Chapter 21

2.7K 376 15
                                    

Tak terasa jam pulang tiba dan sudah waktunya para anggota club sepak bola latihan.

Hiori, Nanase, dan Yoichi membereskan barang-barang mereka dan bersiap meninggalkan kelas.

Yoichi lagi-lagi menatap ke arah luar jendela dan matanya bertemu dengan orang yg dari tadi mengawasinya.

"Yoichi, ayo pergi." Panggil Hiori sambil melihat Yoichi yg diam melamun melihat ke arah jendela.

"Yoichi?" Panggil Hiori lagi karena tidak mendapat respon dari Yoichi.

"Hey, Yoichi!" Panggil Nanase sambil mendekati Yoichi.

Yoichi tersentak mendengar panggilan Nanase.

"Eh- oh, maaf." Kata Yoichi yg sedikit kaget.

Tiba-tiba Yoichi berlari keluar kelas secara tergesa-gesa sehingga membuat Hiori dan Nanase kaget.

"YOICHI!? ADA APA!?" Teriak Hiori dan Nanase karena kaget.

"MAAF, KALIAN PERGI SAJA DULU!" Teriak Yoichi yg perlahan menghilang dan tidak terlihat lagi.

"HEY! YOICHI! ADA APA!?" Tanya Hiori sambil berlari menuju pintu kelas dan diikuti Nanase.

Ketika Hiori dan Nanase keluar kelas dan melihat ke arah Yoichi pergi, mereka sudah tidak melihat keberadaan Yoichi lagi.

Meski masih dalam keadaan kaget, Hiori dan Nanase pun tetap pergi terlebih dahulu ke lapangan.

Sesampainya dilapangan, Hiori dan Nanase sudah melihat anggota club sedang melakukan pemanasan.

"Hm? Di mana Yo-nii?" Tanya Rin yg tidak melihat keberadaan Yoichi bersama Hiori dan Nanase.

"Uh...dia tiba-tiba pergi berlari keluar kelas dan meninggalkan kami berdua." Jawab Nanase yg masih kebingungan dengan aksi Yoichi tadi.

"Apa?" Tanya Sae kemudian yg bingung mendengar penjelasan Nanase.

"Hm? Apakah Yoichi kabur?" Kata Kaiser kemudian.

"Eh??? Tidak ada Yoichi????" Rengek Bachira yg tidak melihat keberadaan Yoichi.

"Apa dia memberi tahu kalian kemana dia pergi?" Tanya Sae kepada Hiori dan Nanase.

Hiori menggelengkan kepala sebagai respon.

Sae dan Rin pun saling menatap bingung

Sedangkan di tempat Yoichi>>>

Yoichi berlari di lorong sekolah hingga akhirnya sampai di halaman belakang sekolah.

Yoichi melihat sekeliling sampai kemudian tatapan matanya mendarat pada seseorang.

Orang itu adalah orang yg selalu mengawasi sekolah.

Yoichi ingin membuka mulutnya untuk berbicara namun orang misterius itu lebih dulu berbicara.

"Hm? Apa ini?" Kata orang itu sambil sedikit bersenandung.

"Aku tidak menyangka kamu akan datang sendiri ke sini." Ucap orang itu sambil tersenyum licik.

"Ku kira kamu akan selalu menempel manja pada saudara-saudara mu itu." Kata orangnya dengan nada suara seakan memancing amarah lawan bicaranya.

Yoichi mengerutkan kening dengan wajah marah karena ucapan orang itu.

"Mau sampai kapan kamu di sini?" Tanya Yoichi yg berusaha menahan amarahnya.

"Keberadaan mu itu sangat mengganggu, kau tahu." Ucap Yoichi lagi.

"Hm? Apakah seperti itu cara mu berbicara pada orang yg lebih tua?" Balas orang itu kemudian.

"Sepertinya meski sudah tidak bertemu selama beberapa tahun, sifat tidak pernah menghormati mu itu tidak hilang." Komentar orang itu kepada Yoichi.

"DIRIMU ITU TIDAK PERNAH PANTAS DI HORMATI!" Bentak Yoichi yg sudah tidak bisa menahan emosinya.

"Heh, apakah seperti itu cara mu berbicara kepada paman mu?" Kata orang itu kemudian.

"AKU TIDAK AKAN PERNAH MENGAKUI MU SEBAGAI PAMAN KU!" Bentak Yoichi lagi dengan amarah yg sudah tidak terkendali.

Orang itu pun menatap Yoichi dengan tatapan jijik.

"Ck, harusnya saat itu aku habisi saja kamu." Ucap orang itu dengan nada jijik dan kesal.

Yoichi terdiam membeku dengan mata terbelalak mendengar ucapan orang yg di depannya dengan identitas sebagai Pamannya.

Overprotective SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang