Di malam hari lebih tepatnya di sebuah Club, tempatnya orang orang melepas penatnya sepulang kerja dengan minum serta alunan musik. Terdapat seorang pria gagah dan tampan tengah minum bersama 1 asisten pribadinya sekaligus sahabatnya.Mereka sedang membicarakan seorang pelayan wanita yang disukai Angga Malik Wijaya. Dari awal masuk ke Club ia sudah langsung tertarik pada gadis itu dengan pandangan pertama.
"Jadi itu gadis yang lo incer sekarang?" Tanya Ali, laki laki yang sedang minum bersama Angga. Dia asisten serta sahabat dekat nya.
Angga tidak menggubris Ali, dirinya memilih memperhatikan gadis yang sedang nelayani para pria belang, Angga cukup muak melihat pemandangan gadis itu uang digoda banyak pria belang.
"Nama?" Tanya Ali sekali lagi.
"Gak tahu" ucap Angga lurus.
Ali menggeleng kepalanya, katanya pria dihadapannya ini tertarik pada gadis pelayan Club itu, dirinya bukan orang sembarangan, kenapa ia tidak mencari tahu banyak tentang gadis itu. Namapun saja ia tidak mengetahui nya, sungguh aneh pikir Ali.
"Em, lumayan. Kenapa lo ga coba ajak dia berkenalan?"
"Males" Bukan Angga males, melainkan dirinya yang memiliki sifat gengsi.
"Gimana kalo gua bantu lo buat dapetin gadis itu" tawar Ali
"Caranya?" Tanya Angga.
"Lo pesen dulu minum" kata Ali, Angga mengerutkan keningnya bingung. Dihadapannya ini sudah ada 2 botol minm, kenapa masih harus memesan kembali?.
"Buruan pesen minum nanti lo minta minum nya dianter sama gadis itu atau gua yang pesenin" ujar Ali.
"Terserah" 1 kata dari mulut Angga, lalu Angga kembali pokus melihat gadis itu.
"Punya bos hobinya repotin orang mulu, untung sahabat gua" Batin Ali mendumel sambil beranjak dari kursinya meninggalkan Angga untuk memesan kan minum nya.
"Mau pesan apa tuan" tanya salah satu Pelayan dengan sopan.
"Saya mau Everclear 1" pinta Ali
"Baik tuan ditunggu pesanannya" sahut Pelayan itu. Pelayan itu hampir berbalik namun di panggil kembali oleh Ali.
"Saya mau obat ini dimasukan ke minuman itu" kata Ali sambil memberikan obat yang ia maksud.
"dan saya juga mau minuman itu dianter sama gadis cantik itu" lanjutnya sambil menunjuk gadis yang ia tuju.
"Baik tuan" sahut Pelayan itu kembali mengerjakan pekerjaan nya.
Ali kembali ke tempat meja ia semula, Ali duduk dengan posisi kaki yang di angkat satu dan tangan melipat silang.
"Tunggu saja nanti gadis itu akan mengantarkan pesanan lo" kata ali diangguki Angga.
***
"Car tolong antarkan pesanan ini di meja itu ya" titah senior nya
"Baik" patuh Carmel. Carmelita namanya, sering biasa dipanggil dengan sebutan Carmel. Carmel pun berjalan menuju meja yang ditunjuk senior nya.
"Permisi tuan ini pesanan anda"
"Terima kasih" ucap Ali menerima pesanan nya.
Angga yang tadi pokus melihat handphone kini ia menatap lekat gadis itu.
"Siapa namamu?" Tanya Angga pada gadis itu.
"Carmelita tuan, bisa dipanggil Carmel" jawab Carmel tersenyum dan sedikit menunduk sopan, Angga hanya mengangguk, pandangannya blum lepas dari Carmel.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl Is Mine
General FictionAngga Malik Wijaya seorang CEO tampan yang kaya raya namun dingin dan cuek, ia menjadi incaran para gadis, bagaimana tidak, ia tampan dan juga mapan diusia yg bisa dibilang masih muda bisa menjadi CEO terbesar yang berpengaruh dengan dunia. Namun de...