First Coupon Redeemed

2.3K 276 29
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Little Princess: Kaf, aku udah di gedung kantor kamu. Aku nunggu di bawah, ya. Sekalian beli sandwich buat kita.

Membaca sederet pesan itu, Kafka tak bisa menahan senyum. Untuk yang kesekian kali, Kafka ingin menyatakan bahwa dirinya sangat beruntung hari ini.

Setelah menuliskan permintaan pada salah satu kupon yang diberikan Ata padanya, mereka mengatur janji temu pukul tujuh malam. Makan malam dengan menu apa pun yang dipilih Ata, kemudian pergi ke bioskop untuk movie date. Ata tak mengatakan apa-apa perihal kedatangannya ke kantor, hanya meminta agar dikabari begitu pekerjaannya selesai supaya mereka bisa bertemu. Sebelum Kafka sempat mengabari, Ata mengambil inisiatif untuk menyusul ke kantornya. Hal yang jarang dilakukan Ata semenjak Kafka bergabung di perusahaan keluarga. Betapa senang mengetahui Ata datang padanya tanpa khawatir ini-itu, memesankan makan malam untuknya, menunggunya selagi ia menyelesaikan urusan dengan Ardi.

"Kaf?"

Ah, ya, hal terakhir yang harus dilakukannya sebelum bertemu Ata adalah menyelesaikan urusan dengan Ardi.

Ah, ya, hal terakhir yang harus dilakukannya sebelum bertemu Ata adalah menyelesaikan urusan dengan Ardi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, Om?" Kafka memeriksa arlojinya sebelum mengetikkan balasan pesan untuk Ata. Tanpa menoleh, Kafka meneruskan, "Apa kita udah selesai? Seingatku, kita sepakat untuk bicara sepuluh menit. Aku kasih tambahan lima menit dan semoga itu cukup."

"Sepuluh menit, kalau kamu fokus. Tiga kali lipat, kalau kamu sibuk sama HP-mu."

Setelah memastikan balasan pesannya pada Ata terkirim, Kafka mendongak. Detik itu, pandangan Kafka tertumbuk pada layar proyektor yang menampilkan grafik-grafik paling tidak menyenangkan yang pernah dilihatnya. Ia bertanya-tanya, bagaimana bisa ia berakhir setuju terjebak di ruangan Ardi untuk menelaah semua grafik, angka, dan rencana bisnis yang membuat kepala berdenyut-denyut.

Setengah jam lalu, Kafka menerima telepon dari Ardi. Laki-laki itu meminta Kafka datang ke kantornya yang hanya berjarak beberapa lantai. Namun, bagi Kafka, itu perjalanan paling tidak menyenangkan. Ia tidak suka terjebak di ruangan Ardi, karena itu menjadi tanda ia akan dikurung dan dijejali semua hal tentang bisnis yang membuatnya mual.

Fiance #2 (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang