Chapter 28

3K 353 33
                                    

Tuan Itoshi langsung berlari menuju ruangan dimana putranya di rawat.

Begitu sampai di ruangan putranya, dia melihat putranya terbaring di kasur rumah sakit dengan beberapa perban hampir memenuhi tubuhnya lalu masker oksigen dan infus juga terpasang.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Tuan Itoshi dengan khawatir.

"Sebagian besar lukanya mulai terinfeksi tapi untungnya masih bisa diobati." Jawab sang Istri duduk di samping kasur Yoichi dengan wajah khawatir.

Sae dan Rin berdiri tepat di samping kiri kasur Yoichi.

Beberapa jam berlalu dan mereka masih setia menunggu Yoichi hingga bangun.

Tidak lama kemudian terdengar erangan lemah dari Yoichi.

Yoichi perlahan membuka matanya dan dia melihat langit-langit ruangan rumah sakit yang bernuansa putih itu.

Yoichi perlahan bangkit dan duduk di kasur rumah sakitnya. Dia melihat ke arah jendela dimana cahaya bulan menembus masuk ke dalam kamarnya.

Kamudian Yoichi melihat sekitar ruangannya, matanya tertuju pada sofa yang berada tepat di depan kasurnya.

"Ayah? Ibu?....Nii-san? Rin?" Gumam Yoichi dengan pelan.

Yoichi melihat orangtua dan saudaranya tidur di sofa.

"Mmmm?" Rengek Rin yang terbangun.

Rin perlahan duduk tegak dan mulai mengumpulkan kesadarannya.

Rin menatap ke arah kasur dan melihat kakaknya yg duduk di atas kasur.

"Yo-nii?" Ucap Rin kaget melihat kakaknya sudah sadar.

Rin berlari pelan menghampiri Yoichi dan membuat mereka yang tertidur menjadi terganggu hingga akhirnya terbangun.

Mereka semua sontak saja kaget melihat Yoichi yang sudah sadar dan langsung menghampirinya.

-----------------------------------------------------------

Sejak kejadian itu, Yoichi mengalami trauma dan mengharuskannya menjalani terapi fisik dan juga mentalnya.

Bahkan orang tua Yoichi sempat tidak membiarkannya sendirian tanpa pengawasan atau sepengetahuan mereka.

Begitu pun dengan Sae dan Rin. Mereka berdua menjadi sangat protektif terhadap Yoichi bahkan akan selalu mengawasinya semampu mereka.

Sedangkan Isagi Issei masih tidak diketahui keberadaannya.

Para polisi sudah berusaha melacak dan mencarinya namun hasilnya tetap saja nihil. Issei pun menjadi buronan selama bertahun-tahun.

FLASHBACK END.

-

Yoichi perlahan membuka matanya dan melihat sekeliling.

"Huh? Dimana???" Tanya Yoichi dalam keadaan bingung karena baru saja sadar.

Perlahan dia mulai mengumpulkan kesadarannya. Kini Yoichi berada di atas sebuah kasur dengan kedua tangannya di borgol lalu kaki kirinya yg diborgol menyatu dengan besi penyangga kasur.

Yoichi saat ini berada di suatu ruangan berdinding besi.

Tiba-tiba pintu ruangan besi terbuka dan menampilkan sosok yang sangat di benci Yoichi yang tidak lain adalah Issei.

"Oh kamu sudah bangun~" Senandung Issei sambil perlahan berjalan menuju Yoichi.

"Kau-" Geram Yoichi dengan marah.

"Tidak perlu terburu-buru~ Yoichi~" Senandung Issei lagi.

Tiba-tiba Issei mengeluarkan sesuatu dari kantong bajunya.

"Tenang saja, ini akan berakhir cepat~" Ucap Issei sambil mengeluarkan suatu suntikan yang sudah berisi cairan, lalu mengarahkannya pada lengan Yoichi.

"AP- HENTIKAN!" Teriak Yoichi sambil memberontak berusaha menghalangi Issei.

Yoichi terus berusaha memberontak hingga akhirnya tangannya tidak sengaja menyenggol suntikan itu dan membuat suntikan itu jatuh ke lantai dengan cukup keras hingga pecah.

"K-KAU-" Ucap Issei kaget dengan marah dan kesal.

Beberapa detik kemudian Issei menampar wajah Yoichi dengan keras hingga meninggalkan bekas dan di dalam mulut Yoichi sedikit berdarah.

"Ugh-" Desis Yoichi yang menahan rasa sakit di wajahnya.

"Meski pun kau berusaha meminta tolong sekuat tenaga, tetap tidak akan ada yang bisa menemukan mu di sini." Ucap Issei dengan marah juga bercampur rasa kesal.

Issei kemudian pergi meninggalkan Yoichi di dalam ruangan sendirian dan mengunci pintu.

Overprotective SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang