Carmel terdiam, ia mencerna perkataan Angga barusan. Bagaimana bisa seorang Angga mengajaknya untuk pacaran, ini sangat aneh kata Carmel. "Apa pacar? Apa maksudnya sekarang kita pacaran" batin Carmel bingung.
"Iya sekarang kita pacaran, tidak ada penolak kan" sahutnya seakan akan tahu isi batin Carmel.
"Nihh" Angga menyerahkan kembali handphone Carmel.
"Sekarang kita udah resmi pacaran jadi aku bebas melakukan apapun kepadamu" ujarnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Apa maksudmu bebas melakukan apapun terhadapmu?" Tanya Carmel tak paham apa yang dimaksud Angga alias pacarnya sekarang.
Cup
Angga mencium singkat bibir manis Carmel. "Ihh Angga" katanya carmel.
"Panggil sayang kan kita udah pacaran" kata angga. "Hmm"
Angga gemas melihat tingkah gadisnya ini, ia menggendong tubuh kecil Carmel. "Ihh aku mau dibawa kemana lagi" kata carmel.
"Kita kekamar" ajaknya Angga. "Kita kan udah dikamar" ucapnya.
"Kamar ku maksudnya" ucap Angga lalu keluar dari kamar Carmel lalu masuk kekamarnya. Angga lalu menurunkan Carmel di atas ranjang.
"Sayang pengen susu" ucap Angga dengan nada manjanya. "Susu? Tinggal ambil aja di dapur ada kan?" Jawab Carmel.
"Bukan susu itu"
"Ha maksdnya" bingung Carmel. "Pengen ini" Angga menunjuk ke payudaranya Carmel.
"Ih apaan si angga kamu mesum"
"Mesum sama pacar gapapakan" kata Angga membuat Carmel diam.
Lalu Angga merobek semua yang dikenakan Carmel kecuali pakaian dalamnya. Carmel kaget langsung menutupi badannya dengan tangan.
"Udah jangan malu, kan aku udah 2 kali liat" ucap Angga membuat pipi Carmel memerah. Carmel pasrah ia sudah pasrah dengan apa yang akan Angga lakukan padanya.
***
Carmel bangun dari tidur siangnya, ia menatap jam sudah menunjukkan jam 18:00. Dirinya segera beranjak dan keluar kamar pacarnya lalu masuk kedalam kamarnya, dilihat tadi Angga emang sudah tidak ada dikamarnya, sepertinya Angga ada pekerjaan mendadak. Karna Carmel tahu Angga orang yang sangat sibuk.
Mengambil handuk dan baju lalu masuk kedalam kamar mandi. Sesudah melakukan aktivitas dengan sang pacar Carmel membersihkan badannya dari atas sampai bawah, dirinya agak kesal sudah 3 hari 3 kali keramas gara gara Angga.
"Ishh udah 3 hari aku keramas mulu, bisa bisa rusak rambutku nanti" dumelnya.
"Astagaa aku lupa ga ngabarin Zeva kalo aku pulang duluan, bisa bisa Zeva marah baru ketemu aku udah ngilang" lanjutnya trus menghentikan adegan menyisir lalu berjalan ke arah ranjang lalu rebahan sambil mengambil handphone berniat meng chat sahabatnya, Zeva.
Dari kejauhan Angga melihat Gadisnya yang sibuk melihat ponselnya yang sepertinya saling mengirim pesan kepada seseorang entah siapa itu Angga tidak melihat nama kontak di layar dengan jelas. "Lagi chat sama siapa? kayaknya asik banget" tanya Angga sambil menengok sedikit ke layar handphone Carmel.
"Sahabat aku" jawab carmel. "Cewe atau cowo?" tanya Angga.
"Kalau cowo emang kenapa?" ujar Carmel. "Kalo cowo aku bakal ngasih pelajaran sama cowo nya jangan deketin gadis yang udah jadi milik seorang Angga Malik Wijaya"
"Chat sama siapa?" tanya Angga sekali lagi. "Zeva, sahabat aku" jawab Carmel.
"Yang ngajak kamu makan tadi?" Carmel mengangguk.
"Kamu mau ngapain kesini?" tanya Carmel. "Emangnya salah kalau aku masuk ke kamar pacarku sendiri" kata Angga dengan nada manja lalu membaringkan tubuhnya di paha carmel.
"Gak"
Entah kenapa perasaan Carmel kalau didekat angga selalu nyaman, ia ingin sekali mengelus ngelus rambut Angga dengan lembut. Tangan Carmel benar benar gatal ingin sekali mengusap rambut Angga, ya akhirnya pun ia tetap akan memainkan dan mengusap ngusap rambut pacarnya ini.
Membuat Angga tersenyum ketika merasakan rambut kepalanya di elus oleh sang pacar.
"Ternyata diliat liat Angga ganteng dan juga cool" batin Carmel trus menatap manik mata Angga yang berwarna agak kecoklatan.
"Aku tau aku ganteng, jangan segitunya juga melihat ku seperti itu" ketus Angga seakan akan tau kalau carmel trus menatapnya.
"Dih apaan geer banget jadi orang yaudah aku liat ke atap aja" kata Carmel lalu mengalihkan pandangannya ke atap. Angga gemas melihat tingkah laku gadisnya yang seperti itu.
Angga beranjak dari paha carmel lalu menatap carmel.
"Ayo tidur udah malem" ajak Angga. "Baru juga jam 8" kata Carmel.
"Mau tidur atau mau main lagi kayak kemarin malam" ancam Angga. "Iya iya aku tidur kenapa kamu masih disini"
"Mau disini sambil meluk kamu" jawab Angga dengan nada manjanya. Carmel hanya meng iyakan saja, posisi mereka sekarang saling berhadapan.
Cupp
Bukan Angga yang mencium Carmel, melainkan sebaliknya carmel mencium pipi Angga. "Mulai nakal ya sekarang" kata Angga, Carmel hanya cengengesan.
"Hihihi, good night sayangnya aku" ucap Carmel lalu membalikkan badan.
"Good night honey" balas Angga lalu memeluk badan mungil Carmel dari belakang, lalu memejamkan matanya.
"Angga pelukan mu membuatku nyaman dan hangat, aku harap apa yang diharapkan ku sesuai ekspektasi ku" batin Carmel. Carmel kini menutup matanya menyusul Angga di alam mimpi.
Jangan lupa vote + komen
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl Is Mine
General FictionAngga Malik Wijaya seorang CEO tampan yang kaya raya namun dingin dan cuek, ia menjadi incaran para gadis, bagaimana tidak, ia tampan dan juga mapan diusia yg bisa dibilang masih muda bisa menjadi CEO terbesar yang berpengaruh dengan dunia. Namun de...