Keesokan hari...
"Sayang ayo cepetan ntr ketinggalan pesawat kita" omel Carmel.
"Iya iya bentar sayang" sahut Angga.
"Ayo" ajak Angga.
Carmel pun mengangguk lalu ngegandeng ke tangan Angga dengan manja.
Angga tersenyum senang melihag Carmel yang selalu manja sekali akhir akhir ini. Angga dan Carmel berjalan menuju keluar mansion, wakti diluar mereka sudah disambut Ali asisten angga dan juga pa Riza.
"Selamat pagi tuan, Nyonya" sapa pa Riza. "Hmm" sahut Angga.
"Pagi juga pa" sahut Carmel lalu tersenyum ramah. "Berangkat sekarang?" Tanya Ali. "Lusaa" ketus Angga.
"Oh ok, kalo gtu gw balik ya haha" kata Ali disertai tawa kecilnya. "Bulan ini gaji lo, gua potong!" ancam Angga.
"E e eh jangan gtu dong, gua kan bercanda, ya kan Mell" kata Ali. Carmel hanya mengangguk meng iyalan ucapan Ali.
"Kita berangkat, sekarang!" titah Angga. Ali tak menjawab, ia hanya langsung masuk mobil.
"Pa, pa Riza disini aja, jagain mansion, saya berangkat sama ali" kata Angga.
"Baik tuan" jawab pa Riza.
"Ayo sayang" ajak Carmel. "Ayo" Carmel dan Angga pun masuk kedalam mobil yang terdapat ada Ali dikursi sopir. Carmel dan Angga duduk di kursi belakang, Carmel menyenderkan kepalanya di bahu Angga.
Ali mulai melajukan mobilnya hingga keluar dari mansion angga. "Semuanya udah di masukin Li?, gak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Angga memastikan.
"Sudah semua, tinggal cin-" ucapan Ali dipotong. "Iya iya itu blum, udah lo diam" ketus Angga.
"Cin? Cin apa sayang?" Tanya carmel kepada Angga. "Oh itu, ada dehh, nanti aku kasih tau kalau udah sampai di Paris ya" kata Angga.
"Hmm ok" sahut Carmel.
1 jam mereka perjalanan masih blum sampai dibandara, Carmel yang sudah bosan hampir ngantuk. "Kalo ngantuk tidur aja ya, soalnya masi lama, nanti kalau sampai aku bangunin" saran Angga.
"Heem" sahut Carmel lalu memeluk Angga dengan manjanya, ia pun menutup matanya untuk tidur.
Angga mencium pucuk ramputnya carmel dengan sangaf romantis, dan juga mengusap ngusap perut Carmel yang masih terlihat rata. Angga sengaja melakukan itu di mobil, ia ingin ali terlihat cemburu kepadanya.
"Khem, mulaii" ketua Ali. "Kenapa lo iri" kata Angga.
"YEEE IRI DAR-" lagi lagi ucapan Ali dipotong Angga.
"Gausah teriak teriak, cewe gua lagi tidur" kata Angga.
"Hemmm, sabar Ali sabar, ini ujian dari tuhan" kata Ali pelan sambil menghembuskan nafas panjang.
Lalu 2 jam perjalanan mereka akhirnya sampai di bandara. Ali memberhentikan mobilnya ditempat parkiran, Angga menoleh ke gadisnya, ternyata gadisnya masih tidur pulas.
Angga tak tega membangunkan Carmel yang masih tertidur pulas. Angga pun menyuruh Ali untuk memindahkan barang barang nya, sedangkan Angga akan menggendong Carmel masuk kedalam pesawat.
"Lo masuk masukin barang gua, awas jangan sampai ada yang kelewat, gua mau gendong ayang gua" ketus Angga.
"Yelah si paling punya ayang" sahut Ali kesal sama Sahabatnya itu.
Angga tak mendengar ucapan Ali, ia hanya menyelonong pergi menuju pesawat.
Ali membereskan semua barang barang Angga dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl Is Mine
General FictionAngga Malik Wijaya seorang CEO tampan yang kaya raya namun dingin dan cuek, ia menjadi incaran para gadis, bagaimana tidak, ia tampan dan juga mapan diusia yg bisa dibilang masih muda bisa menjadi CEO terbesar yang berpengaruh dengan dunia. Namun de...