Hari ini adalah hari spesial bagi Carmel dan Angga, ya lebih tepatnya sekarang hari pernikahan Carmel dan juga Angga.
"Kak, Make up nya jangan tebel tebel ya" kata Carmel.
"Baik kak" Sahut MUA.
MUA Carmel mulai mendandani Carmel, Make up Carmel sangat sangat natural, karna di liat liat kulit Carmel bagus dan cantik, putih mulus tanpa ada titik kecil sedikitpun.
Carmel pun selesai di make up.
"Wah kakak nya cantik banget, emang ya calon suami kakak ga salah pilih pendamping, udah baik, cantik alami lagii" Kata MUA kagum melihat kecantikan Carmel yang alami.
Pintu carmel tiba tiba terbuka, dan ya itu Angga dan Ali. Angga menatap Carmel tanpa berkedip, ia sangat pangling melihat muka calon istrinya yang begitu cantik.
Carmel tersenyum ke arah Angga dan juga Ali. "Sudah selesai?" Tanya Angga dengan memasang muka ramah, tidak menampilkan muka dingin nya itu.
Carmel mengangguk.
"Ayo!" Ajak Angga. Carmel mendekati Angga dengan bibir yang masih tersenyum tanpa luntur.
Begitupun dengan Angga. Angga menggandeng tangan calon istrinya dan berjalan lalu menaiki lift.
Sedangkan Ali masih diam di kamar Angga, Ali berangkat 1 jam lagi nanti bersama Zeva. Sesampainya dibawah Angga masih menggandeng tangan Carmel menuju mobilnya yang sudah terhias indah dan cantik.
Angga melepaskan gandengan nya lalu membuka pintu mobilnya untuk mempersilahkan Carmel masuk.
Carmel pun masuk, Angga menutup kembali pintu mobilnya, ia ngeliling dan masuk juga ke dalam mobil.
Angga mulai menjalankan mobilnya meninggalkan hotel.
Pernikahan Angga dan Carmel diadakan di Gereja, dengan sangat private, karna Angga bukan orang sembarangan jadi ia private saja bernikahannya, kalo sampai tidak di private ia bisa jadi sorotan wartawan, ia tak mau pernikahannya kacau.
Angga hanya akan mempublikasi kan Carmel saat anak nya lahir nanti.
Angga menghentikan mobilnya di deoan Gereja.
"Kamu siap?" Tanya Angga.
Carmel mengangguk.
"Aku sedikit gugup, dan, apa Zeva akan ada di pernikahan kita?" Tanya Carmel.
"Tenangin diri kamu, jangan gugup, dan kalau Zeva maaf, aku gatau" Kata Angga.
***
"Lama banget, mau ngapain lagi si lo, ntr kita lambat, bisa bisa Angga marah sama gua" Kata Ali. "Iya iya bentar, ini disepatu dulu" Jawab Zeva.
Sesudah Zeva memakai sepatu hak tinggi ia keluar lalu mendekati Ali yang duduk di kursi.
"Ayo" ajak Zeva.
Ali menoleh, ia melihat lekat Zeva dari atas sampai bawah.
"Cantik" ucap Ali pelan.
"Apa?" Tanya Zeva.
"Enggak, maksud gua ayo buruan" Kata Ali.
Lalu Ali keluar kamar Zeva dan pergi, disusul Zeva.
"Tunggin gua li" Kata Zeva yang tidak bisa jalan cepat karna memakai sepatu hak tinggi, ia tak terbiasa memakai pakaian serta sepatu feminim.
"Lari, lelet banget" ketus Ali.
"Gua ga biasa pake sepatu feminim gini" Teriak Zeva.
Ali berhenti, ia kembali berjalan mundur mendekati Zeva lalu menggandeng nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl Is Mine
General FictionAngga Malik Wijaya seorang CEO tampan yang kaya raya namun dingin dan cuek, ia menjadi incaran para gadis, bagaimana tidak, ia tampan dan juga mapan diusia yg bisa dibilang masih muda bisa menjadi CEO terbesar yang berpengaruh dengan dunia. Namun de...