"kapan kita bisa nikmatinnya boss?" Tanya anak buah Ali. "Nanti tunggu angga yang nyuruh" Kata Ali dan pergi meninggalkan ke 5 anak buahnya.
Anak buahnya mengangguk ngerti. Ali berjalan keluar rumah tua itu lalu masuk kedalam mobil.
Ia mengeluarkan handphone nya dari saku jas nya dan menelpon seseorang. "Putri udah ada di tangan gw" Kata Ali.
"Baguss, terus pantau jalang itu, jangan sampai lepas" ucap seseorang dari sebrang telpon yang tak lain adalah Angga.
"Ok"
"Besok gua akan ke Indonesia, gua akan mampir ke sana dan kirim alamatnya besok siang"
"Ya, habis ini gua kirim alamatnya"
Telepon terputus, Angga menutup teleponnya.
Ali menyimpan kembali handphone nya dan menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu.
Ali menjalankn mobilnya menuju perusahaan Angga.
***
"APAAA!" Teriak seorang wanita. "Maaf Nyonya, tadi kita ber 3 di hajar habis habisan oleh 5 pria berbadan besar" Sahut pria itu.
"Siall..."
"Harusnya Putri ga tetep keluar, kacau, kacau, KACAUU" teriak wanita itu yang tak lain adalah Karin. "Kalian ber 3, pokoknya trus cari Putri sampai ketemu, jangan sampai dia lecet" titah Karin.
"Baik Nyonya, kalau gitu kami bertiga pamit pergi" sahut pria itu lalu keluar dari ruangan Karin.
***
Tingg
"Itu siapa ya sayang?" Tanya Carmel.
"Sebentar aku keluar dulu, sepertinya itu paket ku" Ucap Angga lalu beranjak dari sofa. Carmel menatap suaminya dengan bingung, apa yang Angga pesan, tanya Carmel.
Angga membuka pintu apartemen, ia menoleh ke bawah dan melihat kotak kecil, ia pun mengambilnya. Lalu menutup kembali pintu apartemen dan berjalan kembali ke sofa.
"Paket apa sayang?" Tanya Carmel.
"Ada deh, bentar aku buka dulu" Kata Angga dan membuka kotak tersebut.
Angga mengeluarkan isi kotak tersebut, benda tersebut berwarna pink bentuk bulat, panjangnya 4cm, dan juga sebuah remot yang hanya bertulisan slow, normal, quick.
Carmel mengangkat alisnya sebelah, menatap benda yang di pegang Angga.
"Tadaaa" ucap Angga gembira.
"Itu apa sayang? Tanya Carmel.
"Ini mainan kamu babyy"
"Mainan?"
"Ya ini mainan kamu, mau coba?" Tanya Angga.
Carmel mengangguk mengiyakan ucapan Angga.
Angga menggendong Carmel.
"Eh kenapa aku digendong" Tanya Carmel.
"Kita main dikamar" jawab Angga.
Carmel hanya mengangguk mengikuti ajakan Angga saja.
Sesampainya di kamar Angga langsung menidurkan pelan Carmel di ranjang.
Angga membuka rok Carmel.
"Ih apa yang kamu lakukan?" Tanya Carmel kaget ketika tangan Angga menyentuh pahanya.
"Sutt diem, katanya mau main" ucap Angga.
Angga beraksi lagi, ia membuka kan celana pendek Carmel dan juga kain segitiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl Is Mine
Ficción GeneralAngga Malik Wijaya seorang CEO tampan yang kaya raya namun dingin dan cuek, ia menjadi incaran para gadis, bagaimana tidak, ia tampan dan juga mapan diusia yg bisa dibilang masih muda bisa menjadi CEO terbesar yang berpengaruh dengan dunia. Namun de...