tiga puluh

6.5K 434 13
                                    

Happy reading 🐣

°°°°

"umm gue emang ganteng banget,gak heran banyak yang suka"
bumi terus mematut diri didepan kaca dan terus bergumam memuji wajah rupawannya.disemprotkan lagi parfum pada perpotongan leher dan belakang telinga lalu dia kembali memeriksa ransel yang akan dibawa.

penampilannya selalu mempesona seperti biasa dengan balutan jeans hitam yang mencetak lekuk kaki panjang seolah memberitahu pada dunia bahwa dia sangat sempurna.kaus hitam polos dibalut varsity biru jangan lewatkan sneaker yang sangat cocok dengannya.

"hampir lupa"
bumi segera mengambil kacamata bulat yang sudah menjadi teman setianya disekolah, meskipun memakai kacamata sekarang bumi tidak lagi nampak cupu,itu semua ditutupi oleh pakaian yang dikenakan juga rambut teracak tampan.

"ibu....mau makan lagi?atau ibu mau sesuatu yang lain?"
dia beralih mendekati ibunya yang duduk dipinggiran ranjang,mengupas kulit cokelat.

"tidak,ibu mau cokelat ini saja,kamu tampan mau kemana nak?"
tangan itu menggapai hingga bumi yang paham langsung maju mendekat.

"bumi izin pergi beberapa hari ya bu,ada urusan sekolah,nanti anak-anak akan kesini"
jari kurus itu menyisir rambut bumi guna merapikan,diambil satu potong cokelat dan meminta bumi memakannya.

tidak ada jawaban dari ibunya namun bumi yakin jika dia diizinkan pergi.bumi mengecup pipi tirus wanita itu lalu melangkah keluar rumah, jalannya sedikit sempit karena motor yang terparkir didalam.

°°°°°

        angkasa memandang pemuda yang terdiam melihat keluar kaca jendela pesawat,mereka sudah dalam penerbangan sejak satu jam yang lalu dan tinggal beberapa jam lagi hingga sampai di negara tujuan.kebanyakan penumpang didalam pesawat ini adalah anak-anak dari sekolahnya karena para guru meminta agar tidak terpisah atau nanti akan ada saja masalah yang muncul.

"lo takut naik pesawat?"
tanya angkasa akhirnya.sudah lama dia diacuhkan oleh bumi yang terus menatap keluar sana dengan tubuh tegangnya.dia memijat pundak bumi untuk membantu merilekskan tubuh pemuda berkacamata,lalu mengangguk samar pada petugas yang datang membagikan cemilan.

"gue oke,gak ada yang pelu dikhawatirkan"
jelas saja bumi memaksakan diri untuk mengucapkan hal demikian,dia saja sudah merasa sedikit pusing sejak memasuki burung besi ini.
ini bukan kali pertama dia bertandang ke negara orang,saat keluarganya masih baik-baik saja dia dan ibunda sering menemani papanya bepergian mengurus bisnis.

"kalo gitu Lo sekarang tidur dulu, perjalanan kita masih lama"
angkasa menyediakan bahunya untuk disandari bumi yang tidak lagi menolak,memang dia sangat butuh tidur,kepalanya sudah pening membuat wajahnya makin pucat.

   sedang angkasa memasang headphone dan memilih mendengarkan musik lalu memejamkan mata tidak peduli dengan gadis-gadis yang melirik centil padanya.jika sudah jatuh hati pada satu orang, yang lain nampak seperti kuman baginya,tidak jelas dan mengganggu.

"akhirnya kita sampai! selamat berlibur teman-teman!"
sorak dean girang membuat teman-temannya ikut berteriak heboh.mereka baru turun dari tangga pesawat tapi sudah membuat kericuhan, hati-hati saja nanti diseret petugas bandara.

ughhh....hhuukkk...
bumi segera berjongkok agar rasa mualnya hilang,diraih kaca mata yang terasa sangat menggangu dan kembali menutup mulut .sial...kenapa dia harus mengalami jet lag yang parah seperti ini,kan malu jadinya saat orang-orang mulai menaruh atensi padanya.

"akhirnya ada juga kelemahan dari seseorang yang sangat sempurna"ucap angkasa mengejek.

   dia masih berdiri menunggu bumi untuk siap berjalan lagi,mereka sudah cukup jauh tertinggal dari rombongan tapi itu bukan masalah besar baginya.

"mana sini masker lo cepetan "
bumi menengadah meminta benda yang dipegang angkasa,dia sudah meludah banyak akibat rasa mual dan sekarang bibirnya harus dibersihkan.dia tau angkasa bukan pemuda yang akan repot-repot membawa sekotak tisu dalam tasnya hingga masker pemuda itu dapat menjadi pilihan kedua untuk membersihkan wajahnya.

"Untung gue sayang sama lo"balas angkasa sambil menyerahkan benda yang diminta dan kembali menerimanya saat bumi telah selesai menggunakan.tidak ada rasa jijik sama sekali baginya, mungkin kentut bumi saja baunya harum bagi angkasa yang benar-benar sudah buta akan cinta.

"lo masih biarin gue bawa tas berat ini?gue udah mau mati sa..."
ucapnya merengek hingga angkasa segera meraih ransel itu untuk disandang pada bahu kanannya,dia sudah merangkap menjadi pengasuh bumi sekarang.

"apalagi yang harus hamba lakukan tuan?"
ucapnya menaik turunkan alis.entah ada yang menyadari atau tidak,tapi kenapa disetiap hubungan antara pria dengan sesamanya atau wanita dengan sejenisnya mereka akan berlaku lebih perhatian dan manis ketimbang hubungan yang dijalani orang normal?

"gue pikirin dulu"tawa bumi hingga mata sipit itu menghilang, sungguh sangat manis.

rombongan pelajar itu menaiki bus untuk pergi ke penginapan yang dipesan,mereka harus mendapatkan istirahat lebih dulu baru selanjutnya akan memulai liburan seperti yang telah terjadwal dari awal.

"sa,gue sama vano sekamar sama lo ya,yang lain udah dapat pembagian"

fahri menepuk pundak angkasa yang duduk di kursi depan mereka, melirik iba pada bumi yang sudah teler dipangkuan angkasa.memang mereka sudah menentukan kamar masing-masing dan tinggal mereka berdua yang kekurangan dua orang lagi.

"gue dimana aja asal sama dia"ucap angkasa mendapat tatapan cerah dari fahri.dia bisa sekamar dengan bumi berarti mereka bisa melakukan aksi konyol lagi nantinya pikirnya bahagia.

mereka kembali terdiam menikmati pemandangan kota yang jauh berbeda dengan negara asal,disini sangat dingin sesuai tema liburan mereka, beberapa murid mulai memakai jaket tambahan untuk menghangatkan tubuh.

angkasa tersenyum lembut dan terus mengusap rambut bumi yang kembali menyambung mimpinya,biarlah pemuda itu mendapat waktu istirahat setelah bekerja sangat keras.mau menawarkan bantuan tapi angkasa yakin orang seperti bumi akan menolak mentah-mentah,dan yang lebih parah dia akan merasa direndahkan.orang yang kasihan padanya sama seperti menghina hidupnya juga sang ibu dan angkasa harus mencari cara lain untuk membantu bumi.

tbc....

ALEXANDRIO         (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang