dua puluh lima

7.8K 482 7
                                    

Happy reading

°°°°

       apartemen luas dan terkesan mewah terasa sangat nyaman ditempati,namun tidak bagi pemuda yang sedang terduduk diam didepan meja kerjanya.lampu ruangan sudah mati hanya tinggal lampu baca redup yang menyinari sebuah map berwarna cokelat itu.

sudah berpuluh hari dia melakukan kegiatan penyelidikan secara diam-diam dan sekarang hasilnya sudah ada didepan mata,tertata rapi dalam map yang diberi label AB01.

tinggal sendirian didalam ruangan luas nyatanya memberikan kebebasan untuknya berlaku apapun,tidak ada yang akan mengacaukan rencananya dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membalikkan keadaan.
"kalian sangat cocok bersama, pecundang miskin dengan pecundang bercangkang emas"
ucapnya dengan nada menjijikkan.

diteguk lagi kopi hitam yang sudah dingin lalu membuka berangkas tempat semula dia mengambil map itu,setidaknya benda ditangannya harus aman sampai diserahkan dengan terhormat pada mereka nantinya.
sebenarnya dia tidak ada masalah dengan satu orang yang disebut miskin ini,bahkan hampir tidak ada alasan baginya untuk berbuat seperti sekarang namun dendam yang sudah membubung itu menggelapkan sisi manusianya.

dia kembali tertawa rendah membayangkan bagaimana reaksi mereka jika sudah melihat kado berharga darinya,atau dia harus berada disana untuk menikmati hari itu secara langsung.

°°°°

     terkirim...
satu lagi foto berhasil terkirim pada nomor pemuda yang sangat dipujanya namun belum ada tanda bahwa pesan itu telah dilihat,memang harus menunggu beberapa waktu agar balasan didapat.
Teresa kembali menggunakan piyama tipisnya dan mengikatkan tali itu seperti semula, dirapikan helaian rambut setelah sedikit kesusahan berpose naked untuk pemuda dambaan hati.

senyumnya nampak bahagia sekali menunggu reaksi seperti penuh puji bumi padanya, seperti biasa mereka mulai bertukar pesan.bumi yang nampak sangat menghormatinya dan menggodanya dibeberapa kesempatan membuat Teresa kepalang dimabuk cinta hingga mengirim beberapa foto tubuh seksinya agar dinikmati pemuda impian.
dia begitu ingin kembali menikmati sentuhan bumi ditubuhnya seperti kejadian dibar beberapa minggu lalu,namun tentu saja untuk menemui pemuda itu cukup sulit juga karena pria tua bergelar suaminya itu selalu mengganggu waktunya.

ponselnya bergetar dan Teresa berjingkrak seperti remaja tanggung kala dilingkupi kebahagiaan,hanya balasan pesan dari bumi namun mampu membuatnya bereaksi berlebihan.
'sangat seksi'
balasan singkat dari bumi, sungguh dia tak tahan lagi ingin mengikat pemuda tampan itu lalu menjilati kulitnya dari ujung kaki.betapa dia mendamba pemuda penuh pesona.

Teresa duduk dipinggir ranjangnya dengan lamunan manis akan hidup bahagia bersama bumi dikemudian hari setelah dirinya meminta bercerai dari si tua yang sayangnya kaya itu.
"selamat malam sayang"lamunan manis berganti mengocok perutnya saat suaminya memasuki kamar mereka dengan senyum kecil seperti biasa,terlalu mendamba dirinya.
"malam juga sayang"
balasnya bersemangat seakan benar-benar menunggu kehadiran sang suami lalu beralih mengecup bibir itu sekilas.dia tetap harus berperan sebagai istri yang baik bukan?.

°°°°°

     waktu berlalu tidak terasa,pada minggu ini tepatnya hari ini diadakan pertandingan basket disebuah sekolah menengah yang tak kalah bagus dari sekolah tempat angkasa menimba ilmu.sebagai kapten tim yang ditunjuk untuk menjadi perwakilan sekolah membuatnya harus merelakan waktu berkumpul sepulang sekolah dengan berlatih keras.memikirkan strategi terbaik agar mampu menghindari gebrakan lawan hingga harus berhasil memasukkan bola sebanyak-banyaknya pada ring lawan.

pertandingan akan dimulai jam sembilan pagi dan sekarang masih jam tujuh,masih banyak waktu untuk bersantai sebelum berangkat kesekolah tempat pertandingan diadakan.

anggota pemandu sorak juga sedang bersiap-siap dengan riasan wajah serta jumbai-jumbai yang akan mereka kibarkan,entah apa namanya.
"kita berangkai komfoi aja sa, tempatnya juga gak begitu jauh"
saran dendi yang juga merupakan anggota basket,ada tiga orang lagi serta beberapa pemain cadangan.

"gue oke-oke aja,coba bilang sama anak-anak lain"balas angkasa singkat,dia sibuk menatap ponselnya menunggu balasan dari bumi yang berkata masih dijalan.

   dia ingin menjemput namun pemuda itu juga sudah berangkat diantar oleh teman satu gengnya.
beberapa menit setelahnya bumi sudah mendekati tim basket dengan seragam sekolah seperti biasa,dia bukan salah satu anggota basket namun siapa saja boleh ikut untuk memberikan semangat pada tim sekolah mereka.

"lo bareng gue,gue butuh semangat sebelum tanding nanti"
angkasa meraih pinggang kurus itu untuk dipeluk tidak mempedulikan tatapan para murid lain, namun tidak bagi bumi yang segera mendorong kepala pemuda itu agar melepaskan tubuhnya.

"alasan lo gak masuk akal"ucapnya dengan senyum sinis, sungguh bumi tidak bisa digoda sedikit saja.

sekolah sudah mulai siap-siap dan beberapa guru yang menemani sudah mulai pergi dengan kendaraan mereka diikuti rombongan anak motor dibelakang, mengibarkan lambang sekolah disepanjang jalan dengan senyum bangga.

    bertanding saja belum namun sudah sombong pikir bumi jengah.angkasa tak mau melepas tangannya yang dipaksa memeluk pemuda itu, benar-benar mencari kesempatan dalam hal apapun itu.

"kita parkir di samping pot besar itu aja"
angkasa kembali memerintah yang dibalas anggukan oleh teman-temannya, dimana pun  mereka harus tetap kompak itu yang disimpulkan oleh bumi.sebagai pemimpin geng motor dia juga sering berlaku demikian.

sekolah ramai oleh pemuda-pemuda yang memakai Jersey basket berbeda,sesuai sekolah asal.namun sebuah kelompok dengan Jersey yang dihapalnya juga sudah mendatangi sekolah ini, disana perwakilan sekolah lamanya juga nampak bersiap-siap.ada beberapa teman satu geng bumi yang ikut menjadi perwakilan sekolah,tentu saja itu azzam, abbiel dan si lincah danu.

bumi belum mau menemui mereka dulu karena disana masih ada beberapa orang guru yang menemani,dia malas harus ditanya banyak hal mengenai kepindahan dirinya.

"mikir jorok ya?"
bisik angkasa pelan,dia juga merasakan gigitan pelan pada cuping telinga.

"ummmm....para pemandu sorak sangat seksi,kulit mereka juga bersih"
ucap bumi dengan pandangan sensual mengamati para gadis yang hilir mudik didepan mereka, bibir digigit lambat semakin tampak menikmati pemandangan indah itu.

"berhenti sekarang atau lo gue cium disini"
ancam angkasa dengan nada datar,dia sangat tidak suka jika bumi membalik keadaan seperti ini.niat ingin membuat bumi kesal malah dia yang berakhir terbakar.

bumi tertawa lepas membuat angkasa segera mengeteki kepala pemuda itu dan berjalan mengikuti teman-temannya kesisi lapangan, tentu agak sedikit kesusahan karena bumi yang memberontak.

tbc.....





ALEXANDRIO         (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang