29

58 3 0
                                    

HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!

Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA!

✧ Happy reading ✧

Pyar

"Astaghfirullah. Ada apa bang?"

"Gak tau Bun."

"Coba kamu cek." Kara pun mengecek asal dari suara tadi.

Setelah kara mengecek, ternyata itu adalah kucing yang tadi ia bawa saat berada di minimarket. Ya! Setelah menghabiskan kopinya, kara melihat seekor anak kucing yang kurus dan terlihat sangat memprihatikan, jadi ia memutuskan untuk membawanya pulang dan merawatnya. Ia sengaja menyembunyikannya di dalam tas saat memasuki rumahnya, ia takut bundanya memarahinya dan membuang kucing tersebut.

"Astaga cing." frustasi kara saat kucing tersebut dengan tidak sengaja menjatuhkan vas milik bundanya."Gue bilang jangan keluar kamar. Lo kok bisa ada disini sih, perasaan pintu udah gue tutup." omel Kara sedangkan kucing tersebut hanya mengerjap polos.

"Kenapa bang?" tanya Diandra menghampiri kara, karena ia tak kunjung kembali.

Dengan sigap kara membalik badannya dan menyembunyikan kucing tadi di belakangnya."Emm gapapa Bun." ucap Kara gugup. Kemudian ia mencoba tersenyum agar bundanya tidak curiga.

"Ada apa dibelakang kamu?"

Kara menggeleng cepat."Gak ada apa-apa Bun."

Meong

Kara melotot saat kucing tersebut mengeluarkan suaranya."Gak bisa diajak kompromi lo cing."

"Nggak, kamu nyembunyiin apa dari bunda?" keukeh Diandra.

"Gak ada Bun." Kara mengelak saat bundanya hendak memeriksa di belakangnya.

Namun, namanya juga kara, jika sudah masalah bundanya ia tidak berani membantah.

"Bang, jangan bohong. Berani kamu bohong sama bunda, ya. Tunjukin yang kamu umpetin."

Dengan ragu Kara menunjukkan kucing tersebut pada Diandra, dan siap menerima amukan."Bun tolong jangan buang kucing ini ya Bun, kasian. Bunda boleh kok ngehuk-"

"Ya Allah, kasian banget. Kurus begini. Kamu nemu dimana?" Diandra menghampirinya mengelus lembut kucing tersebut. Masih dengan keterkejutannya atas jawaban yang tidak ia duga dari bundanya, kara mencoba menjawab pertanyaan dari bundanya."Di minimarket Bun."

Diandra kemudian mengambil alih kucing tersebut dari gendongan kara."Sini, biar bunda mandiin, kotor banget. Kamu beli makanannya sana. Jangan lupa, sama peralatan lainnya." ucap Diandra yang berjalan ke kamar mandi.

"I-iya." Kara langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil kunci motornya, dompet dan jaket."Astaga, ternyata belum gue tutup." Kara menepuk jidatnya saat melihat pintu kamarnya yang terbuka. Kemudian ia berangkat membeli makanan dan peralatan kucing.

Setelah membeli semuanya, kara melihat bundanya yang sedang mengeringkan bulu kucingnya menggunakan hair dryer milik Nasha .

"Ini, bun."

SASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang