"Katamu disana murah, seharusnya aku ga nambah earphone nya" Lirih Carmel.
"Gapapa sayang, ini hadiah buat kamu untuk yang semalam" Ketus Angga.
"Ihh udah ah kamu ngapain bahas yang semalem" Kata Carmel dengan wajah yang keliatan merah.
"Haha, udah ayo masuk" Angga mengalihkan pembicaraan dan membuka pintu mobil.
Carmel masuk mobil, Angga menutup kembali mobilnya, ia pun masuk juga ke mobil.
Angga menjalankan mobil pergi menuju apartemen nya.
Sesampainya di apartemen Angga dan Carmel keluar mobil nya dan berjalan masuk ke apartemen Angga.
***
"Ngapain lo malah duduk, emang udah beres?" Tanya Zeva. "Udahh, gua capee anjirr, beresin apartemen sebesar ini" Kata Ali sambil ngos ngosan. "Rasain tu beres beres, itu konsekuensi lo ngapain dengerin Angga banget" Ketus Zeva.
"Gua bukan cuman sahabat Angga, gua ini asistennya" Sahut Ali. "Yaudah jalanin aja, jangan ngeluh sama tugas bos mu itu" Kata Zeva yang pokus main handphonenya.
"Udah beres semua?" Tanya Angga yang baru masuk apartemen bersama Carmel.
"Udahh" jawab Ali. Angga tak menjawab, ia langsung menyelonong pergi ke dapur menyimpan belanjaannya tadi.
"Makasih ya Ali, Zeva udah bantuin beres beres apartement" kata Carmel.
"Iya sama sama" Jawab Zeva lempeng.
"Eh eh eh yang beresin apartemen Angga sama Carmel gua semua yang ngerjain, lo cuman duduk aja ya, inget" Sahut Ali tak terima. "Kan lo yang nyuruh" kata Zeva.
"Lo yang ngomong sia sia dateng kesini" Ketus Ali.
Zeva dan Ali makin ribut di apartemen Angga, sampai Angga muak mendengar pertengkaran mereka berdua, Angga berjalan kembali ke ruang keluarga.
"Mending kalian langsung pulang aja, berisik!" Ketus Angga.
"Ihh sayang jangan gitu, Mereka jauh jauh dateng kesini bantuin beresin apartemen loh" Kata Carmel.
"Zev, Li kalian duduk aja tunggu disini, aku mau masak dulu bua kita makan bareng" Lanjut Carmel.
Angga menghela nafasnya panjang. Carmel berjalan ke dapur, Zeva langsung beranjak dan menyusul sahabatnya, sedangkan Ali dan Angga duduk di sofa.
"Mel gua bantuin ya, ibu hamil jagan cape cape" Kata Zeva.
"Iya, makasih" Sahut Carmel disertai senyuman tulusnya.
"Sama sama mell"
Carmel dan Zeva mulai memasak, Carmel yang memasak sedangkan Zeva membantu menyiapkan bahan serta barang barangnya.
Disisi lain Angga dan Ali tengah mengobrol yang sepertinya sangat penting, dilihat dari nada Angga dan juga Ali terlihat serius.
"Mereka gagal" Ucap Ali.
"Kenapa bisa?" Tanya Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl Is Mine
General FictionAngga Malik Wijaya seorang CEO tampan yang kaya raya namun dingin dan cuek, ia menjadi incaran para gadis, bagaimana tidak, ia tampan dan juga mapan diusia yg bisa dibilang masih muda bisa menjadi CEO terbesar yang berpengaruh dengan dunia. Namun de...