Chapter 9

4.2K 533 13
                                    

Keesokan paginya>>>

Sae bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan untuk Yoichi juga Rin.

Sae menyadari kehadiran Rin yg perlahan berjalan menuruni tangga.

"Pagi, Rin." Kata Sae sambil menyusun sarapan di atas meja.

"Pagi." Balas Rin dengan santai.

"Hari ini kau tidak perlu sekolah, cukup jaga Yoichi di rumah." Kata Sae kepada Rin.

"Oke." Balas Rin singkat sambil berjalan menuju meja makan.

Sae dan Rin memakan sarapan mereka bersama.

Selesai sarapan, Sae langsung berangkat menuju sekolah.

"Hati-hati di jalan." Ucap Rin kepada Sae.

"Ya." Balas Sae.

Sae pun pergi, sedangkan Rin mulai membereskan dapur kemudian pergi membawa sarapan ke kamar Yoichi.

Saat membuka kamar, Rin melihat wajah damai Yoichi yg masih tertidur di kasur dengan selimut menutupinya. Rin meletakkan makanan di atas meja dan pergi ke area balkon karena tidak ingin membangunkan Yoichi. Dia hanya duduk menikmati pemandangan di balkon kamar sambil membaca buku untuk menunggu Yoichi bangun.

Di sekolah>>>

Sae pergi ke kelas 1-1 untuk memberitahukan ketidakhadiran Rin, kemudian lanjut pergi ke kelas 2-1 untuk memberi kabar bahwa Yoichi sedang sakit.

Selesai memberitahukan ketidakhadiran Yoichi dan Rin, Sae pergi ke kelasnya 3-1 dan mengikuti pelajaran.

Selesai jam pelajaran, Sae langsung pergi ke ruang OSIS untuk melanjutkan pekerjaannya.

Di dalam ruangan OSIS sudah berisikan para anggota dengan lengkap.

"Oh, itu Sae." Ucap Kunigami yg melihat Sae masuk ke ruangan.

Yg lain langsung melihat ke arah Sae yg langsung duduk di kursinya.

"Kata Hiori dan Nanase, Yoichi sedang sakit. Apa itu benar?" Tanya Bachira yg kecewa mendengar berita itu.

"Hm, ya. Itu benar." Jawab Sae yg fokus mengerjakan dokumennya.

"Dan bagaimana dengan Rin?" Tanya Reo yg tidak melihat Rin dari tadi.

"Dia sedang menjaga Yoichi di rumah." Jawab Sae dengan acuh.

Ruangan seketika hening karena suasan suram dari Sae.

"Ngomong-ngomong, Yoichi memangnya sakit apa?" Tanya Chigiri yg memecahkan keheningan.

Sae terlihat ragu dan sedikit kebingungan untuk menjawab pertanyaan Chigiri.

"Hanya asmanya kambuh, itu saja." Jawab Sae tanpa emosi.

"Eh? Yoichi punya asma?" Tanya Reo bingung karena penyakit itu tidak di ungkit sama sekali dalam pembicaraan mereka kemaren.

"Tubuh Yoichi lemah karena penyakit asmanya." Jelas Sae yg masih fokus menandatangani dokumen.

"Tapi bukankah kemaren malam dia baik-baik saja?" Tanya Nagi yg mendongak dari handphonenya.

"....itu karena suhu dingin setelah hujan kemaren." Jawab Sae dengan sedikit ragu, dan yg pasti dia berbohong tentang jawabannya.

"Kalo begitu, apakah kami boleh menjenguknya?" Tanya Bachira dengan mata anjing untuk memohon kepada Sae.

Sae hanya diam tanpa merespon pertanyaan Bachira, dan fokus menyelesaikan dokumennya.

"Tergantung kondisinya." Jawab Sae sambil mempertimbangkan keadaan Yoichi di rumah.

"Benarkah!?" Kata Bachira kegirangan.

Sae hanya membalas dengan anggukan kecil.

Yg lain pun mulai mengajukan diri untuk ikut menjenguk Yoichi.

Di rumah (dalam kamar Yoichi) >>>

"Ugh..." Rengek Yoichi yg masih terbungkus oleh selimut di atas kasur.

"Yo-nii, kamu sudah bangun?" Tanya Rin yg mendongak dari bukunya dan pergi berjalan mendekati kasur Yoichi.

"Ugh-" Tiba-tiba Yoichi gelisah dan keringat dingin mulai menetes dari dahinya.

"Yo-nii?" Kata Rin mulai khawatir.

Rin langsung melihat Yoichi yg gelisah di kasurnya dan masih dalam keadaan tidur.

"Yo-nii!!!" Ucap Rin sedikit berteriak berusaha membangunkan Yoichi.

"Yo-nii!!! Sadarlah!!!" Teriak Rin dengan panik.

Yoichi langsung membuka matanya dan terlihat sorot mata ketakutan di wajahnya.

"R-R-Rin..." Kata Yoichi yg melihat wajah khawatir Rin.

"Yo-nii, tidak apa-apa. Aku ada di sini, Yo-nii aman." Kata Rin sambil berusaha menenangkan Yoichi yg ketakutan.

Tiba-tiba air mata Yoichi keluar tak terkendali.

Rin seketika mengangkat Yoichi untuk berada dalam posisi duduk dan memeluknya.

"A-a-a-aku-" Kata Yoichi di sela-sela tangisnya dan membenamkan wajahnya di dalam dada Rin.

"Tidak apa-apa, Yo-nii. Tenanglah." Ucap Rin sembari mengusap punggung Yoichi.

Beberapa menit kemudian akhirnya Yoichi tenang dan air matanya perlahan berhenti keluar.

Overprotective SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang