30. Penyamaran dan Provokasi

107 16 0
                                    

.
.
Happy Reading!
Btw gue ada cerita collab yang judulnya "Become The King",
untuk castnya itu ada 7 pangeran aka anak-anak Wayv, nanti bisa cek di
charlotte_adr
.
.













Yohan menarik paksa mereka untuk kembali ke rumah Felix. Yang ditarik hanya mengikuti dan menuruti dari belakang. Semua rencana yang akan dijalankan juga sudah diberitahukan garis besarnya saat perjalanan mereka kembali.

"Lu yakin dengan cara ini, Yo?" tanya Yeonjun ketika mereka sudah ada di ruangan semula.

"Yakin, dan akan lebih meyakinkan kalau Sunwoo dan Eric yang jalaninnya," balas Yohan penuh tegas.

"Kalau tentang penyamaran sih kita belum pernah coba, tapi kalau tentang provokasi dan provokator ya jelas Sunwoo ahlinya," sahut Eric dengan nada bangga.

Sunwoo berdecak kesal, sementara Yohan dan Yeonjun keduanya sama-sama tertawa. "Jadi rencana intinya gue sama Eric bakal nyamar dan gabung diantara tamu-tamu yang datang itu?" tanya Sunwoo mengalihkan pembicaraan.

Yohan mengangguk, "benar banget! Gue yakin makin sore makin bertambah juga jumlah orang yang datang ke sini. Itu kesempatan emas buat kita!" serunya semangat.

"Kita ga boleh sia-siakan kesempatan ini. Gue rasa besok bisa dibilang masa tenang, karena para undangan itu pasti bakal beristirahat dan gue yakin ga ada hal spesial yang akan dilakukan," sambung Yeonjun yang mengikuti Yohan untuk mengintip dari balik gorden jendela melihat beberapa mobil yang baru datang.

"Oke, ini masih siang dan sebentar lagi sore. Mungkin kita bisa ngelakuin aksi kita antara malam nanti dan besok. Mengingat besok hari terakhir, kan?" tanya Eric yang diangguki ketiganya.

"Yang gue pengen tanya dari tadi tu, ini gue sama Eric bakal nyamar jadi apa?" tanya Sunwoo serius.

"Nyamar jadi anak SMA aja," celetuk Yeonjun.

"Itu mah gue tanpa nyamar juga bisa, orang kenyataannya kita memang anak SMA," balas Eric yang kemudian melakukan high five dengan Sunwoo dan meledek Yeonjun.

Yohan hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Dia kemudian mendekat pada arah ranselnya yang memang sengaja ditinggalkan di dekat lemari Felix. Disana dia membukanya dan mengeluarkan dua buah benda berwarna putih dan juga kacamata.

"Nyamar jadi ini aja, adanya cuma itu," ucap Yohan sambil menyerahkan benda yang ada ditangannya.

"Ini snelli? " tanya Sunwoo sambil meraih pemberian Yohan.

"Ini jas laboratorium, Rash!" seru Eric merasa senang lalu mencoba jas putihnya itu.

"Kita berdua nyamar jadi apa, Kak?" tanya Sunwoo yang ikut mengenakan jas itu dan juga kacamatanya.

"Jadi profesor." Yohan menjawab singkat dan senyuman kecil terlihat di wajahnya. Kedua anak ini lumayan menggemaskan, begitu pikirnya. Ya walaupun keduanya memiliki pemikiran yang sulit ditebak.

Yeonjun terkejut dan menoleh, "lu yakin mereka bakal nyamar jadi profesor? Kaya ga masuk akal aja gitu," protes Yeonjun merasa ide Yohan semakin konyol saja.

"Malah gue yakin mereka bakal menarik perhatian orang-orang itu. Wajah mereka juga meyakinkan kalau jadi orang pintar kaya profesor," balas Yohan sambil memasang wajah julidnya. Lagian Yeonjun ini protesnya ada-ada saja.

"Kalau gagal gimana?" tanya Yeonjun lagi.

"Please, percaya sama kita, Kak. Kita bakal lakukan yang terbaik." Eric berucap pelan meyakinkan Yeonjun yang akhirnya dibalas helaan nafas berat dari sang penanya.

Saranjana: The Lost CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang