Chapter 10

3.9K 488 14
                                    

"Ngomong-ngomong, Sae-nii sudah menyiapkan makanan. Sebaiknya Yo-nii makan terlebih dahulu." Kata Rin pelan dan mendapat respon anggukan dari Yoichi.

Rin melepaskan pelukannya dan bangkit dari kasur untuk mengambil makanan di meja dan memberikannya kepada Yoichi.

Yoichi perlahan memakan makanannya walaupun dia tidak memiliki nafsu makan.

Rin hanya memperhatikan betapa lemah kakaknya di kasur.

Tiba-tiba handphone Rin berbunyi dan Rin melihat ada telepon dengan nama pemanggilnya yaitu Sae. Rin pun mengangkat telepon dari Sae.

"Ada apa Sae-nii?" Tanya Rin bingung.

"Bagaimana kondisi Yoichi?" Ucap Sae dari telepon

"Lumayan kurasa, walaupun tadi Yo-nii sempat bermimpi buruk." Jawab Rin sambil menjelaskan.

"Begitu...aku hanya ingin bertanya, apakah Yoichi bisa menerima tamu?" Tanya Sae.

"Eh? Memangnya siapa yg ingin berkunjung?" Tanya Rin bingung dengan informasi mendadak Sae.

"Bachira, Chigiri, Kunigami, Reo, Nagi, Hiori, dan Nanase ingin melihat Yoichi." Jawab Sae di telepon.

"Aku tidak terlalu yakin, tapi aku akan menanyakannya kepada Yo-nii." Ucap Rin.

"Oke tentu." Lanjut Sae.

Rin pun menjauhkan telepon dan bertanya kepada Yoichi yg sedang makan.

"Yo-nii, Sae-nii bilang Hiori dan yg lain ingin berkunjung kerumah." Tanya Rin kepada Yoichi.

Mendengar itu, Yoichi tiba-tiba tersentak.

"Apabila kamu tidak mau, tidak masalah." Kata Rin yg melihat reaksi Yoichi.

Yoichi diam sejenak, dan ada keraguan dalam ekspresinya.

"Hanya sebentar kurasa tidak masalah..." Ucap Yoichi dengan pelan.

"Apakah kamu sungguh baik-baik saja, Yo-nii?" Tanya Rin khawatir.

"Hm, tidak masalah apabila hanya sebentar." Jelas Yoichi dan melanjutkan makannya.

Rin pun memberi tahu Sae di telepon.

"Yo-nii bilang tidak masalah apabila hanya sebentar." Ucap Rin kepada Sae.

"Baiklah, akan aku beritahu yg lain." Kata Sae dan menutup telepon.

Yoichi meletakkan sisa makanannya di meja sebelah kasurnya, kemudian Rin mengambil obat dari laci meja dan memberikannya kepada Yoichi.

Yoichi mengambil obat dari tangan Rin dan meminumnya.

"Rin." Panggil Yoichi.

"Ada apa, Yo-nii?" Tanya Rin bingung.

"Apakah orang itu akan kembali lagi?" Kata Yoichi dengan pelan.

Rin tersentak mendengar perkataan itu dari kakaknya.

"Yo-nii,tenang saja. Aku dan Sae-nii akan pastikan dia tidak akan muncul di hadapanmu lagi." Ucap Rin dengan sedih.

Rin memeluk Yoichi dengan posesif dan Yoichi membiarkan dirinya tenang di dalam pelukan Rin. Tanpa sadar rasa ngantuk mulai menguasainya dan membiarkan dirinya tertidur kembali.

Rin menyadari Yoichi tertidur di dalam pelukannya dan membaringkannya kembali di kasur.

Rin kemudian mengantar bekas makan Yoichi ke dapur.

Di depan pintu kamar Yoichi, Rin diam berdiri selama beberapa detik.

"Tenang saja, Yo-nii. Aku dan Sae-nii pasti akan melindungimu." Batin Rin yg perlahan mulai lanjut berjalan menuju dapur.

Beberapa jam berlalu dan jam pulang sekolah sudah tiba. Sae dan yg lain sudah sampai di depan mansion dan masuk ke dalam.

"Hm? Sepi sekali." Kata Bachira yg bingung melihat rumah seperti tidak ada kehidupan.

"Kemungkinan Rin sedang di kamar Yoichi." Kata Sae sambil berjalan masuk.

Sae membiarkan yg lain masuk ke dalam, sedangkan dia pergi ke lantai atas menuju kamar Yoichi.

"Aku pulang." Kata Sae membuka pintu kamar.

"Oh, selamat datang kembali Sae-nii." Balas Rin yg melihat Sae masuk ke kamar.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Sae tentang kondisi Yoichi.

Rin hanya melirik ke kasur tempat Yoichi tidur.

Sae mendekat ke kasur Yoichi dan melihat mata Yoichi sedikit bengkak walaupun dari jauh tidak terlalu terlihat.

"Apakah dia menangis?" Tanya Sae bingung melihat kondisi Yoichi.

"Ya, sedikit." Jawab Rin sambil menutup bukunya dan meletakkannya di meja.

"Huh..?" Gumam Yoichi yg terbangun dari Tidurnya.

"Nii-san?" Tanya Yoichi yg melihat Sae.

"Aku pulang." Kata Sae sambil mengelus kepala Yoichi.

Yoichi duduk di kasur dan menggosokkan matanya.

"Berhenti menggosoknya, atau matamu akan semakin bengkak."

Yoichi pun berhenti menggosok matanya dan menatap Sae dengan wajah cemberutnya.

"Ngomong-ngomong, mereka sudsh disini. Apakah kamu benar-benar baik-baik saja menghadapi mereka?" Tanya Sae khawatir.

"Tidak masalah, biarkan mereka ke sini." Balas Yoichi pelan.

Overprotective SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang