dua

14.1K 762 8
                                    

Happy reading 🐣

••••

        hari kamis berkabut menjadi hari yang cukup melelahkan bagi bumi yang baru saja bolos di jam terakhir belajarnya.celana kain bewarna abu-abu tua khas seragam sekolah semakin ditarik hingga lutut, menampakkan otot kaki yang tangguh untuk dipakai bekerja disudut kota,tepatnya pelabuhan kapal pengangkut barang.bumi berdiri menetralkan nafas dan memandang puluhan tumpukan kardus,entah apa yang berada dalam kotak besar itu namun dia hanya diperintahkan untuk mengangkatnya kedalam kapal besar didepan mereka.

sudah lebih setahun ini dia mengerahkan tenaga disini dengan imbalan uang yang cukup besar, namun tentu hanya bisa dipakai untuk membayar sewa rumah tempat dia dan ibunya menetap selama dua tahun belakangan.bukan terpaksa untuk bolos pelajaran,namun dia memang sudah cukup terbiasa untuk melarikan diri saat bos tempatnya bekerja meminta dirinya agar segera datang kepelabuhan.

"hanya tersisa beberapa kotak barang lagi dan kita semua bisa istirahat atau langsung pulang"
aland, sebagai pengendali barang-barang yang akan dipindahkan ke kapal berteriak memberi semangat pada anak buahnya.

jelas kotak-kotak yang dipindahkan sangat berat hingga otot tangan mereka terasa akan pecah, namun bagaimana lagi jika mereka yang memilih bekerja disini tentulah mereka harus siap fisik untuk bertanggung jawab.bumi mempercepat langkahnya memasuki kapal lalu menyusun kotak yang dibawanya dengan rapi, keringat sebesar bulir jagung mengalir bebas membasahi seragam putihnya,bukti dia sangat bekerja keras.

"silahkan nikmati bayaran kalian,bumi ini milikmu dan sudah saya tambahkan bonus karena kerjamu sempurna"
amplop putih yang direkatkan diterima bumi dengan senyum mengembang,inilah hal manis yang selalu ditunggunya, mendapat uang setelah berkerja sangatlah nikmat.

"thanks kak, kapan-kapan bisalah gajinya dinaikkan"
ucapan bumi menimbulkan kekehan pelan oleh aland,mereka sudah mengenal cukup lama hingga bumi juga menganggapnya seperti saudara sendiri.

"kalau itu bisa diatur,yang penting tenagamu harus kuat terus"
aland memukul pundak bumi sekilas lalu berjalan kearah mobilnya membuat para pekerja lain pun ikut meninggalkan pelabuhan.bumi menggeleng singkat,rambutnya terasa lepek namun kulit kepala terasa segar ditiup angin pelabuhan setelahnya ikut pulang kerumah karena sungguh dia seperti dikejar waktu saja, beberapa pekerjaan lain yang diambilnya sudah sangat mendesak.

°°°°

  "ibu ayo makan dulu,kita bisa makan bersama malam ini"
bumi meraih tangan kurus ibunya lalu dituntunnya wanita paruh baya itu menuju meja makan kecil tempat mereka biasa bercakap ringan.tubuh tinggi dengan otot yang tidak terlalu kentara itu memegang ibunya dengan sangat hati-hati,takut jika sentuhan ringan itu akan menyakiti wanita yang berjasa dalam hidupnya.
"kamu sudah pulang nak? kamu sudah bertemu dengan papa sayang? bawa ibu juga untuk bertemu dengan papa"

kalimat yang sama dengan nada lembut seperti biasa pertanda ibunya sedang dalam kondisi baiknya, berbeda jika saat ibunya memaki dan menjambak rambutnya sendiri itu tandanya perempuan itu sedang tidak bersamanya.wanita baik yang dulu selalu merawatnya dengan senang hati sekarang telah digantikan dengan sosok kurus dan yang lebih mirisnya lagi menderita gangguan kejiwaan.bukan gila, karena bumi tidak pernah mau memberi julukan buruk itu pada malaikat cantiknya.

"belum bu, nanti aku akan mencari papa lebih sering lagi, sekarang kita makan ya"
memang sangat berbeda dengan bumi diluaran sana,bumi yang terkenal bebas tak tercela serta sangat pandai mempermainkan emosi wajahnya seketika akan menjadi sosok lain jika berhadapan dengan ibunya.satu-satunya orang yang dirinya izinkan melihat sisi lemahnya.

sepiring nasi beserta lauk dihidangkan didepan ibunya, bumi menyuapi dengan telaten karena dia memang sudah terbiasa.ya semuanya akan mudah bila sudah terbiasa

rumah minimalis sederhana berlatar putih gading dengan gradasi warna abu-abu tua menjadikan hunian itu terasa semakin suram, belum lagi hanya mereka berdua yang ada disana.lampu yang temaram tidak akan membuat bumi ketakutan lain halnya jika memang ada sosok pengganggu barulah bumi akan menjerit sejadi-jadinya.

miris rasanya jika kehidupan berkecukupan dan hangat yang pernah dirasakan dulu hilang begitu saja kala kenyataan bahwa papanya,sosok yang menjadi panutan bagi bumi dan ibunya telah menjalin hubungan menjijikkan dengan sekretaris pribadinya.si cantik tapi berbisa kata kebanyakan para motivator.

awalnya tidak ada yang berubah namun bertahun kemudian kehangatan keluarga itu semakin hilang hingga sebuah fakta yang terkuak menjadi bom yang menghancurkan segalanya.ibunya yang cantik berubah menjadi sosok tidak terkendali dan selalu menangis meraung kala teringat penghianatan suaminya membuat bumi juga merasakan sakit hati yang teramat pada papanya.dia pria dan akan melindungi ibunya,bukan melindungi para wanita karena itu bukan tugasnya,peace.

Kehancuran keluarga terjadi selama berbulan bulan namun
puncaknya saat dengan tidak tau malunya,lelaki brengsek itu membawa perempuan muda yang dicap sebagai istri barunya untuk tinggal serumah dengan mereka.Pria tua yang tidak pernah meminta izin pada ibunya untuk meminang seorang perempuan lagi.bumi yang tidak tahan lagi memilih membawa ibunya pergi dan tinggal dirumah sederhana seperti sekarang.

"kamu masih punya uang kan nak?ibu teringin makan cokelat kecil yang dibungkus plastik warna-warni....hahaha...ibu sangat ingin bumi.ehh...plastik kaca,rambut ibu..ummm...mereka sangat cantik sayang"
sepertinya ibunya sudah mulai meracau lagi hingga bumi memilih mengelus rambut tipis wanitanya.sesekali akan melihat kearah belakang takut dengan kalimat cantik yang diucapkan ibunya,tentu saja itu ditujukan untuk orang lin bukan?dia kan tampan jika ibu memang berkata padanya.

"nanti aku bawakan untuk ibu"ucap bumi dengan senyum tulusnya.dia baru gajian dipelabuhan dan masih tersisa sedikit dari uang sewa rumahnya,itu bisa dipakai untuk permintaan ibunya.

setelah memastikan ibu terlelap dikamar,bumi segera beranjak keluar rumah, sepertinya sudah cukup telat dari waktu yang ditentukan.

kembali memakai motor kesayangannya,karena memang hanya itu yang dia punya,bumi bergegas memeriksa kembali penampilan agar nampak mempesona seperti biasa.raut wajah yang sebelumnya sendu diatur lagi hingga kembali menampilkan senyum tenang dengan raut wajah penuh misteri.siapa saja akan terperangkap pada pesonanya,bumi yakin itu.si cantik terlalu percaya diri.

jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari,itu waktu yang tepat untuk memulai kegiatan selanjutnya.melewati beberapa belokan sempit dan kumuh hingga sebuah kawasan yang dipenuhi banyak remaja tersaji didepannya,kawasan yang cukup aman karena polisi biasanya akan terlalu malas untuk berkeliling sampai ke lokasi tersebut.

Para remaja tanggung memenuhi lokasi dengan pakaian glamor, mereka berasal dari berbagai macam kelompok yang berniat menghabiskan hari dengan bersenang-senang, sama seperti dia namun bumi juga memiliki tujuan lain disini.
"come on bro.."
bumi tersenyum tipis lalu melaju pelan menghampiri kelompok geng motornya.tangan berbalut sarung hitam membalas sapaan mereka satu persatu, sebagai ketua geng pastilah dia sangat dinantikan kehadirannya disini.

"siapa lawan kita malam ini?"

tbc....

ALEXANDRIO         (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang