(mature content)
*
Hari ini, Kafka memutuskan tidak pergi ke mana-mana selain ke rumah orang tuanya. Tentu ini bukan bagian dari rencananya selama ia memiliki setumpuk kupon spesial dari Ata. Namun, rencana Kafka berubah saat Jessy meneleponnya pagi tadi.
Di hari kelima Kafka bisa menikmati saat-saat hanya bersama Ata, Jessy memberi tahu bahwa mama dan papa mereka kesepian di rumah. Sudah hampir satu minggu sejak Kafka dan kakak-kakaknya mengurangi intensitas berkunjung ke rumah orang tua mereka.
Irina sedang melakukan perjalanan bisnis ke beberapa kota di Asia Timur untuk memperluas bisnis Foodies. Satrio ikut bersamanya begitu selesai mendampingi pejabat kementerian melakukan kunjungan ke beberapa universitas di Eropa Barat. Keduanya sekaligus menikmati saat-saat bersama setelah beberapa kali terjebak di negara yang berbeda dan hanya bisa bertemu setiap akhir pekan. Winda mendapat tugas liputan di pulau seberang selama beberapa hari. Karena tidak punya jam kerja tetap, Jeric menyusul perempuan itu. Jessy yang biasa menemani orang tua mereka menjadi sangat sibuk belakangan ini. Bisnisnya kian berkembang dan ia tidak lagi bisa bersantai seperti beberapa bulan terakhir. Undangan-undangan memenuhi meja kerjanya setiap hari. Pertemuan-pertemuan mengisi jadwalnya sepanjang minggu. Belum lagi kesibukan persiapan pernikahan dengan Ardan yang begitu menyita waktu. Jessy lebih sering tidur di apartemennya daripada pulang ke rumah orang tua mereka.
Kafka tak bisa menyalahkan maupun bersikap iri terhadap ketidakhadiran kakak-kakaknya. Mereka melakukan lebih daripada yang bisa ia lakukan sekarang. Irina dan Satrio sering sekali menginap di rumah meski mereka sudah menikah. Winda dan Jeric tidak pernah keberatan mengisi kamarnya ketika tidak ada yang bisa meramaikan rumah mereka. Jessy, yang belum sepenuhnya keluar dari rumah, lebih sering menemani papanya daripada menempati apartemen mewahnya. Membatalkan rencana apa pun yang akan dilakukan hari ini, Kafka memutuskan untuk menginap, menemani mama dan papanya. Ata setuju ikut dengannya, itu saja sudah cukup.
Baik mama maupun papanya tidak meraung-raung minta ditemani. Mereka begitu pengertian, bahwa anak-anaknya punya kehidupan masing-masing. Kadang, papanya merengek, tetapi itu tidak pernah serius. Kafka merasa begitu bersalah saat melihat betapa senang mamanya ketika ia datang sore ini, dan betapa semringah papanya saat tahu Ata menyusul tak lama kemudian untuk mengatakan bahwa mereka akan menginap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance #2 (on hold)
FanfictionSetelah enam tahun berpacaran, hingga berganti status menjadi tunangan Kafka, Ata masih merasa hidup di negeri dongeng yang tak punya jalan keluar. Setelah enam tahun berpacaran, hingga berganti status menjadi tunangan Ata, Kafka masih merasa bermim...