tiga

10.6K 694 6
                                    


   Angkasa pov.

  Malam sudah mulai larut namun lawan yang menantang juga belum datang, terlihat dari anggota geng motor mereka yang berulang kali memeriksa ponsel masing-masing sembari berjalan gelisah mencoba menghubungi.

"sial... mungkin mereka ingin bermain-main sama kita sa"
vano yang terkenal cerewet nampaknya sudah tidak bisa lagi menahan mulutnya.sudah lewat 15 menit dari kesepakatan kita kemarin namun si penantang belum juga sampai,hingga gue sebagai pemimpin pun cukup jengah mendengar keluhan bosan mereka.

"kita tunggu sepuluh menit lagi,kalau mereka memang ingin bermain-main langsung aja kita hajar"

itu bukan kalimat sok keras yang coba gue keluarkan untuk menenangkan para anggota, namun memang beginilah seharusnya, tentunya semua geng motor tau dengan hal-hal demikian.

"gue sendiri belum tau siapa nama lawan kita malam ini"
bukan karena gue pelupa atau bagaimana,tapi memang belum pernah mendengar mereka menyebut nama orang itu atau sudah tapi hanya gue yang tidak terlalu peduli.

"bumi sa, namanya bumi.kita-kita juga gak begitu kenal sama dia, katanya dia sibuk kerja gitu deh.dan lo akan balapan sama ketua geng mereka itu sa"
dean menyahut pertanyaan gue dengan terburu,entahlah apa yang membuat mereka nampak begitu semangat bila disinggung tentang seseorang yang katanya ketua geng motor juga.entahlah.

angkasa pov end.

terhanyut dalam suasana malam yang semakin dingin,suara rauman motor memecah kerumunan remaja disana.lampu sorot yang sengaja ditekan serta suara gas yang ditahan sengaja dilakukan hingga menarik perhatian mereka semua.pemuda yang dinanti kedatangannya berlalu menyapa anggota motornya terlebih dulu baru kemudian tersenyum cerah menyapa mereka semua tanpa merasa segan telah membuat orang menunggu lama.

Para gadis berhamburan mengerubungi bumi dan bergelayut manja.mereka begitu merindukan si tampan dengan mulut manis itu,selalu saja alasan bekerja diberikan oleh teman-temannya jika mereka bertanya.

bumi mengamati setiap wajah yang hadir malam ini, seperti biasa...wajah yang terlalu hapal dikepalanya.tunggu dulu,ada satu yang menarik perhatiannya,,pemuda yang duduk ditengah kerumunan remaja lain namun bukan itu intinya.dia,pemuda yang beberapa malam lalu ditemui diparkiran minimarket juga ada disini.pemuda yang menuduhnya sebagai penggoda tengah menikmati cerutu dicelah jarinya,juga pemuda penggila si kecil segitiga yang begitu setia diasuh sampai bertumbuh besar.

"sepertinya malam ini akan sangat menarik"
gumaman halus menguar begitu saja membuat gadis disampingnya menaikan alis bertanya.bumi menggeleng kecil dan sedikit menikmati benda kenyal yang menempel dilengan, gadis kecil kurang perhatian batinnya meringis.

para peserta balap liar sudah berada dibelakang garis star dengan motor mereka, turunnya suhu udara tidak menjadi sebab kegagalan mereka memporak-porandakan jalanan.deruman suara motor mengalun keras diiringi sorakan para pendukung jagoan mereka yang ikut menantang.

"good luck"
siapa lagi yang berkata demikian jika bukan bumi yang tersenyum penuh pesona dengan kaca helm dibuka, beruntung baginya dapat berdiri bersebelahan dengan pemuda yang pernah ditemuinya malam itu hingga sekarang pun bumi bisa sedikit mengagumi wajah kelewat tampan itu,muncul rasa iri dihatinya,hanya sedikit woii!.

angkasa menarik senyum simpul tipis mendapati dirinya kembali digoda,cukup sudah pemuda itu berpikir untuk mendominasinya karena sekarang dia akan tau siapa yang sebenarnya berkuasa,baik dijalanan maupun dalam sesuatu yang menyenangkan lainnya.

saat bendera yang dilemparkan oleh gadis yang terlihat sangat baik didepan sana,tentu para pembalap mulai memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi berharap dapat keluar sebagai juara utama.memang begitulah harapan setiap peserta.

disini tidak membicarakan para peserta yang ikut lomba karena kita hanya berfokus pada dua pemuda yang saling adu kecepatan,mendahului,memotong dan tak segan menghantam motor lawan. itu hanya bumi yang melakukannya karena angkasa sendiri nampaknya ingin bermain bersih.

bumi berada seratus meter didepan angkasa yang masih tampak tenang mengendarai motornya sementara suporter pemuda itu sudah berteriak memintanya agar melaju lebih kencang.
'kemenangan ditangan kita'
batin angkasa percaya diri.bukan tak ada sebab dia berpikir demikian karena dari cara balapan bumi yang dia pelajari,pemuda itu nampaknya sangat berambisi menjadi juara tanpa mengetahui jika ambisi itu yang akan menjatuhkannya.

satu putaran terakhir membuat siapa saja berdiri tegang,menanti siapa yang akan kembali kegaris awal lebih dulu.
dari sisi dua pembalap,angkasa mulai memutar gas hingga berada tepat dibelakang bumi dan mencari sedikit celah hingga ...yah dia berhasil memotong pemuda itu.bukan masalah besar sebenarnya karena angkasa sudah sering mengikuti balapan, namun sosok bumi tidaklah bisa dipandang sebelah mata.

angkasa melaju hingga menyentuh garis finis lebih dulu dan segera berdiri diatas motornya bersorak keras,segera saja dia dikerubungi oleh orang-orang yang pro padanya.

sedang pemuda yang merasa diatas angin tadi baru saja memarkir motor disebelah motor angkasa dan menunggu apa hadiah yang diminta pemuda itu.memang benar jika teman-temannya berkata taruhan mereka adalah uang yang telah mereka kumpulkan namun bumi hanya ingin memastikan langsung.siapa tau angkasa bersedia menukarkan uang padanya lalu dia akan membiarkan beberapa pukulan hinggap ditubuhnya.dia sangat butuh uang,siapa saja tolong selamatkan keuangan bumi.

"jadi apa selanjutnya?"
bumi masih tersenyum manis dengan mata menyipit, menyulut rokoknya dengan tenang lalu menghembuskan asap membentuk lingkaran besar diikuti dengan beberapa lingkaran lain yang lebih kecil.anggukan sedikit pada anggota gengnya untuk permintaan maaf karena membawa kekalahan malam ini.

"gue gak butuh uang"
Angkasa menghisap asap berbentuk lingkaran yang datang kearahnya,wajah itu tersenyum pongah bermain kata dengan bumi memang sangat menarik.

kalimat angkasa membuat bermacam spekulasi bagi mereka terutama bagi bumi yang sedikit terganggu.wajahnya mulai berubah penasaran namun kembali diatur menjadi tenang seperti biasa, tidak ada yang bisa mereka lakukan padanya karena bumi cukup percaya diri dan tahan banting jika dia meminta untuk saling adu jotos.petinju bawah tanah adalah nama tengahnya.

"terus?lo mau kita baku hantam atau ap.."
belum selesai kalimatnya angkasa seenaknya saja menarik bumi hingga bumi sedikit oleng.
"gak perlu terburu-buru,gue juga gak berniat melarikan diri"
bumi masih saja Santai menanggapi tarikan kuat angkasa tanpa tau apa yang selanjutnya akan dihadapi.tanganya berpegangan pada jaket angkasa,sial hampir saja dia jatuh.

angkasa hanya diam namun otaknya sudah menyusun banyak rencana.melewati gerombolan teman satu gengnya,angkasa mengode cepat pada Vano yang langsung terburu-buru meraih sesuatu diatas meja sana.diserahkan benda itu pada angkasa  yang diterima dengan cepat lalu semakin berjalan menjauh dari kerumunan.

"kalau mau mukul jangan ditoilet, nanti lo gak bisa minta bantuan sama mereka"
semakin berani saja bumi menghinanya,namun apakah mulut itu akan sama cerewetnya nanti pikir angkasa.

"kalau gue gak niat mukul lo gimana?"
ucap angkasa lalu bergerak pelan meraih pergelangan tangan bumi saat pemuda itu masih merenung mencerna pertanyaannya.

klikk...

dimulai sudah semuanya disini.

tbc....

Ada yang suka gak sama cerita ini,aku juga kurang gimana yaa....

ALEXANDRIO         (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang