That girl is mine 13

11K 156 3
                                    

"Mamah papah kamu sudah gaada mel, udah meninggal" kata Ryan.

"ENGGAK! MAMAH PAPAH MASIH HIDUP, MEREKA GAK MUNGKIN NINGGALIN CARMEL" Teriak Carmel tak terima dengan ucapan ryan.

"Enggak mel, mamah papah mu udah tiada" kata Ryan.

"Enggakkk hikss mamah papah masih hidup hikss" ucap Carmel.

Ryan, ia masih sabar mencoba membujuk carmel sahabatnya itu.

Ryan memeluk carmel lalu ia berkata.

"Ikhlasin mamah papah ya mel, kmu ga sendirian, masih ada ryan yang bakal jagain amel dan nemenin amel, udah ya jangan nangis trus, kesian mata kamu jadi memerah giru" kata Ryan pelan membuat Carmel pun luluh.

Carmel masih ada di posisi dipeluk Ryan, kini ryan mencoba bergerak berjalan untuk mendudukan Carmel dan menenangkan nya.

Carmel pun kini duduk di samping Ryan.

"Jangan sedih lagi ya, aku gasuka liat carmel nangis sedih seperti ini" ucap Ryan lalu mengelap air mata Carmel.

Carmel melepaskan pelukannya dari Ryan.

"Janji ya, kamu harus jagain akuu" kata Carmel.

"Iya aku janji, emang kapan si ryan boong" jawab Ryan.

"Kalo kita udah sama sama besar suatu saat nanti aku mau selamanya bersama amel, aku mau jadi suami carmel biar aku lindungi Carmel trus" kata Ryan.

"Janjii?" Sahut Carmel mengulurkan tangannya.

"Janjii" Ryan membalas uluran tangan.

"Amel sayang ryan" kata Carmel langsung memeluk erat Ryan.

"Ryan juga sayang sama amel" sahut Ryan membalas pelukannya.

***

"Sayangg, sayanggg" panggil Angga membuat Carmel membuka matanya pelan.

"Emmhhh kenapa?" Tanya Carmel yang masih linglung.

"Kamu gapapa?" Tanya Angga khawatir.

"Gapapa, emang aku kenapa?" Tanya Carmel.

"Aku nanya malah balik nanya" sahut Angga.

"Dari semalam kamu memanggil nama mamah papah kamu sama Ryan, kamu juga nangis dengan matamu yang tertutup" lanjutnya.

"Ahh emmh, semalam aku mimpi kejadian pas mamah papah meninggal" sahut Carmel lalu mendudukan tubuhnya lalu bersandar.

"seriously are you okay?" Tanya Angga cemas dan makin punya rasa bersalah sama carmel, andai kemaren ia tidak menanyakan pernyataan itu, jadinya Carmel memimpikan masa lalunya.

"Seriously baby, I'm fine, it's just a dream from the past, kamu jangan cemas" kata Carmel.

"Bahasa inggrismu lancar ya mel, bagus" ucap Angga mengalihkan pembicaraan.

"Bagusya? Syukurdeh kalo gitu, aku seneng denger pujian kamu" kata Carmel.

"Kamu pernah les bahasa inggris ya?" Tanya Angga.

"Tidak, aku pernah di ajari nenek ku dulu waktu umur ku 4 sampai 10 tahun" jawab Carmel.

"Nenek mu jago juga bahasa Inggrisnya" puji Angga.

"Iya, soalnya nenek ku berasal dari amerika"

"Ohh pantesann" ucap Angga.

"Pantesan kenapa?" Tanya Carmel.

"Wajahmu seperti orang luar, cantik" kata Angga tersenyum tulus.

"Ihh kamu bisa aja gombalnya" kata Carmel salting dengan ucapan Angga yang memujinya dengan kata cantik.

That Girl Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang