18. Marahnya Seorang Core dan Hasil Diagnosis

128 26 24
                                    

"If you die, you'll die with me."

_Y System's Core

***

Dia duduk lama termenung berusaha menetralisir kemarahannya. Dia berdiri dan bertanya kepada seseorang apakah ada bengkel di dekat sini. Orang itu memberi tahunya posisi bengkel yang berada tak jauh di depan sana dan menawarkan bantuan.

"Saya bisa sendiri." Yesseh berterima kasih atas tawaran yang baik itu. "Sebelah kiri atau kanan?"

"Kanan."

Dia pun mendorong motornya mencari bengkel yang dimaksud. "Pecah ban," ucapnya tanpa basa-basi sebelum ditanyai.

Dia duduk lalu kembali berdiri untuk menanyakan lokasi musala atau masjid terdekat, dia baru ingat kalau tadi sempat mendengar azan Zuhur saat masih di perjalanan. Setelah salat, dia kembali dan ingin duduk ke tempat duduknya tadi namun sudah diambil alih orang lain. Dia memilih duduk ke tempat yang lain.

"Yesseh?" sapa orang yang duduk di tempatnya tadi itu. Dia berdiri untuk menghampiri dan memastikan. "Yesseh?"

"Siapa kau?" Dia heran ada orang asing yang kenal dengannya.

"Dafa."

"Dafa?"

"Ini bukan hutang, kau bisa mati dengan tenang."

Yesseh tertawa mendengar dia menggunakan ucapan Yesseh sendiri waktu itu untuk membuat gadis ini kembali ingat padanya. "Aku yang terlalu lama absen dari dunia atau kau memang sangat berubah?"

Wajar saja Yesseh tak mengenalinya, aku saja sampai pangling dengan perubahannya.

"Iya," dia tersenyum, "aku jatuh cinta."

Yesseh mengangguk paham kalau kekuatan memang sangat dahsyat dalam merubah seseorang. "Selamat dan hati-hati."

"Hati-hati?"

Mereka mengobrol dengan posisi berdiri, aku yang merasa pegal di sini.

"Seseorang bisa melakukan dosa dengan senang hati dan akan sangat membanggakannya saat sedang jatuh cinta."

Dafa mengangguk-angguk. Dia tidak mengenakan kaca mata lagi dan menggantinya dengan lensa kontak. "Pengalaman?"

"Pengamatan." Mereka berdua duduk berhadapan. "Aku tidak punya cinta. Tidak suka mencintai dan dicintai. Aku benci cinta."

"Kau punya." Dafa menjawab seolah dia sudah sangat kenal Yesseh. "Y System-merekalah cintamu."

Yesseh diam saja karena posisinya sekarang sedang sangat marah padaku.

"Aku bertemu Bang Yohan, katanya kau sudah tidak pulang sejak lama." Dia juga mengatakan tidak terlalu paham dengan kondisi kami, tapi dia mengucapkan selamat datang kembali.

Yesseh mengangguk lesu, sepertinya dia terpaksa kembali.

"Aku punya permintaan." Dafa memberikan ponselnya yang menampilkan sebuah brosur di sana. "Untuk agenda UKM Media."

"Bukankah Yessi sudah mengundurkan diri?"

"Tidak meminta bantuan sebagai pengurus, tapi sebagai pembicara."
Mereka akan merealisasikan rencana seminar DID yang kemaren tidak sempat terealisasi. "Kudengar tanggal 5 Maret adalah DID Awareness Day." Dia mengatakan seminarnya akan dilaksanakan pada tanggal tersebut.

"Aku mau kalian mengganti judul seminarnya."

"Menjadi apa?"

"Mengenal multiplicity dalam gangguan identitas disosiatif."

Yesseh: Y System's CoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang