Chapter 6

5.2K 577 16
                                    

Tiba-tiba cuaca menjadi mendung, dan Rin menyadarinya.

"Sepertinya akan hujan." Kata Rin sambil melihat langit.

Yg lain langsung melihat langit untuk memastikan perkataan Rin.

"Itu benar." Kata Reo.

"Baiklah, kegiatan club hanya sampai disini." Kata Sae karena khawatir hujan akan mengguyur mereka.

"Eeehhh...terlalu membosankan untuk pulang sekarang!!!" Rengek Bachira dengan frustasi.

"Hmmm...bagaimana kalo kita berkumpul di rumah kalian!" Kata Chigiri sambil menunjuk ke arah Sae, Yoichi, dan Rin

"Hah?" Rin bingung sambil mengerutkan alisnya.

"Ide bagus, putri!" Kata Reo memuji ide Chigiri.

"Kalo di ingat-ingat, kita tidak pernah melihat rumah kalian." Tambah Kunigami.

"Hehehehe...jadi begitulah rencananya, bagaimana? Apakah boleh?" Goda Bachira kepada Itoshi bersaudara.

"Hmm...tidak masalah." Kata Yoichi di balik punggung Sae.

"Hah!? Apakah kamu serius Yo-nii!?" Tanya Rin dengan tidak percaya.

"Tidak masalah bukan, Nii-san?" Kata Yoichi sambil melihat Sae.

"Kalo mau mu begitu, tidak masalah." Balas Sae.

Rin menatap tidak percaya ke arah kakak-kakaknya.

"Oke, sudah diputuskan!" Kata Bachira kegirangan.

"MARI KITA BERANGKAT!!!" Teriak Bachira yg bersemangat.

Rin hanya pasrah mengikuti keinginan saudara dan teman-temannya.

Mereka pun membereskan lapangan dan barang-barang milik mereka yg berada di pinggir lapangan.

Selesai membereskan bekas mereka latihan, mereka pun berangkat menuju rumah Itoshi atau mungkin bisa di bilang Mansion Itoshi.

Sesampainya di Rumah Itoshi bersaudara, Bachira, Chigiri, dan Kunigami hanya bisa terdiam melihat seberapa besar tempat tinggal teman mereka itu. Kecuali Hiori dan Nanase yg sudah pernah ke Rumah Itoshi bersaudara. Sedangkan Reo dan Nagi yg sudah terbiasa melihat pemandangan rumah mewah.

"Apakah ini beneran rumah?" Tanya Chigiri yg masih terpukau.

"Aku tidak bermimpi kan?" Kata Bachira yg mencubit pipinya sendiri.

"Kurasa ini nyata." Balas Kunigami yg mulai menerima keadaan.

"Ayo masuk." Kata Yoichi lembut sambil mengikuti Sae dan Rin.

Ketika masuk ke dalam rumah, Reo sedikit terkejut melihat betapa sepinya rumah itu meski pun besar dan mewah.

"Apakah kalian tidak punya pelayan atau sebagainya?" Tanya Reo yg bingung melihat isi rumah itu begitu sepi.

"Ibu dan Ayah kami bukan tipe orang yg suka ada orang asing tinggal di rumah." Jawab Yoichi kepada Reo.

Mereka pun masuk dan menuju ruang keluarga.

Hujan pun akhirnya turun dan udara terasa dingin.

"Yoichi, pergilah ke kamarmu dan ganti baju." Kata Sae yg menghampiri Yoichi dan mengelus kepalanya.

"Eh..oke." Jawab Yoichi tanpa melawan.

"Kau juga Rin." Kata Sae sambil menatap ke arah Rin.

"Ya, ya, aku tahu." Balas Rin.

Yoichi dan Rin pun pergi menaiki tangga dan menuju kamar mereka masing-masing.

"Kau sungguh seperti ibu mereka, Sae." Kata Reo yg melihat sifat perhatian Sae kepada adik-adiknya.

"Oh, begitu." Jawab Sae yg tidak peduli dan berjalan menuju dapur.

Beberapa menit kemudian, Sae kembali dari dapur sambil membawa beberapa cemilan dan minuman.

"Aku akan pergi ganti baju, kalian makan saja dulu cemilan itu." Kata Sae sambil meletakkan nampan berisi makanan dan minuman di atas meja.

"Hohoho....terima kasih ketua!" Kata Bachira dengan nada sedikit godaan.

Sae pun pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

Beberapa menit berlalu, Yoichi dan Rin kembali menggunakan pakaian biasa.

Yoichi menggunakan kemeja putih yg dikombinasikan dengan sweater biru muda beserta celana hitam. Sedangkan Rin menggunakan hoodie hitam dan celana berwarna denim.

Ketika Yoichi dan Rin sampai di lantai bawah bertemu teman-temannya, mereka tidak melihat Sae di manapun.

"Nii-san kemana?" Tanya Yoichi bingung.

"Sae sedang ganti baju." Jawab Hiori.

"Hey Yoichi." Panggil Bachira.

"Aku ingin mendengar penjelasan tentang isi buku tadi!" Kata Bachira bersemangat.

"Oh, itu benar. Kamu tidak menjelaskannya kepada kami." Ucap Reo yg ikut penasaran.

"Ayo beritahu kami." Kata Nagi yg mulai tertarik dengan topik pembicaraan.

"Oh, tentu." Balas Yoichi singkat sambil duduk di sofa kosong bersama Rin.

Overprotective SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang