022: Happy ending?

5.4K 499 70
                                    

Respon kalian itu penyemangat aing tau, makannya ayo komen. Biar aing semangat ngelanjutinnya

(*・x・)/

MENGGERAM dengan tangan yang tak henti hentinya mencabik cabik tubuh serigala yang ada di hadapannya.

Yang sudah tidak terbentuk tentunya.

Kepalanya berada di hadapan Tae, serigala abu itu memandang kepala serigala lain dengan tatapan datarnya.

"Akhirnya kau sudah mati, shh. Memang seharusnya kau tidak pernah lahir ke dunia." Tae meninggalkan kepala itu, mendekat ke arah King yang sedang menggigit kaki serigala lain yang ada di bawah kukungannya.

Mata birunya menatap si serigala tanpa minat, setelah semua kaki dan tangannya terputus dari tubuhnya, King mendekati Sang Elder yang masih mengamuk di tempatnya.

"Sudahlah Hyung, bukan ini incaran inti kita. Ayo masuk." Hyung menggeram rendah, mengekori King dan Tae yang sudah mendahuluinya.

Menetralkan nafasnya, Hyung tersenyum miring saat mendapati sang pemimpin Lee dengan Omega sialan yang sedang bernegosiasi di dalam, tanpa menyadari kehadiran mereka bertiga.

"Sudah kukatakan untuk jangan terlalu berpaku ke satu titik. Kau lihat! Kakakku merenggang nyawa tadi! Arghh, kau!" Omega itu mencekik si pemimpin Lee dengan kedua tangannya. Bahkan dari tempat Hyung berdiam, dia bisa melihat bagaimana kuku kuku panjang Omega itu yang menembus kulit sang pemimpin Lee.

"N-nonna Kim, ad-ada yang, hkk." Sang Omega itu mempereratkan cekikannya tanpa berniat melepaskannya.

King menggeram rendah, menatap keduanya dengan tatapan datar andalannya.

Sang Omega tersentak, membalikan tubuhnya. Menatap ketiga Alpha yang sudah siap akan posisi perlawanannya.

"Siapa kalian!? Bisa bisa nya kalian masuk ke tempatku. Penjaga! Ck, mereka kemana. Kau, kau, dan kau! Akan mati di tanganku!"

"Percuma kau berkata demikian Nonna Kim Yeri." King merubah dirinya, berbicara dengan Alpha tone miliknya.

"J-Jeno...."

"Buka matamu yang benar, bitch." Jeno memutari tubuh Yeri yang menegang. Melempar tatapan dinginnya kepada Tae yang mengangguk patuh.

Jeno menunjuk Hyung yang berdiam di sana, menunjukan aura membunuh yang ketara sekali jika dilihat lebih dalam.

"Elder..."

Yeri terpaku, menatap Hyung yang memilih menatap ruang kosong itu daripada wajah terkejut menjijikan milik Omega sialan yang ada di hadapannya.

"Dan kau tau dia siapa?"

"M-Mark.."

Mark yang semula hanya diam menonton merubah diri, berjalan mendekati Yeri dan Jeno yang berada tak jauh di hadapannya.

Yeri menatap Mark gusar, jangan lupakan warna bola mata Mark yang sengaja tidak di ubah.

Merah darah.

"Hahahaha, belum puas kau menganggu hidupku dan keluargaku, Kim?" Yeri berjalan mundur, belum ada beberapa langkah, punggungnya menubruk dada bidang Jeno yang memang sengaja berada di belakang tubuhnya.

"Dengan sengaja kau membuat Klan Jung menjadi berpecah lagi bukan? Belum cukupkah kau membuat Beomgyu mendapatkan perawatan khusus dokter kejiwaan selama 3 bulan? Belum cukupkah kau membuat Bubuku depresi karena kehilangan calon anaknya? Dan apakah kau belum puas memporak porandakan hatiku, yang seharusnya tidak pernah meresponmu yang tidak pantas mendapatkan rasa kasihan dari siapapun?"

Mate[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang