day 2 on trip bagian 1

5.4K 276 13
                                    

Happy reading 🐣

°°°°

        pagi-pagi sekali angkasa sudah bangun dari tidur, melirik sebentar pada bumi yang masih bergelung mencari kehangatan didadanya.pipi halus diusap perlahan lalu angkasa bangkit tanpa membiarkan bumi ikut terbangun.selimut kembali dinaikkan sebatas leher kekasihnya hingga angkasa menarik resleting tenda untuk membangunkan temannya yang lain.mereka bilang ingin melihat keindahan mentari terbit dari atas sini hingga angkasa yang terpaksa bangun lebih awal.

kakinya melangkah menghampiri setiap tenda dan mengguncang kuat dengan berteriak menyuruh mereka agar segera membuka mata.setelah terdengar sahutan dari dalam barulah angkasa akan beranjak menuju tenda selanjutnya.

"lo bangunin sisanya,gue mau masak air buat bikin minum dulu"ucapnya pada johan yang sudah balik dari menggosok gigi dan membasuh mukanya.

"nanti gue bantu bikin sarapan sa"tepukan dibahu lalu johan segera membangunkan para pemuda malas itu.
untunglah mereka sudah membawa banyak perlengkapan seperti salah satunya kompor minyak hingga tidak perlu mencari kayu lagi untuk memasak air.

untuk sarapan biasa memang masih bisa dibuat sendiri,namun untuk makanan berat meraka tetap membeli ditoko kebutuhan yang dibangun untuk para wisatawan.

"kok lo gak bangunin gue juga?gue kira kalian udah ninggalin gue disini"suara bangun tidur bumi mengalun lembut membuat angkasa menghentikan gerakan tangannya memasukkan gula kedalam tangki pemanas air.
"rencananya mau nunggu minumnya siap dulu baru nanti gue bangunin"balas angkasa dan meraih tubuh bumi duduk disebelahnya.

"mau minum kopi apa cokelat panas?"tanya angkasa sembari menyodorkan segelas kopi ditangan kanan dan segelas cokelat panas ditangan kirinya.

"cokelat aja"jawab bumi dan mengambil minuman dalam gelas plastik dari angkasa bersamaan dengan para pemuda yang mulai ramai berdatangan.
"lo mau duduk disana gak?biar bisa liat sunrise lebih bagus"tanya dendi pada bumi.

bumi menoleh kearah yang ditunjuk dan sepertinya disana memang lebih baik untuk menyaksikan bangkitnya matahari pagi.mata sipit itu semakin difokuskan melihat seseorang yang duduk diatas bebatuan kecil, duduk menjauh memegang segelas minuman ditangannya.
"itu...vano?"tanya bumi pada dendi.dia sedikit menoleh pada angkasa untuk meminta izin agar pergi dengan dendi, walaupun bagaimana bumi tentu harus menghormati angkasa sebagai orang terpenting baginya.

"jangan jauh-jauh,den jagain dia buat gue"ucap angkasa dengan tenang.membiarkan bumi pergi bersama dendi namun matanya akan selalu terfokus pada mereka.

bumi melirik dendi yang terdiam lalu menoleh juga pada vano yang duduk diujung,agak jauh dari mereka.sebenarnya ada apa ini?bumi merasa ada yang ganjil antara dendi dan vano namun apa.

"duduk disini dulu begok..."tahan dendi saat bumi sudah bersiap akan menghampiri angkasa lagi,dia teramat bingung juga tidak nyaman saat kedapatan melirik vano yang sesekali akan menoleh pada mereka.tumben sekali mulut pria itu dapat tahan tidak bicara,biasanya dimana ada vano disitu pula ada kericuhan.

"oohh..gue ngerti,gue ngerti maksud lo ajak gue kesini"kepala bumi mengangguk kecil dengan seringai menghias bibirnya,matanya kembali menikmati sinar surya pagi tak lagi peduli aksi salah tingkah kedua temannya itu.

"gue pergi sekarang,lo kalau mau dia, kejar..keburu diambil orang nanti nyeselnya sama gue"bisik bumi dan berlalu pergi.

"kemana hari ini?"tanya bumi pada para pemuda yang masih duduk santai sembari bernyanyi bersama.angkasa tidak terlihat dimana-mana dan bumi sangat malas berkeliling untuk menemukan pemuda itu.

"nunggu makanan dulu baru beres-beres barang,kita mau lanjut jalan pagi ini"jawab danu dan kembali merokok.bumi mengangguk lalu duduk bersandar pada johan sembari memainkan ponselnya.ditatap lagi kedua pemuda yang sudah mulai berbincang,vano yang kembali heboh dengan dendi yang ikut menimpali.

ALEXANDRIO         (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang