6

122 5 0
                                    

HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!

Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mngikuti jejak SASKARA!

✧ Happy reading ✧

"Gue punya nomornya." Kara menoleh, Itu bukan suara Kara, melainkan Kalandra.

"Beneran Lo?" tanya Zhian antusias.

"Nggak." setelah mengucapkan kata tersebut tawa Kalandra meledak tidak bisa ia tahan, ia puas mengerjai Zhian. Dan yang dijahili pun seketika senyumannya menjadi luntur. Padahal ia sudah berharap akan mendapatkan nomor Vanya, tapi takdir berkata lain.

Merasa kesal dijahili oleh Kalandra, Zhian berdiri hendak memberi pelajaran terhadapnya, namun ia kalah cepat dengan Kalandra, Kalandra sudah melarikan diri darinya, akhirnya ia mengejarnya, dan terjadilah kejar-kejaran diantara mereka, sudah seperti anak SD saja tingkahnya.

Kara geleng-geleng melihatnya. Kemudian ia bertanya pada Malvin.

"Lo tau ig nya darimana? Lo nyari tau?" tanya Kara penasaran.

"Nggak, gak sengaja ketemu."

"Oh."

"Kenapa?" tanya Malvin.

"Apanya?" kata kara tidak mengerti.

"Lo, kenapa nanya dapet dari mana?

"Oh gapapa, gak biasanya lo kepoin cewek."

"Gue gak kepoin dia."

"Iya-iya." lebih baik mengalah daripada urusannya akan lebih panjang.

Setelah lelah mengejar, Zhian menyerah dan duduk disampinng kara, ternyata Kalandra lebih gesit dari perkiraannya.

"Minum." pinta Zhian yang tidur terlentang dengan nafas yang memburu pada Kara.

"Lagian, lo pada kek bocil aja, pake main kejar-kejaran segala." Kara memberikan sekaleng soda.

"Dia yang mulai." Zhian menunjuk Kalandra yang sedang berjalan ke arahnya. Kemudian Kalandra memilih untuk berbaring disamping Zhian.

"Capek juga ternyata." ucap Kalandra sambil ngos-ngosan.

Dan mereka tidak akan menyia-nyiakan momen-momen seperti ini. Jadi mereka gunakan untuk bernyanyi dengan Reefal yang menjadi gitaris dan yang lain menjadi artistik dadakan, bercanda, tertawa, bakar-bakaran dan makan bersama, setelahnya mereka tidur, hingga jam menunjukkan pukul 04.28.

Kara berpamitan kepada mereka semua. Karena sudah waktunya sholat subuh, jadi kara memutuskan untung pulang. (Kenapa tidak sholat dirumah Kalandra? karena Kalandra nonis jadi tidak ada sajadah, sarung atau semacamnya disini, dan kara hanya memakai celana pendek serta kaos lengan pendek).

***
Ceklek.

"Assalamu'alaikum" Kara memberi salam dengan suara yang nyaris tidak terdengar, agar tidak menggangu orang rumah. Ia langsung pergi ke kamar nya, setelah dari kamar ia menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, ternyata di dapur ada bundanya yang sedang memasak.

"Eh Abang, baru pulang?"

"Iya Bun. Bunda udah sholat?"

"Belum, ini masih goreng ikan."

"Yaudah sini biar abang aja Bun, bunda sholat dulu aja, keburu habis subuhnya."

"Emangnya kamu bisa?" tanya bunda ragu.

"Emm..."

"Gak bisa kan? Gak usah deh bang, abis ini juga selesai."

"Abang bangunin adek dulu deh, buat gantiin bunda."

SASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang