!011: Lee

11.8K 716 6
                                    

Setelah perbaikan kemungkinan banyak yang berubah di chap ini, so, selamat menikmati

-••-

MENGGIGIT gulungan kaos yang berada di atas dadanya, Haechan mengapit kepala Mark yang sedang asik dengan lubangnya.

Penisnya sedari tadi sudah mengeluarkan muatannya dua kali. Berkat lidah Mark yang tak tinggal diam dengan lengannya yang mengurut miliknya dengan tempo pelan.

"Alphaa~ sudaah cukuph, ahh," Haechan meremas rambut sang Alpha, posisi Haechan yang setengah terduduk dengan bantalan yang mengganjal pinggulnya memudahkan Mark untuk berbuat lebih.

"Sudah Mark! Nghh!" Seolah tuli, Mark malah semakin menjadi. Menghisap lubang itu dengan jari jari tangannya yang ikut bermain di sana. Cairan berbau manis mulai membasahi bibirnya. Turun menuruni belahan bokong sintalnya dan menggenang di seprai miliknya.

Karena tak tahan dengan sensasinya, Haechan menjatuhkan kepalanya mengusap perut bawahnya yang mengencang karena akan keluar lagi.

"Keluar Alpha, ahh! Nghh~" Mark menjauhkan wajahnya dari sana, menatap Haechan yang terengah dengan lengan yang meremas lengan atasnya yang sedang mengukungnya kembali.

"Duduk, Omega." Mark menarik lengan Haechan, menyuruh anak itu untuk duduk bersimpuh di bawahnya. Menuruti keinginan sang Alpha, Omega mungil itu duduk di antara kaki sang Alpha yang terbuka. Ah dia tau apa yang harus dia lakukan nantinya.

"Basahi penisku, Omega." Melepaskan celana yang ia pakai, Mark mengelus wajah Haechan yang masih terengah di bawahnya. Omega itu menatap penis sang Alpha dan wajahnya bergantian, menatap sang Alpha berkaca kaca.

"Terlalu besar Alpha, tidak akan muat."

"Bisa, ayo dicoba," Haechan menggenggam penis besar milik sang Alpha, menatap daging tidak bertulang itu dengan hati yang dongkol.

Menjilat kepala penis itu perlahan, Haechan menggenggam pangkal bawah yang tidak mungkin masuk kedalam mulutnya, mengurutnya perlahan.

"Ah, bagus sayang." Haechan mendongkak, menatap Mark yang menadahkan kepalanya dengan mulut terbuka. Sesekali lengannya menyugar rambutnya yang menghalangi dahi.

Haechan yang melihat pemandangan itu dari bawah merasa panas sendiri, dengan niat yang kuat, Haechan memasukan hampir selurih dari penis Alphanya kedalam mulutnya. Memberikan Mark kuluman terbaiknya.

"Shh, Sayang." Mark sedikit menjambak rambut pinkis sang Omega, menekan kepala kecil itu untuk memperdalam kulumannya.

Mulut Haechan pegal, sungguh. Sudah sekitar dua puluh menit lebih dia mengulum penis Alphanya, namun tak kunjung mengeluarkan muatannya.

Dengan inisiatif yang ada di otaknya, Haechan mengusap tesis milik Alphanya, mendongkak dengan wajah yang sensual. Membuat Mark dengan tak berperasaan menggerakkan pinggulnya, memompa mulut sang Omega.

Haechan kewalahan, lengannya mencengkram paha atas sang Alpha dengan mata yang berkaca kaca.

"Sebentar lagi Sayang. Ah, Haechan!" Mark menekan kepala Haechan supaya Omeganya menelan cairannya secara utuh.

Haechan sendiri menepuk lengan sang Alpha yang memegangi kepalanya, Mark yang tau akan kode tersebut menjauhkan penisnya. Menatap Haechan yang terduduk terengah, sembari mengusap peluh yang ada di dahinya.

"Emhh, Alphaa~" Bangkit dari duduknya, Haechan duduk di atas pangkuan sang Alpha. Dengan otomatis, kedua lengan yang di hiasi otot yang menonjol itu memeluk pinggul terbentuk milik Omeganya supaya tidak terjatuh.

Mate[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang