002: Him

11.8K 878 5
                                    

MENUTUP pintu apartemen miliknya. Haechan berjalan menuju lift menuju ke lantai bawah, ada Jaemin yang sudah menunggunya di basement. Hari ini Jaemin yang menyetir, Haechan lagi malas untuk bergerak.

Kemarin dia pulang malam omong omong, Daddy nya lupa untuk mengingatkan.

Di sepanjang perjalan pulang, Haechan merasa ada yang mengawasinya. Ya Haechan positif thinking saja, kalau itu memang Beta yang sengaja Daddynya suruh untuk memata matai dia, takut sang anak kenapa napa.

Tapi ini aromanya beda. Ini bukan dari Klan Seo. Melainkan dari Klan Lee.

Ya, Haechan tahu. Karena dulu, dia pernah menjalin suatu hubungan dengan salah satu anggota Klan Lee. Jadi dia tau persis bau dari Klan mereka itu bagaimana.

"Mampir ke mini market dulu ya sebentar, aku ingin beli sesuatu." Haechan mengangguk. Menyimpan tas nya di jok belakang.

"Eh Na, aku kemarin mencium bau Klan si brengsek di pertigaan lampu merah, aku tak tahu apa yang mereka inginkan, hanya saja pheromone yang mereka kirim cukup mengintimidasi." Jaemin menginjak remnya. Membuat Haechan memegangi dahinya yang terbentur dashboard mobil.

"Eh, eh maaf maaf. Bagaimana ceritanya kau bisa mencium bau mereka? Kau habis dari mana?" Jaemin mulai mengendarai mobilnya dengan pelan.

"Jadi begini, kemarin aku pulang setelah dari rumah Papa. Mengambil scent blocker yang aku beritahu kemarin. Aku pulang malam dari sana, karena memang aku terlalu asik di sana. Saat aku akan pulang ke apart, aku mampir dulu ke toko kue sebentar. Habis dari sana aku bawa mobilku, dan pulang. Aku sih awalnya merasa biasa saja. Tapi lama kelamaan bau itu semakin nusuk ke hidungku. Tapi tenang, aku dibuntuti oleh beta suruhan Daddy kok." Menghela nafas. Haechan yang bercerita, dia yang takut.

Jadi begini.

Dulu, Haechan pernah menjalin kasih dengan salah satu anggota Klan Lee, yang menurut dia baik dan juga tampan.

Ah ya omong omong, Haechan kenal dengan Jaemin itu dari jaman bayi. Hanya saja, dia lebih sering virtual dengan Jaemin di sns saja. Soalnya dia jarang pulang. Dan kalau pulang seingatnya saja.

Singkat cerita, Haechan dan si anggota Klan Lee ini sudah ada 4 bulan menjadi sepasang kekasih. Haechan suka cerita sama Jaemin, soal dia inilah, dia itulah. Jaemin juga kadang kesal sendiri mendengarnya.

Satu waktu Haechan pulang dari kegiatan sekolah sore hari. Haechan pulang sendiri, karena dia malas untuk naik kendaraan umum.

Dia melewati jalan yang biasa dia lewati kok. Hanya saja yang berbeda itu waktu. Memang kalau sore jalanan ini bisa dibilang sepi, Haechan juga baru kali ini melewati jalan ini di sore hari, jadi dia merasa aneh saja.

Berjalan dengan airphone yang terpasang di kedua telinganya. Kadang Haechan tersenyum kalau ada orang yang menyapanya.

Sampai lah dia di gang antara jalan ke rumahnya dengan gang ke perumahan lain, tapi tiba tiba netranya menangkap siluet kekasihnya yang sedang bersama seseorang. Tidak terlalu terlihat, karena memang dia sedang menunduk tersipu.

Karena Haechan itu orang yang segala ingin tahu (itu dulu, sekarang mah dia tidak peduli pada apapun), dia mendekat ke arah sang kekasih, dan dia sapa.

Dia melihat kekasihnya itu menegang. Aneh, padahal kan dia hanya menyapa saja.

"Kau mengapa ada disini, tidak pulang?"

Setelah berpamitan dengan temannya, dia mengajak Haechan untuk singgah di tempatnya dahulu, karena memang rumah miliknya tepat di seberang gang rumah Haechan.

Mate[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang