Hai, Peeps. Timeline Page ini sebelum semua chat caper yang dikirim Bapak Adhipati ke Ata, dan sebelum Kafka sama papanya sikut-sikutan buat caper ke Ata. Maaf, ya, buat update-nya yang jaraaang banget. Aku sedang menyiapkan sesuatu. Scroll sampai bawah untuk tau sesuatu yang kusiapkan. Happy reading.
*
***
Setelah lima hari diopname, Adhi berhasil mengantongi izin pulang dari dokternya. Mula-mula, keinginan itu ditentang oleh seluruh anak dan menantunya. Sudah pasti, kecuali Ata yang duduk diam di samping Kafka pada malam ketika papa tunangannya menyampaikan hal itu. Mara memberikan otoritas pada anak sulung dan bungsunya untuk mengomeli Adhi, yang ternyata lebiih ganas daripada dugaan Ata—apabila disatukan.
Sepanjang menemani di rumah sakit, Ata merasa papanya memang harus mengambil lebih banyak waktu istirahat. Ata tak tahu banyak bahasa medis, tetapi ia cukup tahu bahwa papanya belum boleh melakukan banyak aktivitas. Dipantau oleh tim dokter di rumah sakit menjadi pilihan yang tepat, mengingat istri dan anak-anaknya sibuk, serta hanya bisa menemani di malam hari. Namun, Adhi menang melawan Irina dan Kafka, meski harus melalui banyak perdebatan.
Maka, Ata menemani Kafka menjemput papanya di rumah sakit siang ini. Hanya mereka yang tak punya kegiatan apa pun di hari Sabtu. Mamanya pergi satu jam lalu untuk memenuhi undangan dari desainer dalam acara peragaan busana. Undangan itu tak bisa didelegasikan karena mamanya akan membuat kesepakatan bisnis di sana. Irina ikut Satrio pulang ke Yogyakarta untuk menghadiri acara keluarga laki-laki itu. Mereka berangkat pagi-pagi sekali, dan akan kembali malam ini juga. Sebetulnya Winda ingin tetap menemani papanya, tetapi kewajiban liputan menggagalkan rencana. Sementara itu, Jeric kelelahan dan jatuh sakit sejak kepulangannya dari Kuala Lumpur dua hari lalu, sehingga tak bisa datang ke rumah sakit untuk menggantikan Winda. Jessy tak bisa melakukan ini karena ia sedang menemani Ardan menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya di Bali.
"Pakai kursi roda, ya, Pa?" Kafka menatap ngeri pada papanya yang turun dari ranjang dengan hati-hati.
Beberapa menit lalu, keduanya tiba di rumah sakit dan melihat papanya sudah siap pulang. Wajah pucatnya tampak lebih cerah daripada beberapa hari terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance #2 (on hold)
FanfictionSetelah enam tahun berpacaran, hingga berganti status menjadi tunangan Kafka, Ata masih merasa hidup di negeri dongeng yang tak punya jalan keluar. Setelah enam tahun berpacaran, hingga berganti status menjadi tunangan Ata, Kafka masih merasa bermim...