empat satu

5.8K 385 12
                                    

Happy reading 🐣

°°°°

      "ikutin gue dari belakang!"
kedua pemuda itu memacu laju motor dengan cepat,sesekali akan saling menyalip dan berteriak mengejek siapa yang berkendara lambat.angkasa melaju mendahului bumi menuju sebuah pusat perbelanjaan besar.

"ngapain kesini?gue duluan balik aja ya sa?"
seru bumi sembari menaikkan kaca helmnya.dia belum menerima gaji dan angkasa malah membawanya kemari,takutnya nanti bumi tidak sengaja menyenggol sesuatu yang nampaknya sederhana tapi harganya luar biasa,bisa masuk penjara dia nanti jika tidak bisa mengganti.

"gak ada balik duluan,kalau gue bilang ikut lo harus ngikut"
leher bumi diraih agar segera turun dari motor, memang angkasa tidak pernah bisa lembut sedikit padanya.
mereka berkeliling sebentar untuk melihat-lihat barang apa saja yang dipamerkan dan menurut angkasa masih belum ada yang menarik.lain halnya dengan bumi yang tetap stay cool mempertahankan senyum kecilnya sementara didalam hati sudah memekik ingin mencobai berbagai merk jaket juga sepatu keluaran terbaru.jika saja dia ada uang.

angkasa memasuki sebuah toko yang menjajakan berbagai jenis hp dari berbagai merek, mulai dari yang harganya paling murah juga sampai pada pemegang harga paling fantastis dan banyak dipakai kebanyakan anak muda sekarang guna meninggikan gengsi.

"lo mau ganti ponsel?gue lihat-lihat barang lo masih bagus"ucap bumi penasaran.

"barang gue emang bagus,buktinya aja lo ketagihan terus"
apaan maksud angkasa berbicara vulgar begitu,kan bukan barang menggantung seperti itu maksudnya.lengan kokoh angkasa dihadiahi pukulan, bisa-bisanya angkasa tidak malu sementara dia sudah memerah.

"jijik anj.... siapa juga yang ketagihan "
bumi memilih duduk menyingkir dari angkasa yang sedang mencari ponsel yang menurutnya bagus.kalau bumi jadi angkasa dia tidak akan memilih lama-lama dengan tutup mata saja bumi tidak akan menyesal memilih ponsel yang manapun.

"udah?lama banget cuma beli hp"
gerutu bumi kepalang kesal,dia sudah hampir tertidur saat angkasa memilih-milih tadi.
"kita naik lagi ke lantai atas,bantuin gue belanja"
bumi hanya mengangguk menerima, dia menolak pun percuma jika angkasa pasti selalu menemukan cara untuk memaksanya ikut.

lalu lalang kerumunan manusia memenuhi mall dari berbagai usia,ada yang datang bersama keluarga ada yang datang untuk berkencan sembari bergandengan tangan,dan ada juga sebagian yang mampir hanya numpang wifi-an gratis serta mencari ac.namun yang lebih parah ada yang memasuki mall tidak mempunyai tujuan apa-apa seperti bumi yang diseret-seret angkasa ke lantai 3.

"apa?! gue capek jalan terus!"
sewot bumi saat angkasa menatapnya yang berjongkok sementara eskalator yang mereka pijaki sedang naik ke atas.
"apa?gue cuma lihat aja, marah-marah terus"
sepertinya lama berdekatan dengan bumi sudah melatih kesabaran angkasa,pria itu selalu memancing emosinya namun angkasa tidak tega jika harus balik memaki.

"heehh! astaga!"
angkasa menarik tangan bumi segera saat mereka sudah berada di lantai tiga,karena tidak siap akhirnya kedua pemuda itu jatuh tumpang tindih hingga petugas yang ada disana segera berlari menghampiri.
"udah pak kita gak kenapa-napa,lantainya licin dikit"angkasa tersenyum kecil pada petugas yang akan membantu sementara bumi tertawa kuat tanpa malu dilihat banyak pasang mata.

"untung aja jatuhnya kedepan,kalau gue gak sempat narik lo gimana?lo bisa jatuh leksa!"
heii...humor bumi hilang seketika saat angkasa menyentak tangannya agar segera pergi,kan dia juga tidak jatuh turun lalu kenapa angkasa sebegitu kesalnya.
"sa...lo marah?"tanya bumi pelan.
melihat angkasa yang terus diam membuat bumi tidak nyaman, dia kembali berjongkok seperti bocah kecil yang tidak dibelikan mainan oleh ibunya.

"saa...kalau lo gak ngomong gue gak mau jalan"
dari mana sifat manja bumi datang jika bukan karena angkasa,hanya sesekali bumi akan bertingkah seperti ini.

"ckk...bangun atau gue gendong?!"
bumi masih menunduk memainkan jarinya menggambar acak diatas keramik tidak menghiraukan angkasa yang berdecak kesal.
tubuh yang semula berjongkok seketika berada dalam gendongan koala angkasa.bumi sendiri tidak sempat berteriak meminta diturunkan karena sangat malu untuk menampakkan wajah takut dilihat orang.

'nyaman'batin bumi lalu mengalungkan tangan dileher angkasa membuat pemuda yang sedang berjalan terkekeh lucu.

"tangan lo angkasa!"
geram bumi merasakan bokongnya diremas kuat lalu menepis tangan itu meski angkasa tidak berhenti begitu saja.
"padat banget"ucap angkasa sembari berbisik menggoda.

sudah setengah jam mereka berputar memasukan apa saja yang menarik mata kedalam troli belanjaan.bumi pergi mengambil banyak bungkusan makanan ringan sesuai permintaan angkasa dan beberapa minuman kaleng berkarbonasi di belakang rak yang menyimpan perlengkapan mandi.
"lo bisa habisin semua ini?"
tanya bumi setelah memasukkan barang yang diminta ke troli,dia menggeser beberapa barang lalu duduk diatas troli tanpa takut angkasa dibuat keberatan.

"ini aja masih kurang barangnya.kita beli bahan masakan dulu baru ke kasir"
balas angkasa lalu mendorong troli menuju stand yang menjual bahan masakan.beberapa bungkus daging ayam juga sayuran diambil tak lupa  ikut angkasa masukkan bungkusan sosis dan makanan cepat saji lain.

gila memang angkasa menggasak penuh troli dengan berbagai macam barang.mereka sudah berjalan ke kasir dan mendapati ada sekitar dua atau tiga orang yang sedang mengantri.
'sekotak cukup atau beli dua kotak langsung?'gumam angkasa menimbang ingin mengambil benda ditangannya berapa.

"pegang ini nanti jatuh, keranjangnya udah gak muat lagi"
angkasa melemparkan dua kotak kecil barang yang cukup memalukan pada bumi yang diterima sigap.
"l-lo...mau apa beli ginian?"
untung saja kasir disini tidak banyak orang atau bumi akan berlari tunggang langgang mengakhiri nyawanya dari lantai atas gedung ini, dia malu sekali jika membeli kondom bersama seorang lelaki.ingat jika bumi sendiri yang membeli untuk bermain bersama wanita seperti dulu mungkin dia bodoh amat,tapi sekarang mereka pergi berdua dan apa pandangan penjaga kasir itu nantinya.

"silahkan kak belanjaannya"
ucap kasir wanita hingga bumi segera turun dari troli,dia hendak pergi menjauh sedikit dari sana namun angkasa menahan pinggangnya agar tetap berdiri berdampingan.

"gue beli kondom buat kita,emang lo lihat siapa lagi yang terus buat gue keras?"
ucap angkasa blak-blakan membuat kasir didepannya tersedak ludah sendiri.bumi menyikut perut angkasa dan memilih menunduk malu.
"kan biasanya lo keluarin didalam"gumam kecil bumi yang masih terdengar oleh angkasa,pria itu tersenyum makin lebar jadinya.dasar mesum sialan.

"kalau gitu gak perlu gue beli ini hmm?"
angkasa semakin suka menggoda bumi dengan hal-hal seperti ini,bumi tidak mudah dibuat merona kecuali jika angkasa sudah membawa masalah pergulatan ranjang mereka.
"apaan sih lo!kalau mau coba ya beli aja!"
hardiknya keras,ingin rasanya memukul kepala itu kuat-kuat.sialan angkasa!

tbc....

     

ALEXANDRIO         (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang