja beberapa hari lalu, Mark menjadi sangat perhatian dan menjerumus ke over protektif kepada sang Omega.

Bagaimana tidak, beberapa hari lalu, Omega yang sedang mengandung itu terjatuh ke dalam lubang yang lumayan dalam hanya karena melihat sesuatu yang memikat mata.

Sesuatu yang membuat Mark mengerutkan kening.

Sebenarnya tidak aneh jika di dalam hutan belantara itu ada kaum warewolf lain yang memilih membangun pack packnya di sana. Hanya saja, mengapa harus warewolf berbulu hitam yang mempunyai pheromone aqua sepertinya yang ada di sana.

Seingatnya, spesies warewolf hitam telah punah sejak lama. Mungkin yang terakhir ada itu adalah Black, warewolf Mingyu yang sudah mati tiga tahun lalu. Selebihnya, itu tidak ada lagi spesies warewolf seperti itu.

Yang paling parahnya adalah, warewolf itu sempat mengikuti sang Omega dua hari setelah Haechan terjatuh di sana. Haechan sendiri tidak merasakan apapun yang aneh, karena mungkin pheromone'nya' dengan pheromone sang Alpha sangat sama, maka Haechan tidak merasakan apapun kala itu.

Hanya saja sejak saat itu, Mark menjadi semakin waspada terhadap keselamatan keluarganya. Entah itu keluarga kecilnya. Atau keluarga besarnya.

Bahkan Mark juga menambahkan beberapa penjaga tambahan di sekitaran hutan tempat tinggalnya supaya lebih aman untuk keselamatan sang Omeganya.

Mate[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang