Chapter 31

2.6K 257 23
                                    

Karena spekulasi Sae, seluruh tim pun mempercepat pencarian di seluruh ruangan hingga di seluruh sudut gedung itu.

Namun sayangnya seluruh pencarian mereka berakhir nihil, mereka tidak dapat menemukan Yoichi sama sekali.

Kurang lebih hampir 30 menit mereka terus berusaha menggeledah seluruh ruangan di bangunan itu, bahkan beberapa juga mencari di luar ruangan.

"Ck- mau sampai kapan seperti ini!?" Gumam Sae dengan marah karena tidak bisa menemukan lokasi Yoichi.

Tiba-tiba salah satu anggota kelompok yang bertugas mencari di luar ruangan, memberi laporan pada tim Sae dan Rin.

"Kami menemukan sebuah pintu kecil di tanah, sepertinya itu menuju ke bawah tanah!" Ucap orang itu.

Sontak saja mereka semua langsung pergi menuju lokasi tersebut.

"Yo-nii!" Pikir Rin sambil bergegas pergi menuju lokasi.

Kurang lebih 5-10 menit berlalu dan seluruh tim yang berpencar sudah berkumpul.

"Apakah semuanya siap?" Tanya Sae pada semua orang.

Begitu mendapat jawaban, Sae langsung membuka pintu itu.

Beberapa orang berada di luar untuk berjaga-jaga dan sisanya masuk ke bawah tanah.

Begitu selesai menuruni beberapa anak tangga, mereka sampai di lorong yang terbilang cukup tak terawat, namun terdapat beberapa lampu yang cukup untuk menerangi lorong itu.

Lampu-lampu itu menjadi bukti bahwa lorong itu masih digunakan.

Di lorong itu terdapat beberapa ruangan terkunci sehingga mereka harus membuka ruangan itu dengan paksa.

Ruangan demi ruangan telah mereka periksa, namun mereka masih belum bisa menemukan keberadaan bahkan jejak dari Yoichi maupun Issei.

Tiba-tiba perhatian Rin tertuju pada pintu di ujung lorong, pintu itu sedikit terbuka dan menampakkan sedikit cahaya lampu.

"Lihat ruangan itu..." Ucap Rin dengan sedikit ragu sambil menunjuk ke arah pintu di ujung lorong.

Perhatian semua orang kemudian tertuju pada Rin, lalu menatap ke arah pintu yang di tunjuk Rin.

"Pintunya sedikit terbuka..." Balas Sae sambil menatap ke ujung lorong.

Mereka pun bergegas menuju ruangan yang berada di ujung lorong itu.

Begitu sampai di depan pintu, Sae perlahan membukanya.

"R-r-ruangan apa ini!?" Tanya salah satu petugas polisi yang terkejut melihat betapa mengerikan ruangan yang mereka masuki.

Ruangan itu terdapat beberapa bercak darah di dinding dan di lantai, bahkan ada beberapa tumpahan cairan aneh di atas meja.

"K-k-kenapa...." Ucap suara yang terdengar sangat lemah.

"Y-Y-YOICHI!!!" Teriak Sae dan langsung menghampiri sumber suara itu, yg tidak lain adalah Yoichi.

Sae dan Rin langsung menghampiri Yoichi yang kini berpenampilan penuh luka segar dan terlihat sangat rapuh seakan dapat hancur kapan saja.

Baju Yoichi kini terdapat darah yang mengering di berbagai bagian tubuhnya.

"Yo-nii, bertahanlah!" Kata Rin dengan khawatir dan ketakutan melihat kondisi kakaknya itu.

Sae dan Rin dilanda kepanikan juga khawatir karena melihat kondisi saudara mereka yang begitu mengerikan.

Tiba-tiba Yoichi batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

Sae perlahan menyentuh Yoichi untuk menggendongnya dan membawanya keluar, namun gerakan Sae terhenti karena Yoichi.

"Ugh- b-b-bela....kang..." Kata Yoichi dengan tenaga terakhirnya dan kemudian pingsan karena tidak sanggup menahan rasa sakit di tubuhnya.

"Apa?" Tanya Rin dengan bingung.

Semua yang ada di ruangan pun langsung melihat ke arah belakang mereka.

Begitu mereka berbalik melihat ke arah belakang, langsung saja mereka melihat pemandangan Issei dan dua orang yang dimana salah satunya memegang tongkat kayu dan yang satunya memegang pisau sambil bersiap menyerang mereka dari belakang.

"K-K-KAU!!!!" Teriak Sae dan Rin yang marah melihat Issei.

Issei menyuruh dua orang yang bersamanya itu untuk menyerang, namun sayangnya dua anggota polisi yang ada di situ dengan sigap melumpuhkan kaki orang-orang Issei menggunakan pistol mereka.

"Ck-" Issei mengurut kesal dan berusaha untuk kabur namun dia juga langsung dilumpuhkan oleh anggota polisi.

Issei dan dua orang bayarannya itu langsung di tangkap di tempan itu juga. Sedangkan Sae dan Rin fokus dengan keadaan Yoichi.

"Hahahaha...setidaknya rencanaku berhasil!" Kata Issei dengan tiba-tiba.

"Hanya hitungan waktu saja lagi sampai dia kehilangan nyawanya!" Kata Issei lagi.

Sontak saja Sae dan Rin langsung paham apa yang di maksud dengan Issei.

"KAU-" Teriak Sae dengan marah mendengar perkataan Issei.

"Sae-nii, kita harus pergi sekarang membawa Yo-nii!!!" Kata Rin yang melihat kondisi Yoichi begitu pucat.

"Ck- Yoichi bertahanlah!" Ucap Sae yang dipenuhi rasa khawatir dan ketakutan.

"Hey kalian! Beri tahu Ayah dan Ibu tentang ini, aku dan Rin akan membawa Yoichi ke rumah sakit." Kata Sae memberi perintah kepada agen suruhan orangnya.

"Baik, Tuan Muda!" Jawab ketiga agen itu dengan serentak.

Sae dan Rin bergegas meninggalkan ruang bawah tanah dengan Yoichi yang digendong oleh Sae.

Overprotective SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang