dua puluh

7.8K 542 3
                                    

Happy reading 🐣

°°°°°

     "anak ayam?!"
segera senyum miring mengembang mendapati keberuntungan dimalam hari,niat hati ingin pergi berkumpul dimarkas untuk menghilangkan lelah pikiran setelah les privat dirumahnya, namun malah kedapatan berliannya dipinggiran jalan.

"hoii anak ayam!mau main gak?"
ucap angkasa sembari memeluk tubuh berbalut kostum itu,dia tidak takut salah orang karena dari aroma parfum saja dapat dipastikan itu adalah bumi yang tengah bekerja.
pemuda itu berbalik lalu mengikut rusuk angkasa agar segera melepaskannya,sial tidak tahukah angkasa bahwa dia nyaris mati kepanasan.

"lepas dulu kepala lo"
memilih menurut,bumi melepaskan kepala ayam itu dibantu oleh angkasa karena benar perkiraannya jika anak ayam ini teramat nyaman ada ditubuhnya.

"main apa?gue lagi kerja gak ada waktu buat lo"
galak sekali bumi saat ini namun angkasa mengerti pasti pemuda itu kelelahan.
"mau gue bantuin lagi gak?kali ini lebih cepat selesai dari kemarin itu"

"Nih,janji harus cepat habis"ucap bumi sembari menyerahkan setumpuk kertas brosur.
angkasa berjalan menuju sekelompok wanita dan berbasa-basi sedikit,setelahnya kembali pada bumi dengan membawa sebuah gitar.

ditariknya pemuda berkostum kuning itu menuju sebuah kursi karena mereka sudah berada didekat taman,lalu mulai memetik senar dengan lihai hingga menghasilkan bunyi-bunyian yang sangat sopan mengalun ditelinga.

bumi masih terdiam melihat angkasa namun kedatangan orang-orang yang mulai penasaran dengan mereka atau lebih tepatnya ingin mendengar nyanyian angkasa lebih dekat membuatnya paham situasi.dengan cekatan dibagikan brosur yang sisa setengah tumpukan hingga angkasa tersenyum kecil melihatnya.pemuda yang selalu bekerja keras, tukang rayu dan penggoda yang berhasil mengusik ketenangan hatinya.

"kak boleh minta foto?"
beberapa gadis muda menyodorkan ponsel pada bumi,dia hanya mengangguk semangat dan bergaya sesuai keinginan mereka.tatapan menggoda sangat tidak bisa dihilangkan membuat angkasa memutar matanya malas.ada juga wanita yang terang-terangan meminta dipeluk oleh bumi dari belakang saat mengambil foto,sekilas dapat dilihat jika bumi menoleh pada angkasa entah bermaksud meminta izin atau apa.

lagu yang awalnya diiringi petikan ceria berganti dengan aliran lambat sarat akan kekesalan dan patah hati,semudah itu bumi membuat mood angkasa hancur.

benar saja janji angkasa karena tidak sampai tiga Puluh menit brosur itu sudah habis dan saatnya bagi bumi untuk meminta gajinya.
ditemani angkasa membawa kostum anak ayam lalu pemuda disampingnya yang meneguk sekaleng minuman isotonik,pengembali energinya.

angkasa berjalan lebih dulu untuk menyerahkan kostum itu namun saat melewati pemilik kostum,dia berbisik pelan yang tidak diacuhkan oleh bumi.
"ini gaji kamu juga sejumlah bonus, beristirahat lah"
bumi menerima amplop putih dengan raut bingung,kenapa rasanya benda itu lebih tebal dari yang biasa dia dapat.bumi tidak perlu menghitungnya sekarang dan memilih menghampiri angkasa yang sudah duduk anteng di motor hitam miliknya.

"gue pengen kencan hari ini"
ucap angkasa keras lalu segera menarik pinggang kurus itu sebelum sempat menolak.mereka ada ditaman dan memilih untuk berjalan kaki memutari isinya.bumi mau-mau saja karena mungkin hanya ini yang bisa diberikan sebagai balas jasa, tidak mungkin dia mau membagi gaji miliknya,maaf saja.

"lo juga tampan tapi kenapa gak coba cari seseorang yang cocok?cantik langsing dan tinggi? tipe-tipe cewek idaman remaja seperti kita"
angkasa berdecak kesal, memangnya masih kurang pernyataan juga sikapnya selama ini hingga bumi tidak mempercayainya.sudah dikatakan dengan jelas jika dia hanya menginginkan bumi, pria yang dicap penggoda.

"semua ada sama lo,bonusnya lubang ketat ini"
senyum miring angkasa yang sudah berani mengelus lipatan celana bumi yang terkejut tentu saja.biasanya dia yang menggoda bukan digoda.
"lo cuma tertarik sama tubuh gue"
ucap bumi santai namun memberikan efek parah pada angkasa yang jelas tidak terima.dibawanya bumi pada belakang pohon besar ditaman untuk menghindari perhatian pengunjung lain.

"gue emang sangat memuja tubuh lo,tapi gue gak punya pikiran untuk perkosa lo tiap hari,itu murni cara gue ungkapin rasa bumi"
datarnya suara itu membuat bumi menggigit bibirnya bersalah, sungguh dia tidak percaya diri jika diinginkan seperti ini,dia tidak punya apapun yang bisa dipamerkan,hanya kalimat bualan tanpa bukti yang terus diberikan pada puluhan wanita.

"kalau gitu...
usapan jari dingin terasa menyentuh kulit leher angkasa dan tarikan kuat pada lehernya membuat bibir mereka bertabrakan kuat, hampir saja giginya merobek bibir plum manis yang sudah beberapa saat tidak dirasa.

angkasa mengapit dagu bumi untuk memperdalam ciuman panas itu,untaian saliva bertukar dan membaur menjadi satu.daging sekal didalam celana tak lepas dari remasan kuat yang angkasa berikan,tubuh mereka semakin berdempetan mencari posisi terbaik untuk membakar gairah.

  "tapi sekarang lo kalah sama nafsu"
bumi mengedip dan tersenyum mengejek, dilepaskan tangan angkasa dari pantatnya dan berlalu pergi meninggalkan angkasa yang sudah dibakar api, sial bumi mempermainkannya.
selangkangan terasa ngilu berdenyut meminta dibebaskan namun satu-satunya tempat yang diinginkan justru sudah melangkah jauh segera angkasa berlari mengejar agar tidak kehilangan pemuda nakal itu.

plakkk...
satu tamparan diberikan pada bokong itu disusul beberapa setelahnya,bumi berbalik marah mencari siapa yang berani padanya.dibelakangnya ada angkasa yang balik menatap dengan senyum mengejek, lengan panjang segera melingkari kepala bumi dan menyeret pemuda itu kearah motor mereka,malam yang sangat berarti sudah selesai dan dia akan memastikan hari-hari berikutnya akan lebih banyak momen bersama bumi.

mereka berkendara pelan menuju rumah kecil bumi,angkasa sangat keras kepala ingin mengantarnya pulang dengan alasan takut bumi dikeroyok lagi.sungguh alasan kuno.

"jangan kemana-mana lagi habis ini,tidur besok sekolah dan jangan telat atau lo bisa tambah goblok"
peringat angkasa pada bumi yang menggeram tidak terima, meskipun dia tau dia tidak pintar namun baru kali ini ada yang mengatakan itu terang-terangan padanya.

"mulut lo minta ditonjok "
balasnya tajam lalu mendorong masuk motor kedalam rumah karena tidak memiliki garasi.
"minta dicium kayak gini"angkasa mencuri kecupan dari bibir bumi lalu segera menaiki motornya sebelum bumi kembali memakinya.si masokis yang terus mengejar si penggoda.

tbc....

ALEXANDRIO         (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang