1

643 12 0
                                    

HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!

Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA

Peringatan:
1) apabila ada keserupaan di dalam nama tokoh, tempat atau alur mohon dimaafkan, karna itu memang murni ketidak sengajaan.
2) bila ada typo mohon di maafkan.

✧ Happy reading ✧

Alarm milik laki-laki yang memiliki tubuh Shirtless ini sudah berbunyi kesekian kalinya, pertanda jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi. Sebenarnya ia tadi sudah bangun sholat subuh, tapi kembali tertidur.

Laki-laki ini merabakan tangannya ke atas meja samping tempat tidurnya, untuk meraih handphone miliknya. Setelah mendapatkannya ia segera mematikan alarm dan kembali melanjutkan tidurnya.

 Setelah mendapatkannya ia segera mematikan alarm dan kembali melanjutkan tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki itu adalah Saskara Adhitama.

Hari ini adalah hari yang sangat dibenci oleh semua siswa yang tak lain adalah hari senin, karena mereka harus bangun pagi-pagi untuk bersekolah setelah berliburnya. Namun tidak dengan Kara, ia masih tertidur pulas di kasurnya.

"Abanggg, banguun dongg! udah jam 7, nanti kita telat!"

Itu suara teriakan Nasha Razeta, Adiknya. Dia sengaja berbohong bahwa sekarang sudah pukul 7 agar Abangnya terbangun. Bukan Saskara namanya jika setiap pagi tidak mendengar teriakan Nasha, memang se sulit itu Kara untuk bangun pagi.

"HAH!! JAM 7? Mampus gue." Kara terlonjak kaget.

"Makanya, tidur kok kaya orang mati. Tidur jam berapa kamu semalem?" tanya Diandra, bunda Kara.

"Semalem habis kumpul sama temen-temen bun."

"Yaudah cepet mandi sana keburu telat, jangan lupa sarapan meskipun telat." suruh Diandra.

Dengan setengah sadar ia berjalan menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

"Jangan lama-lama, adik kamu udah nungguin tuh dari tadi." teriak Diandra dari luar kamar Kara.

"Iya, 15 menit juga udah beres." ucap Kara tak kalah teriak.

***
Setelah selesai bersiap-siap dan sarapan, waktu sudah menunjukkan pukul 06.46, Kara berangkat ke sekolah bersama sang adik menggunakan motor nya. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan 40 km/h karena mengingat sang adik yang harus ia fikirkan keselamatan nya.

"Bang, lebih cepet dong, nanti kita telat, udah jam berapa ini." protes Nasha.

"Keselamatan lebih penting Sha. Kamu mau nanti kita ga ke sekolah malah ke Rahmatullah?"

"Tapi Nasha ga pengen telat, Nanti kalo telat kita dihukum, sekarang upacara Nasha malu kalo dihukum di depan pas upacara." ucap Nasha sambil mengerucutkan bibirnya.

SASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang